arrow_upward

In Memoriam Irdinansyah Tarmizi : Bupati Rasa Sahabat Sejak di Kampus

Minggu, 20 September 2020 : 10.05

  

Irdinansyah Tarmizi. 

Oleh : M. Nur Idris Sati Bagindo

Sekitar pukul 20.00 Wib, hari Sabtu 19 September 2020, hampir semua media sosial yang saya punya seperti; Facebook,Whatsapp dan Instagram mengabari, telah meninggal dunia Bapak Irdinansyah Tarmizi Bupati Tanah Datar di RS M. Jamil Padang. Innalilahiwainailahirojiun. Orang baik itu telah pergi selamanya. 

Tiga hari lalu, saya membuat postingan di status fb mengabari  uda Irdinansyah Bupati Tanah Datar sedang sakit kini dirawat di RS M. Jamil dengan kondisi kritis. Mohon doa kita bersama. Karena beliau orang baik banyak komen mendoakan beliau agar lekas sembuh. Namun kita berencana Allah yang maha kuasa.

Saya mengenal sosok Uda Irdinansyah Tarmizi (sejak kuliah mahasiswa banyak memanggil Da Ir) ketika saya baru tahun pertama kuliah di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumbar (UMSB) 1990.  Waktu itu Uda Ir menjabat Pembantu Dekan (PD III) Bidang Kemahasiswaan di FHUK UMSB Bukittinggi.

Ketika saya dan mahasiswa baru mengikuti Mabita (Ospek), Uda Irdinansyah penanggungjawab kegiatan dari kampus. Ketika itulah kami mahasiswa baru Anggkatan BP 90 banyak mengenal beliau. Beliau mudah akrab dan selalu menyapa kami mahasiswa baru kala itu dengan sebutan adinda. 

Ketika kuliah Uda Irdinansyah mengajar mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar (IAD) tahun 1990. Enam bulan kuliah saya mengikuti seleksi masuk Resimen Mahasiswa (Menwa) dan Uda Irdinansyah selaku PD III sebagai pembina Menwa. Kata senior sejak beliau PD III inilah, Menwa dapat nasi bungkus kalau ada acara kampus.

Ketika saya masuk semester kedua, Uda Irdinansyah diangkat menjadi Pembantu Rektor (Purek) III UMSB di Kampus Pasir Jambak Padang. Ketika Uda Irdinansyah dapat kabar pindah itu, banyak juga mahasiswa FHUK terutama senior memprotes. Namun setelah diberitahu Uda Irdinansyah baru mereka tenang. 

Selama menjabat Purek IIII, saya banyak berkomunikasi dan bergaul dengan beliau karena langsung menjadi Pembina Menwa di semua Fakultas UMSB. Saya kebetulan sebagai Komandan Batalyon Menwa semua Fakultas UMSB. Setiap akan wisuda kami selalu di panggil ke Padang untuk mendengarkan arahan pengamanan wisuda dari Purek III ini. 

Kalau saya dipanggil ke Kampus Pusat di Padang, pasti kami Menwa ini diundang makan di ruangan Purek III UMSB. Begitu akrabnya kami sampai-sampai kawan-kawan senat dan BPM kala itu banyak yang iri padahal sama-sama organisasi mahasiswa kampus. Saya melihat beliau sosok yang taat soal ibadah agama. Suara khas dan kalau jadi imam merdu suaranya. 

Ketika saya masih kuliah, saya juga dapat informasi beliau aktif berbagai organisasi di Padang. Seperti Muhammadiyah, KNPI Padang dan Partai Politik beliau aktif di Golkar. Tahun 1992-1997, Uda Irdinansyah terpilih sebagai Anggota DPRD Padang. Ketika menjadi dewan sesekali kami ada juga mampir di kantornya. 

Pada Pemilu 1997, Uda Irdinansyah terpilih kembali untuk kedua kali menjadi Anggota DPRD Kota Padang. Namun ketika terjadi reformasi periode kedua ini beliau hanya menjabat selama 2 tahun atau periode  tahun 1997-1999. Sejak itu saya jarang bertemu tapi sesekali tetap bisa telp untuk minta sumbangan acara. 

Dan pada Pemuli 1999-2004, Uda Irdinansyah terpilih untuk ketiga kalinya sebagai Anggota DPRD Padang. Beliau juga dipercayakan sebagai pejabat teras Partai Golkar Sumbar menjabat sebagai Sekretaris I selama dua periode (2001-2004 dan 2004-2009).   Sejak itu karier politik beliau semakin naik. 

Pada Pemilu 2004-2009, Uda Irdinansyah terpilih sebagai Anggota DPRD Provinsi Sumbar. Begitu juga dalam Pemilu 2009-2014, sosok tinggi yang ramah dan mudah senyum ini kembali teripilih untuk yang kedua kalinya sebagai Anggota DPRD Sumbar Dapil Tanah Datar. 

Ketika Pilkada Tanah Datar 2010-2015,  putra Nagari Lintau yang juga Ketua Pengprov Bola Volly (PBVSI) Sumbar ini pernah digadang-gadangi maju untuk menjadi Bupati Tanah Datar bersaing dengan Bupati Shadiq Pasadigue. Namun beliau tetap bertahan menjadi Anggota DPRD Sumbar, tidak mau bertanding karena sama-sama kader Golkar.  Yang akhirnya Shadiq terpilih menjadi Bupati berpasangan dengan Wakil Bupati Hendri Arnis. 

Tahun 2014 nasib baik mengiringi Uda Irdinansyah ditunjuk menjadi Wakil Bupati Tanah Datar oleh Partai Golkar menggantikan Hendri Arnis yang maju dan terpilih sebagai Walikota Padang Panjang. Irdinansyah menjadi Wakil Bupati sampai sisa periode 2014-2015 atau selama dua tahun lebih kurang. 

Pada Pilkada Tanah Datar 2015-2020, uda Irdinansyah maju dalam bursa Pilkada Tanah Datar berpasangan dengan Zuldafri Darma yang saat itu menjabat sebagai Ketua DPRD Tanah Datar dan terpilih menjadi pasangan Bupati dan Wakil Bupati Tanah Datar periode 2015-2020.

Selama menjadi Bupati Tanah Datar, saya sempat beberapa kali berkunjung ke kantor beliau di Batusangkar. Karena saya sudah kenal sejak di kampus ketika ketemu suasana tetap hangat bagai bertemu abang dan adik. Saling bersalaman dan berangkulan persis seperti kuliah dulu. 

Senyumnya menyapa dan tutur katanya teratur dengan sedikit berpikir sebelum berucap. Suasana itu membuat betah untuk bertemu dengan Bupati orang muhammadiyah ini. Waktu itu kondisi badan Uda Irdinansyah masih segar bugar. 

Ketika saya datang ke Kantor Bupati Tanah Datar jelang bulan puasa  2018. Saya datang menghadap untuk meminta beliau membuka acara Mubes Nagari Simawang Pulang Basamo 2018. Kaget melihat Uda Irdinansyah yang gagah tinggi itu, saya temui sudah pakai tongkat. Kami berdialog dan sesekali saya menanyakan sakit yang beliau rasakan. 

Saya sempat bilang ke beliau. "Uda kalau uda tidak bisa hadir membuka acara Simawang, indak baa doh. Uda disposisikan sajo samo Uda Epi Wakil Bupati untuk menggantikan". Sambil meluruskan kaki Uda Irdinansyah menjawab "Insya Allah Uda hadir, saganlah acara kampung adinda Uda ndak datang" jawab Uda Irdinansyah. 

Memang pada hari pembukaan Mubes Simawang , Uda Irdinansyah datang pakai tongkat. Herannya dari tempat penyambutan sampai lokasi acara, beliau kuat berjalan padahal sudah saya tawarkan naik mobil saja biar di depan lokasi kita geser tari penyambutan. Tapi beliau tidak mau. "Aman tuh dinda Inssa Allah uda bisa" ujarnya

Awal  2019, saya menghadap Uda Irdinansyah memberitahukan akan maju sebagai Caleg DPRD Provinsi Sumbar Dapil VI. Maksud saya untuk minta doa restu dan dukungan. Saya kaget beliau menyampaikan  istri beliau juga maju dari Partai NasDem. Tapi beliau arief mengatakan "Majulah dinda mudah-mudahan ado rasaki jadi dewan Sumbar, dan baitu juo uni adinda koh" ujar Da Ir di Gedung Indo Jalito. 

Itulah menjadi pertemuan terakhir bagi saya dengan Uda Irdinasyah. Karena sejak itu saya tidak pernah bertemu lagi dengan beliau. Ketika hari Rabu (16/2) dapat kabar ,  Uda Irdinansyah sakit dengan kondisi kurang baik. Saya langsung kontak Uda Irman Ketua PAN Tanah Datar dan mengajak untuk pergi membezuk. Kata Uda Irman pak Bupati dak bisa dibezuk karena kondisinya kritis. 

Saya berdoa dan memohon kepada Allah agar Uda Irdinansyah diberikan kesembuhan. Saya buat status mengajak perantau Tanah Datar dan Alumni FHUK untuk mendoakan Uda Irdinansyah segera sembuh dari sakit yang sudah kritis. Bahkan status saya di FB ini diluruskan oleh Humas Pemkab Tanah Datar dengan menyebut  kondisi Bupati sudah membaik. Saya bersyukur dengar kabar ini tapi masih ragu. 

Sehingga malam ini tadi saya dapat kabar lewat medsos Uda Irdinansyah meninggal. Saya pun menulis In Memoriam ini sampai larut malam  jam 02.00 Wib, karena seakan tidak percaya beliau secepat itu meninggalkan kita semuanya. Namun apalah daya kita manusia, memang benar ajal itu Allah yang punya kuasa. 

Selamat jalan Uda Irdinansyah. Selamat jalan sahabat. Kami yakin Uda orang baik sebagaimana kami yakin Inssa Allah Uda akan ditempatkan oleh Allah SWT di Surga-Nya. Aamin Yarabl Alamin. (***)


Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved