arrow_upward

Pilgub Sumbar : Agam Masak Setandan, Siapa Beruntung atau Apes Semua?

Minggu, 05 Juli 2020 : 11.34
Effendi.
Oleh Effendi

Kasra Scorpi pernah menulis di dinding facebooknya, Agam masak setandan. Ini  terkait dengan pemilihan gubernur (Pilgub) Sumbar. Ketika itu memang mengapung sejumlah putra terbaik Agam untuk maju dalam bursa Pilgub.

Kalau tidak salah hal ini mengapung sebelum virus Corona heboh di Sumbar. Putra Agam dimaksud adalah (berdasarkan abjad), Fakhrizal (ketika itu masih Kapolda Sumbar), Indra Catri (Bupati Agam), Mahyeldi Ansharullah (Walikota Padang) dan Mulyadi (Anggota DPR).

Apa yang ditulis Kasra Scorpi itu hampir mengerucut dan sekarang sudah ada pula pasangan masing-masing. Fakhrizal yang maju lewat jalur perseorangan berpasangan dengan Dr. Genius Umar (Walikota Pariaman).

Lalu Mahyeldi berpasangan dengan Audy Joinaldy dengan parpol pengusung koalisi PKS dan PPP. Kemudian Mulyadi tandem dengan Ali Mukhni (Bupati Padang Pariaman) dengan parpol pengusung Partai Demokrat dan PAN.

Ketiga putra terbaik Agam tersebut maju sebagai orang nomor satu. Lainnya Indra Catri maju sebagai orang nomor dua mendampingi Nasrul Abit yang diusung Partai Gerindra. Gerindra bisa mengusung sendiri tanpa harus berkoalisi.

Pilgub Sumbar sendiri kemungkinan akan diikuti lima paslon. Satu paslon lain, diperkirakan Faldo Maldini-Febby Dt. Bangso dan perkiraan akan diusung oleh empat parpol yaitu PKB, PDI-P, Partai Golkar dan Partai NasDem.

Majunya empat putra Agam pada Pilgub 9 Desember 2020, hampir dipastikan suara Agam tidak bulat ke salah satu calon. Paling tidak di kampung halaman mereka, akan mendulang suara signifikan. Misalnya Fakhrizal yang kampung halamannya di Pakan Sanayan, Kecamatan Kamang Magek, kemungkinan dia unggul.

Mulyadi yang ketika Pileg, 9 April 2019 mendulang suara cukup besar di Agam, termasuk Pileg 2009 dan 2014, pada Pilgub besok dipastikan tidak sebanyak itu lagi. Begitu pula Indra Catri yang meraup suara cukup besar pada Pilkada Agam 2015 dan 2010, juga akan menurun.

Mahyeldi meski tidak pernah bertarung di Agam, baik Pilkada maupun Pileg (Mahyeldi ikut Pileg untuk DPRD`Sumbar pada 2004 dari dapil Padang-Mentawai), tapi diyakini pula akan mendapat suara di Agam pada Pilgub 2020. Minimal di kampung halaman Mahyeldi, Gadut, Kecamatan Tilatang Kamang.

Kalau empat rang Agam ini resmi menjadi calon kepala daerah, banyak yang memperkirakan, antara Indra Catri, Mahyeldi dan Mulyadi berpacu dan Fakhrizal berada di bawah mereka. Entah iya, entah tidak, tak tahulah. Jumlah pemilih di Agam pada Pileg April 2019 tercatat 367.115 orang, terbanyak kedua setelah Kota Padang.

Makanya memilih pasangan di sini, cukup menentukan, termasuk basis daerah dan tipikal pemilih. Fakhrizal misalnya, memilih Genius Umar yang berbasis di Pariaman. Di Piaman ini (Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman), diakui Ali Mukhni akan lebih unggul ketimbang Genius Umar, karena jumlah penduduk Padang Pariaman jauh lebih banyak.

Pada Pemilu 9 April 2019, jumlah pemilih di Padang Pariaman mencapai 314.019 orang dan di Kota Pariaman, 61.594 pemilih. Apalagi Ali Mukhni sebagai Ketua DPW PAN Sumbar tentu akan memaksimalkan pengurus dan kadernya pula di Kota Pariaman. Jadi kemungkinan besar, paslon Mulyadi-Ali Mukhni unggul signifikan ketimbang paslon Fakhrizal-Genius Umar.

Sedangkan pasangan Mahyeldi, Audi Joinaldy berbasis di Solok Raya (Kota Solok, Kabupaten Solok, dan Solok Selatan). Tiga daerah pada Pileg April 2019 jumlah pemilihnya mencapai 47.418 orang (Kota Solok), 281.902 orang (Kabupaten Solok) dan 108.146 orang (Solok Selatan). Totalnya mencapai 437.466 pemilih.

Dari potensi suara yang diperebutkan, paslon Mahyeldi-Audy bakal unggul, meski di sini, ada infrastruktur parpol pengusung Mulyadi-Ali Mukhni (Demokrat/PAN), Nasrul Abit-Indra Catri (Gerindra), Faldo-Febby (PKB, PDIP, Golkar dan NasDem). Termasuk juga tim sukses dan relawan Fakhrizal-Genius.

Sementara Indra Catri yang mendampingi Nasrul Abit berbasis di Pesisir Selatan yang memiliki jumlah pemilih 330.275 orang. Paslon ini diperkirakan akan menang cukup besar di sini, meski paslon lain ada jaringan parpolnya sampai ke bawah.

Perkiraan ini bisa saja meleset menjadi menang tipis dan sebagainya, karena Faldo Maldini juga putra Pesisir Selatan berbasis di Tapan. Apalagi pergerakan Faldo yang gigih, terus bersosialisasi kepada masyarakat. Dan selama bersosialisasi, nampak betul ciri khas dan karakternya sebagai anak muda Minang yang mengedepankan santun dan hormat kepada yang lebih tua.

Di Padang dengan pemilih terbanyak 583.195, diperkirakan pula Mahyeldi sebagai Walikota Padang dua periode, apalagi kinerjanya jelas dan terukur pula, akan unggul.

Tinggal lagi di kabupaten/kota lain seperti yang berada di dapil Sumbar II (Pasaman, Pasaman Barat, Limapuluh Kota, Payakumbuh, Bukittinggi dan termasuk juga Kota Pariaman, Padang Pariaman dan Agam), tentu pemilih juga ingat reputasi dan karya nyata Mulyadi di DPR memperjuangkan daerah.

Di kabupaten/kota lain, akan ditentukan sejauh mana kader partai dan tim masing-masing mengoptimalkan sosialisasi sekaligus mengampanyekan paslon merekalah yang terbaik dan diyakini membawa Sumbar lebih baik ke depan.

Lantas siapa beruntung? Kuncinya berada di masing-masing kubu lima paslon tersebut baik dalam bekerja maupun menarik simpati dan empati pemilih. Kalau mengacu kepada hasil beberapa lembaga survei (sebelum Faldo-Febby memdeklarasikan diri sebagai paslon), yang berpacu itu antara Mahyeldi dan Mulyadi dan dipepet oleh Nasrul Abit. Itu survei perseorangan tanpa pasangan.

Sekarang, ada pasangan masing-masing dan Faldo-Febby juga maju, bagaimana hasil surveinya, rasanya belum ada lembaga yang melakukan survei. Entah diluar sepengetahuan penulis

Tapi bisa jadi, salah satu dari putra Agam yang unggul atau keempat putra Agam tersebut gagal alias pasangan anak muda Faldo-Febby yang memenangkan kontestan Pilkada. Ya, kita tunggu saja. (***)
Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved