arrow_upward

Makna Idul Adha , Momentum Pengabdian dan Pengorbanan bagi Kaum Perempuan

Kamis, 30 Juli 2020 : 19.34
Hj. Nevi Zuairina.
Padang, AnalisaKini.id-  Anggota DPR RI dari daerah Pemilihan Sumatera Barat II, Hj Nevi Zuairina mengajak kaum perempuan seluruh Indonesia untuk memaknai Idul Adha sebagai momentum pengabdian dan pengorbanan bagi kaum perempuan.

Nevi mengatakan,  peristiwa bersejarah yang tak akan hilang hingga zaman berakhir ini bukan saja melekat pada peristiwa dua orang, Ayah dan Anak yang menjalankan perintah Tuhannya. Namun telah melekat juga, pelaku sosok perempuan yang dalam peristiwa hidupnya menjalani ujian kesabaran, kepasrahan tawakkal atas perintah  Tuhannya sekaligus ketaatan akan pembawa risalah yang maha pencipta melalui suaminya sebagai Nabi dan utusan umat di muka bumi.

"Beliaulah sosok Hajar, sang bunda umat, yang telah melahirkan Ismail, moyang dari utusan terakhir di muka bumi. Bunda Hajar adalah sosok simbol ketaatan, kesabaran dan pengorbanan pada peristiwa Hijrahnya seorang ibu yang mengandung menjelang kelahiran, dan pengorbanan ibu beserta bayi merah baru lahir di tengah tempat asing tanpa penghuni demi menjalankan perintah Tuhannya", ujar Nevi.

Politisi PKS ini mengajak seluruh kaum perempuan bangsa ini, untuk semakin memperkuat makna Idul Adha akan andilnya perempuan di muka bumi menjadi bagian penting tonggak sejarah yang tidak muncul di permukaan. Tanggal 8,9 dan 10 Hijjah 1441 H, ada kenangan syariat yang dilakukan umat Islam dari peristiwa keluarga Nabi Ibrahim, Nabi Ismail dan Bunda Hajar.

Nevi mengatakan, banyak sekali sejarah penting yang terjadi, baik yang dikenang maupun yang tidak dikenang ada andil perempuan yang sangat besar. Tapi sebagian besar, peran itu tidak dimunculkan. Tapi peran bunda Hajar, akan dikenang sepanjang masa salah satunya ritual syariat bagi umat yang beribadah umroh maupun haji dalam bentuk Sya'i.

Disebutkan, ibadah Sa'i merupakan salah satu rukun umrah yang dilakukan dengan berjalan kaki (berlari-lari kecil) bolak-balik 7 kali dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah dan sebaliknya. Kedua bukit yang satu sama lainnya berjarak sekitar 405 meter.

Bukan hanya itu, lanjut Nevi, kenangan munculnya air yang sangat fenomenal atas izin Allah juga ada peran Hajar dan bayinya Ismail. Setiap meminum air zam zam, kenangan ditemukannya air di padang pasir gersang ini menjadi ingatan yang selalu muncul betapa besar keagungan yang maha kuasa memberikan rahmat kasih dan sayang kepada hambanya.

Pengorbanan itu, sebut Nevi,  bukan bertujuan untuk mendapatkan sesuatu. Tetapi pengorbanan itu atas perintah, tanpa harus tahu maksud dan tujuannya. Inilah makna taat sesungguhnya. Perempuan Indonesia, berkorban, mengabdi dan taat tanpa syarat, untuk mewujudkan kesempurnaan perempuan di sisi sang pencipta.

"Mari kita terus memaknai Idul Adha ini, untuk perempuan Indonesia yang semakin berwibawa dan bersahaja", tutup Nevi.(***)

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved