arrow_upward

Masyarakat Dukung Keberadaan Banang Cafe

Selasa, 07 Juli 2020 : 10.35
Susasana kafe yang dikelola  Koperasi  Rumah Juang Sejahtera, Siteba. (ist) 
Padang,  AnalisaKini.id-Kebanyakan cafe identik dengan muda - mudi dan remang - remang. Namun lain halnya dengan Banang Cafe sebuah unit usaha Koperasi Rumah Juang Sejahtera yang digagas Osman Ayub putra asli Nanggalo sebagai penasehat.

"Nama Banang Cafe diambil dari kepanjangan Batang Aia Nanggalo, sebab letaknya di pelataran Batang Aia Nanggalo tepatnya di RT 02 RW 05 Kelurahan Kampung Olo", kata Osman Ayub ketika bersilaturahmi dengan AWII Sumbar besutan Firman Wanipin, pada Senin (6/7).

Osman mengungkap  dulunya lokasi ini merupakan semak belukar, tempat maksiat dan transaksi narkoba karena lahannya tidak produktif dan sangat gelap jika dimalam hari. Bahkan pernah ditemukan janin bayi.

Osman menyebut sejak lima bulan belakangan dengan dibukanya Banang Cafe ini alhamdulilah maksiat dan transaksi narkoba dengan sendirinya terberantas. "Dulu ketika dibersihkan banyak ditemukan kondom bekas", sebut Ketua Komisi III Kota Padang itu.

Tujuan dibukanya Banang Cafe ini selain untuk memberantas maksiat dan peredaran narkoba, juga untuk memberdayakan masyarakat setempat untuk meningkatkan perekonomian keluarga.

"Sebanyak 16  pekerja yang merupakan anggota koperasi dan masyarakat sekitar kita berdayakan sesuai dengan bidang masing - masing", tambah Osman Ayub Ketua Anak Nagari Nanggalo itu.

Toni Hardi Ketua RT 02
/RW 05 Kelurahan Kampung Olo Kecamatan Nanggalo sangat mendukung dan merasa bersyukur atas keberadaan cafe ini.

"Kita bersama masyarakat sangat mendukung keberadaan cafe ini, sebab banyak manfaatnya. Dimana dulunya sebagai tempat maksiat dan transaksi narkoba, Alhamdulillah sejak didirikannya Banang Cafe ini sekarang sudah tidak ada lagi", ujar Toni.

Ketua Koperasi Rumah Juang Sejahtera Fernandes menambahkan, mereka memilih tempat ini karena akan menjadikan sebagai alternatif destinasi objek wisata kuliner keluarga.

Tempat yang dulunya terkesan menyeramkan, sekarang sudah disulap menjadi objek wisata kuliner keluarga. Berbagai macam menu disajikan dengan harga yang terjangkau. Ada fasilitas mushala yang bersih untuk tempat beribadah.

"Ke depan kita akan manfaatkan aliran sungai ini sebagai ajang rekreasi, namun tentunya kita tetap akan berkoordinasi dengan tokoh pemuda, masyarakat dan pemangku kebijakan", tukuk Fernandes.(***)
Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved