arrow_upward

Pilkada Bukittinggi, Balonku Ada Empat, Rupa-rupa Ragamnya

Sabtu, 11 Juli 2020 : 21.54
Muhammad Nur Idris. 
Oleh : Muhammad Nur Idris

Jelang pendaftaran Pilkada Bukittinggi, 4-6 September 2020, wajah-wajah pasangan Bakal Calon (Balon) Pilkada Bukittinggi sudah mulai muncul kepermukaan secara terbuka.

Namun sayangnya, tinggal dua bulan lagi akan memasuki tahapan pendaftaran oleh KPU. Sosok pasangan balon ini masih banyak yang belum dikenal oleh masyarakat.

Akankah masyarakat pemilih di Bukittinggi akan disodorkan sosok balon yang hanya akan dikenal ketika mereka kampanye atau ketika di bilik suara saja ?.

Penulis mencoba mengenalkan sosok pasangan balon Pilkada Bukittinggi versi yang penulis kenal. Setidaknya anak penulis mengenal lebih awal agar ketika ia pertama kali ikut Pilkada tidak terjerebab dalam "Membeli Kucing Dalam Karung".

Tanpa mendahului KPU dan tidak mengurangi raso hormat pada balon yang lain. Penulis hanya membuat empat balon yang penulis kenal berdasarkan abjad nama balon yang maju untuk nomor satu atau BA 1 L.

1). ERMAN SAFAR - MARFENDI

Secara lahir penulis kenal dengan sosok Erman Safar baru sekali ketika berjumpa  dalam sebuah pesta baralek di Bukit Cangang 4 bulan lalu. Dia muda tinggi ganteng putih santun bicaranya.

Dari tim yang mendampingi, Penulis dapat cerita , Putra Kamang Agam ini, tapi besar lama di Pakan Kurai Guguk Panjang. Ia pernah bersekolah dasar dan menengah di Bukittinggi dan melanjutkan kuliah di Kota Bandung dan meraih gelar sarjana hukum (SH).

Di Bandung , Erman Safar yang kini menjadi pengusaha properti dan diceritakan dekat dengan Ustad Abdul Somad (UAS). Erman Safar maju sebagai balon pilkada Bukittinggi dengan mengusung tagline "#Urang Bukit Hebat".

Dikabarkan Erman Safar maju berpasangan dengan Marfendi politisi PKS di Sumbar asli putra Kurai di Aur Kuning Bukittinggi bergelar Datuk Basa Balimo. Marfendi tercatat pernah sebagai anggota DPRD Sumbar periode 1999-2004.

Penulis kenal sama Marfendi. Kalau ketemu biasa penulis panggil ustad kadang dipanggil inyiak. Orangnya humor juga dan murah senyum. Dengar kabar dari teman penulis yang juga kader PKS. Sosok buya Marfendi itu punya pengaruh besar di PKS. Karena itu, pasangan ini pasti akan dimenangkan oleh kader militannya di Bukittinggi.

Marfendi pada pilkada Bukittinggi 2015-2020, pernah ikut bertarung berpasangan dengan Taslim yang diusung PKS-PAN. Namun pada pilkada itu, kalah dari pasangan incumbent sekarang Ramlan-Irwandi dari perseorangan.

Pada Pilkada Bukittinggi 2020-2025 ini, Erman Safar-Marfendi dikabarkan maju berpasangan diusung PKS. Walaupun PKS bisa mengusung sendiri karena sudah punya 5 kursi di DPRD Bukittinggi, namun pasangan ini dikabarkan terus menjalin koalisi besar dengan parpol lain.

Kabar beredar pasangan ini juga telah didukung oleh Partai Golkar. Dan kini terus berkomunikasi intens dengan Partai Gerindra karena Erman Safar sebelum pandemi Covid-19 sudah terdaftar menjadi kader Gerindra.

Walau belum punya pengalaman di birokrasi, kecuali Marfendi yang dulu pernah menjadi anggota dewan Sumbar. Pasangan ini digadang-gadangkan akan menjadi pesaing kuat bagi petahana Ramlan Nurmatias - Syahrizal (RaSya) yang maju kembali dari jalur perseorangan.

Apakah pasangan Erman Safar - Marfendi bisa membuat koalisi besar parpol dan mengalahkan petahana ?

2).RAMLAN NURMATIAS - SYAHRIZAL

Bagi penulis sosok Ramlan sudah lama mengenalnya ketika menjadi anggota DPRD Bukittinggi periode 2014-2019.  Begitu juga bagi sebagian besar masyarakat Bukittinggi sudah mengenal namanya, apalagi saat ini ia maju Pilkada 2020 sebagai incumbent.

Sebelum menjabat Walikota bersama Wakil Walikota Irwandi. Ramlan dikenal sebagai pengusaha di Bukittinggi dan juga pernah menjabat sebagai Ketua KPU Bukittinggi. Putra Kurai yang menyandang gelar adat Datuk Nan Basa ini, merupakan alumni Fakultas Hukum UMSB Bukittinggi.

Pada Pilkada 2020, Ramlan kembali maju dan  tetap memilih lewat jalur perseorangan/independen seperti periode sebelumnya. Namun ia maju tidak lagi dengan wakil yang lama, tapi maju dengan Syahrizal Datuk Palang Gagah. Dengan tagline kampanyenya "#Terbukti Kerja Nyata. Siap Lanjutkan"

Syahrizal Datuk Palang Gagah, merupakan Putra Kurai yang kini juga menjabat dalam adat sebagai Ketua Umum LKAAM Kota Bukittinggi. Syahrizal terakhir merupakan pensiunan ASN/PNS dilingkungan Pemko Bukittinggi. Ia juga merupakan Alumni Fakultas Teknik UMSB, dan kini diamanahkan sebagai Ketum Alumni UMSB periode 2020-2023.

Jabatan Syahrizal sebelum pensiun 2019, ia pernah menjabat eselon II dengan jabatan terakhir sebagai Kadis Pertanian Pemko Bukittinggi. Sebelumnya juga pernah menjabat Kadis PU, Assisten III Sekda Bukittinggi, Kadis PM dan Tenaga Kerja serta Kabag Pembangunan di lingkungan Pemko Bukittinggi.

Oleh sebagian pengamat, majunya Ramlan untuk periode kedua dianggap mempunyai peluang besar terpilih kembali. Menurut penulis ini wajar saja karena ia sudah punya modal besar dikenal banyak masyarakat dibanding calon lain. Apalagi Ramlan didampingi oleh sosok mantan birokrat yang juga petinggi adat Kurai.

Sepanjang pengalaman Penulis di Bukittinggi, pasca kepemimpinan Walikota Djufri. Budaya politik di Bukittinggi sangat kuat yakni faktor Kurai. Keduanya kini adalah tokoh di masyarakat kurai, disamping track record Walikota Ramlan menjabat bersama Wakilnya Irwandi dapat dibilang bagus.

Menurut penulis jika dalam Pilkada nanti, banyak calon saat pemilihan jelas ini akan menguntungkan Ramlan - Syahrizal karena akan terjadi polarisasi suara. Sebagai petahana lebih kuat dibanding calon lain, kesempatan untuk bersosialisasi lebih besar. Apalagi kalau pilkada nanti kampanye secara virtual di masa pandemi Covid-19.

Namun politik itu dinamis, bisa saja di daerah Manggis cuaca mendung mau hujan tapi rupanya hujan turun di daerah Pakan Kurai. Sejarah pilkada Bukittinggi 2015, pernah mencatat petahana di Bukittinggi kalah oleh penantang. Apalagi kalau terjadi head to head, Penulis rasa petahana harus tekan tombol darurat untuk persiapan yang lebih matang?

3).YONTRIMANSYAH -CHAIRUNNAS

Kalau bicara Yontrimansyah, penulis kenal betul sama sosok yang penulis panggil Uda Yon. Orangnya berkumis dan humanis. Penulis kenal betul karena pernah sama-sama dua periode sebagai anggota DPRD Bukittinggi.

Yontrimansyah pergaulan dan kesetiannya pada teman cukup hebat. Suka menolong teman dan orang lain tanpa ada pantangan. Makanya ia sangat dekat dan dibanggakan oleh masyarakat tempat dia tinggal disekitar Gulai Bancah. Ia pun aktif diberbagai kegiatan ormas dan cabang olah raga seperti sepak bola PSKB dan Karate di Kota Bukittinggi.

Periode DPRD 2014-2019, Yontrimansyah pernah menjabat Wakil Ketua DPRD Bukittinggi dari Fraksi Demokrat. Konon ia dekat dengan petinggi DPP Demokrat dan sama Pak Mulyadi Ketua DPD Demokrat Sumbar. Makanya tak heran untuk Pilkada Bukittinggi 2020 namanya diusung Demokrat untuk maju di Pilkada Bukittinggi.

Yontrimansyah dikabarkan akan berpasangan dengan pengusaha Kota Bukittinggi yakni H. Chairunnas. Penulis kenal dengan Chairunnas yang aktif berbagai kegiatan mobil off road dan terakhir menjabat sebagai Ketum PMI Kota Bukittinggi. Kini ia dikabarkan cuti sebagai Ketum PMI karena akan maju sebagai balon pilkada bersama Yontrimansyah.

Ketika wabah pandemi Covid-19 masuk ke Bukittinggi. Sosok Chairunas menjadi buah bibir masyarakat Kota Bukittinggi. Kerja kemanusian ia lakukan bersama relawan PMI, menyemprot disinspektan dari pusat kota sampai ke pelosok rumah-rumah masyatakat tanpa henti siang dan malam. Terasa sekali yang dilakukan untuk membantu meringankan Pemda dan masyarakat Bukittinggi memutus mata rantai virus corona.

Pada pilkada Bukittinggi ini, paslon Yontrimansyah-Chairunnas dijagokan oleh Partai Demokrat. Sayangnya partai Demokrat hanya punya 4 kursi di DPRD Bukittinggi, maka untuk maju terpaksa pasangan ini harus kerja keras mencari sedikitnya satu kursi lagi untuk bisa mendaftar di KPU. Konon kabarnya sudah ada jalinan komunikasi politik dengan Partai PKB yang punya satu kursi di DPRD Bukittinggi.

Kalau Yontrimansyah-Chairunas dan Partai Demokrat yang punya tagline kampanye "#Memimpin Dengan Hati" bisa dapat satu kursi PKB. Maka banyak pihak menggadang-gadangkan pasangan ini sebagai kuda hitam yang akan menggalahkan pasangan lain termasuk petahana. Setidaknya, mereka berdua bisa memecah suara pemilih dari pasangan lain.

Peluang untuk kedua pasangan ini terbuka lebar. Banyak hal yang mendasarinya, antara lain Yontrimansyah juga putra Kurai yang sudah membumi dan banyak pergaulan. Sementara Chairunas walau ia bukan asli Kurai, karena ia berkampung di Muaro Pingai Solok. Namun sudah lama dan punya pergaulan yang luas juga di Bukittinggi. Apakah Yontrimansyah-Chairunnas benar menjadi kuda hitam dalam pilkada Bukittinggi nanti ?.

4). YEMELLIA - ?

Sosok Ibu Yemellia sesungguhnya baru penulis kenal sebatas lewat media sosial pada aku pribadi Yemellia maupun lewat akun tim suksesnya. Namun mengikuti Yemellia bagi penulis ada dua hal yang menarik. Pertama, ia satu-satunya perempuan yang Inssa Allah akan maju pada Pilkada Bukittinggi.

Kedua, sosok penantang yang tampil membawa misi dan visi yang lengkap terpublikasi secara terbuka yang menjadi alasan baginya untuk maju dengan tagline "Bukittinggi Badayo Dengan Salusin Upayo".

Penulis memang tidak pernah berjumpa dengan sosok yang dipanggil Bundo Im ini. Jadi penulis tidak bisa menggambarkan sesungguhnya Bundo Im ini seperti apa. Kata orang Jakarte "Kagak pernah ketemu, gimana bisa ceritain sosok dia". Kira-kita begitulah Penulis menggambarkannya.

Namun minggu kemaren penulis pernah lihat video wawancara perempuan yang asli dari Kamang Agam ini disebuah TV lokal Padang lewat share dari seorang teman. Disitulah penulis mengetahui apa visi dan misi Bukittinggi Badayo dengan Salusin Upayo itu.

Video itu menarik disimak untuk mengetahui visi dan misinya. Lalu video itu saya perdalam lewat tulisan dalam tabloid Bukittinggi Badayo yang disebarkan oleh relawan Yemellia. Pengalaman saya dua periode di DPRD Bukittinggi dan menjadi Ketua Pansus 2 kali RPJMD dan 2 Perubahan RPJPD Bukittinggi sebanyak 4 kali di 3 Walikota (Masa Djufri, Ismet Amzis dan Ramlan). Cukup bagi penulis mengatakan konsep Badayo Bukittinggi bagus.

Kalau dilihat dari blog media sosial, sosok Yemellia baru ini seorang pensiunan ASN di Provinsi Banten. Hj. Yemmelia bukan bukanlah pendatang baru dalam dunia politik, ia pernah menjadi balon Gubernur Sumbar dan calon Wakil Gubernur Banten  dan terakhir Caleg DPR-RI dari Partai PKS Dapil Banten.

Dalam Pilkada Bukittinggi ini Yemellia belum didapat dengan apa partai yang mengusung. Kabar santer sudah ada pendekatan dengan PAN dan PPP. Termasuk dengan siapa bundo ini akan berpasangan. Kalau Yemellia sudah dapat partai sebagai kendaraannya, maka dapat dipastikan pertarungan Pilkada Bukittinggi semakin menarik. Makanya minggu ini yang paling menarika menunggu Yemellia naik kendaraan parpol apa dan dengan siapa ia berpasangan ?.

Itulah pengenalan penulis dengan perkiraan balon Pilkada Bukittinggi. Ini hanya sebagai referensi perkenalan ringan saja. Kalau yang lengkap pergilah atau tunggulah balon ini menghadap dunsanak. Agar jangan membeli kucing dalam karung. Siapa yang sanak unggulkan atau pilih terserahlah. Yang penting dalam Pilkada  "Tarangi Lampu Awak, Jan Matikan Lampu Urang". Balonkoh macam-macam rupo ragamnyo. (***)

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved