Kepala Dinas Pangan Sumbar, Ir. H. Efendi, MP. |
Kepala Dinas Pangan Sumbar, Efendi Senin (13/7) menyebutkan pangan murah tersebut digelar dalam rangka meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok mereka. Apalagi dalam masa pandemi Covid-19, semua terkena dampak.
"Daya beli rendah dan sejumlah kebutuhan pangan ada yang harganya meningkat dan ada pula yang menurun. Tapi secara umum sekarang harganya relatif stabil. Ini semata-mata untuk meringankan beban masyarakat," kata Efendi yang didampingi Kepala UPTD Distribusi, Pasokan, dan Akses Pangan, Dinas Pangan Sumbar, Suswita.
Bazar pangan murah tersebut diadakan selama tiga hari (15-17 Juli) di TTIC dengan menawarkan sejumlah kebutuhan pangan. Bahkan empat komoditi pangan di antaranya, dapat subsidi dengan jumlah terbatas seperti beras 5 kg dapat subsidi Rp10 ribu atau per kupon.
Kemudian, cabe yang harga standarnya Rp25 ribu/kg dapat subsidi Rp5 ribu menjadi Rp16 ribu. Bawang merah Rp25 ribu dapat subsidi Rp5 ribu sehingga harganya menjadi Rp20 ribu. Begitu pula telur, rata-rata Rp43 ribu/30 butir dapat subsidi Rp5 ribu menjadi Rp38 ribu.
Komoditi pangan lainnya tidak subsidi tapi harga relatif murah, karena didatangkan langsung dari petani dan distributor. Di TTIC ada aneka sayuran, olahan ikan, daging dan lainnya.
Meski diajak datang ke TTIC, Dinas Pangan tetap menerapkan protokol kesehatan di lokasi, mulai pemeriksaan suhu tubuh, wajib pakai masker dan jaga jarak. Tidak hanya pengunjung, yang melayani pengunjung juga demikian.
"Tidak ada pilih kasih. Masuk ke arena TTIC, maka wajib protokol kesehatan diterapkan," tambahnya.
Jadi, sambung Efendi, lantaran menerapkan protokol kesehatan di sana, pihaknya minta maaf atas ketidaknyamanan pengunjung dalam melakuka jual beli di TTIC. (***)
Bagikan