arrow_upward

Ini Pengalaman Berharga Warek IV Unand Terkait Penyebaran Covid-19

Senin, 03 Agustus 2020 : 11.39
Warek IV Unand Prof Hefrizal Handra. 

Padang, AnalisaKini.id- Di grup WhatsApp (WA) Alumni Unand dan sejumlah grup WA lainnya beredar tulisan petinggi Universitas Andalas (Unand), yatu Prof.Hefrizal Handra, Wakil Rektor IV. Di dinding facebooknya, hal serupa juga ditulis.  Tulisan ini menjadi tauladan dan perhatian buat kita semua. Berikut tulisan Warek IV Unand yang juga dosen Fakultas Ekonomi Unand tersebut.

Lesson story dari Prof Hefrizal Handra, Wakil Rektor IV Universitas Andalas

Bapak/Ibu yml, saya ingin sharing berkaitan dengan kontak saya dengan rekan se kampus yang positif Covid-19, Pak FA. Saat diberitahu pak Rektor hari Jumat pagi (31 Juli) kalau FA positif, saya kaget dan langsung merasa kalau saya akan juga positif.

Saya menyimpulkan bahwa saya dan pak Rektor sudah termasuk suspek karena kami pernah satu mobil berempat (Rektor, saya, FA serta Dayat sopir) saat menuju pandam pekuburan Unand Ulu Gadut hari Rabu 29 Juli.

Dari pandam pekuburan kami antar pak Rektor ke rumah beliau, lalu ke kampus ambil tas dan FA pulang bersama saya. Kami satu mobil sangat lama. Kemudian juga ingat bahwa hari sebelumnya (Selasa 28 Juli) FA juga ikut mobil saya pulang dan saya antar kerumahnya.

Senen 27 Juli saya Shalat Zuhur di Mesjid FE dan ke Jurusan Ilmu Ekonomi ketemu juga FA dan ngobrol cukup dekat. Kami juga teman Gowes setiap hari minggu.

Saya sudah menganggap diri saya suspek berat (kemungkinan besar positif) dan langsung ambil keputusan membatalkan pulang kampung bersama istri dan anak untuk mengunjungi mertua dan saudara di hari Idul Adha.

Saya langsung isolasi mandiri di kamar terpisah dari istri dan anak-anak. Tidak ikut lagi shalat jumat dan shalat wajib ke Mesjid dekat rumah.

Langsung telpon Dayat sopir mobil dinas saya menyampaikan kabar tersebut, karena dia lagi di kampung mengunjungi sanak saudaranya dan ingatkan dia kalau harus *menjaga jarak dengan orang2 dekat dan pakai masker,* secepatnya ke Padang karena rencana akan test swab di RS Unand.

Saya juga telpon rekan dosen yang saya perhatikan berbicara dekat dengan FA saat takziah ke tempat pak Dekan FE. Tentu telpon FA untuk menanyakan kabarnya. Pak FA juga saya minta telpon orang-orang yang pernah dekat denganya.

Hari Sabtu tanggal 1 Agustus, mulai jam 9 pag, saya dan pak Rektor, sopir, semua dosen, tenaga kependidikan, petugas kebersihan, mahasiswa, yang pernah kontak dengan dosen FE yang positif dan tentu keluarganya diambil sampel swab. Khawatir menunggu hasil, apalagi saya ada gejala batuk.

Hari Minggu pagi jam 7 saya dikabari bahwa semua yang diswab, alhamdulillah negatif, kecuali dua orang anak pak FA. Saya sangat bersyukur, tentu saja pak Rektor juga dan rekan-rekan dosen dan tendik semua.

Kemudian saya mengingat-ingat apa yang terjadi selama saya kontak dekat dengan pak FA. Saya ingat bahwa saya selalu pakai masker, termasuk saat dalam mobil bersama FA.

Jarak cukup, memang sesekali ketika berbicara dengan FA cukup dekat, tapi kami pakai masker. Saya lumayan sering cuci tangan, dan atau pakai hand sanitizer di kampus.

Kesimpulan, saya sangat percaya kalau penyakit itu mengenai kita karena izin Allah. Namun upaya kita untuk menjaga diri juga sangat penting. Covid-19 sangat cepat penyebarannya.

Namun kita bersama dapat menghindarinya dengan tetap disiplin jaga jarak, pakai masker dan rajin cuci tangan, serta terus berdoa kepada-NYA. Tidak perlu terlalu khawatir, namun tetap waspada. Salam sehat.(***)



Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved