arrow_upward

35 Dokter di Sumbar Dikarantina karena Covid-19

Rabu, 02 September 2020 : 11.14
Dr. Pom Harry Satria,Sp.OG
Padang, AnalisaKini.id -Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Sumbar, dr. Pom Harry Satria mengonfirmasi  35  dokter di Sumbar  dikarantina karena terinfeksi covid-19.

"Dokter yang terinfeksi Covid-19, dan sekarang dalam proses karantina/rawatan di RS mencapai 35 orang," ungkap Pom, Rabu (2/9/2020).

Menurut Pom dari awal pandemi Covid-19 di Sumbar diperkirakan sudah 60 dokter yang terpapar.

"Jumlah total untuk dokter yang telah sembuh dan sedang karantina/ rawatan di RS, angka pastinya kami dari IDI Sumbar masih pembaharuan bersama seluruh cabang se sumbar, namun perkiraan sudah mencapai 60 orang dokter yang terpapar covid di Sumbar (termasuk yang positif sekarang ini). Sampai hari ini, alhamdulillah tidak ada dokter yang meninggal disebabkan terinfeksi Covid-19 di sumbar," terang Pom.

Disebutkan risiko dokter dan tenaga kesehatan (nakes) lainnya sangat tinggi untuk paparan Covid-19. Dimana pada kondisi fasilitas APD yang tidak sesuai level standar APD dan pada kondisi rendahnya keterbukaan masyarakat untuk menyampaikan informasi terkait perilaku protokol kesehatan, serta saat membutuhkan pelayanan kesehatan dari dokter dan nakes lainnya.

"Risiko terpapar covid pada dokter dan nakes, juga sangat terkait dengan beban kerja yang meningkat sehingga kondisi kesehatan dokter dan nakes pun melemah.Kita tidak bisa mencari solusi dengan penambahan tenaga dokter dan nakes dari luar Sumbar, karena semua provinsi di Indonesia juga menghadapi tantangan yang sama," katanya.

Menurut Pom pilihannya adalah pemberdayaan optimal dokter dan nakes yang ada di Sumbar. Oleh karenanya, ikut terpaparnya dokter dan nakes di Sumbar akan berdampak besar dengan berkurangnya kemapuan pelayanan kesehatan di RS & Puskesmas di Sumbar.

Ini terlihat dengan telah ditutupnya beberapa pelayanan di sejumlah rumah sakit di Sumbar saat ini. Jika kondisi tidak teratasi segera, kedepan akan ditemui kondisi layanan kesehatan yang semakin berkurang baik kualitas dan kuantitasnya.

"Termasuk di Sumbar, berkurangnya kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan akan terjadi karena peningkatan angka kesakitan yang dialami dokter dan nakes," pungkasnya.

Kepada seluruh dokter dan nakes di sumbar, IDI selalu mengimbau untuk memberikan kerja terbaik bagi masyarakat, dengan meningkatakan perlindungan diri melalui APD sesuai level, menjaga kesehatan pribadi dengan istirahat yang cukup, pola makan yang sehat.

IDI juga mengimbau kepada seluruh dokter dan nakes di Sumbar untuk bersama mengedukasi masyarakat sesuai keilmuan yang dimiliki untuk menghindari pemahaman yang salah terkait pandemi covid-19 ini di masyarakat. Selain itu juga selalu memberikan panutan bagi masyarakat dalam melaksanakan prilaku sesuai protokol kesehatan.

Kepada pemerintah daerah provinsi/ kabupaten/kota se sumbar, IDI mengimbau dan mendesak untuk menjadi panutan bagi masyarakat dalam melaksanakan seluruh kebijakan protokol kesehatan.

IDI mengimbau peran aktif keterlibatan tokoh agama dan tokoh adat yang menjadi panutan di sumbar untuk perubahan perilaku new normal bagi masyarakat.(***)

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved