arrow_upward

Yesi Ramlan : Ketika Dipuji Tidak Besar Kepala

Jumat, 17 Juli 2020 : 23.06
Ketua TP PKK Bukittinggi Yesi Ramlan bersalaman dengan Puan Maharani (saat menjabat Menko PMK). 

Oleh : Muhammad Nur Idris

Sangat biasa istri pejabat kadang memanfaatkan jabatan suaminya untuk kepentingan pribadi dan krononinya. Kadang kala istrinya lebih kuat pula pengaruh pada suaminya yang pejabat. Kadang disebut juga Walikota bayangan.

Tapi tidak dengan Yesi Ramlan Nurmatias (Ketua TP PKK Kota Bukittinggi). Yesi tetap sebagai pribadi seorang istri dan jabatan sebagai Ketua TP PKK. Ia berusaha berbuat yang terbaik bagi masyarakat terutama kaum perempuan di kelurahan ditengah konstalasi politik yang kerap membully suaminya.

Jelang magrib tadi Penulis sempat membaca status facebook atas nama Yesi Ramlan Nurmatias bahasa santun dan menyentuh sebagai ungkapan seorang ibu dengan mengutip ungkapan RA Kartini habis gelap terbitlah terang yang memberikan semangat disaat masyarakat sedang mengalami pandemi Covid-19.

Ia juga mengutip sepotong ayat dalam surat QS.94 Al-Insyirah yaitu ayat ke-6 yang berbunyi: Inna Ma'al Usri Yusro artinya Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Hebat decak kagum penulis,  ia memilih ayat dan surat ini dalam memberikan semangat kepada masyarakat yang ia temui dalam kegiatan PKK dimasa pandemi Covid-19.

Dengan Tim TP PKK, ia pergi ke kekelurahan menyosialisasikan New Normal. Dia sampaikan saran protokol kesehatan dan memberikan semangat untuk kesabaran menghadapi pandemi Covid-19. Kerja kemanusian dilakukannya, bisa saja disebut orang bagian kampanye bagi suaminya. Tapi biarlah, Buk Yesi teruslah berbuat untuk kebaikan masyarakat. Jadikan kerja mitra pemerintah ini sebagai ibadah.

Kerja Tim TP PKK kini bukan saat ini saja penulis ikuti. Sesungguhnya sudah dua tahun lalu penulis ingin membuat komentar artikel tentang Tim TP PKK Kota Bukittinggi yang membuat Sekolah Keluarga. Penulis pernah bertanya kepada Ibu-Ibu di Kelurahan Bukit Cangang. Apa sih manfaat Sekolah Keluarga itu ?

Ibu-Ibu yang kebetulan alumni Sekolah Keluarga angkatan 2018 itu menjawab banyak yang mereka dapat. Sekolah Keluarga mengajarkan berbagai bidang mulai masalah pendidikan agama, sosial budaya, nilai-nilai cinta kasih, kesehatan ibu dan keluarga, pendidikan anak, serta juga pengetahuan tentang ekonomi keluarga yang diberikan secara gratis.

Dari situlah penulis tahu apa itu Sekolah Keluarga. Pantas saja Sekolah Keluarga ini mendapat pengakuan dan penghargaan dari Pemerintah Pusat. Sungguhpun mendapatkan penghargaan pemerintah pusat, penulis melihat sosok Buk Yesi biasa-biasa saja. Penampilan di berbagai kesempatan juga tidak norak, persis seperti ibu-ibu biasa yang penulis lihat. Tidak juga besar kepala kalau di puji. Teruslah berbuat Buk Yesi, tidak pun Pak Ramlan jadi Walikota. Anda sudah membuat kebaikan dan itu nilainya Ibadah di sisi sang Pencipta. (***)

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved