arrow_upward

Komis I DPRD Sumbar Sigi Kesiapan KPU Pasbar

Rabu, 29 Juli 2020 : 19.09
Sekretaris Komisi I DPRD Sumbar HM Nurnas dan Komisioner KI Sumbar Tanti Endang Lestari saat Monev DPRD Sumbar tentang pelaksanaan Pilkada, Rabu 29 Juli 2020.(humas)
Pasaman Barat, AnalisaKini.id — Ketua KPU Pasaman Barat (Pasbar) Al Haris menyambut kehadiran Komisi I DPRD didampingi KPU dan Komisi Informasi Sumbar, Rabu (29/7/2020).

Al Haris tidak sendiri ada empat komisioner lain dan Sekretaris KPU Pasbar, pertemuan Monev digelar di Rumah Pintar Pemilu.

Ketua Komisi I DPRD Sumbar Syamsul Bahri mengatakan kerja berat Pilkada ada di KPU dan Bawaslu, apalagi tahapan Pilkada sempat diskors ulah pandemi Covid-19.

Lalu bagaimana dengan ketersediaan anggaran terutama pembiayaan Pilkada Sumbar di Pasaman Barat. “Kita buka kulit tampak isi saja, kalau kurang anggaran sebutkan kurang, kalau berlebih sebut juga dan setorkan kembali ke kas daerah,”ujar Syamsul Bahri.

Kalau Pasaman Barat ini kata Syamsul Bahri soal anggaran Pilkada tidak ada masalah, karena kabupaten Pasbar dikenal sebagaaj negeri dolar hijau.

“Jadi kita tidak meragukan soal kemampuan KPU dalam selenggarakan pesta demokrasi,”ujar Syamsul Bahri.

Sementara pada dialog, Sekretaris Komisi I DPRD Sumbar HM Nurnas menyigi soal kekuatan lembaga KPU mengejar target nasional pastiripasi pemilih 77,5 persen.

Selain itu HM Nurnas juga menyoal tentang proses Paslon independen kepala daerah , setelah serahkan KTP pengganti kekurangan.

“Proses lanjutannya apa lagi, dan KPU memverifikasi KTP pengganti itu bagaimana?,”ujar HM Nurnas

Al Haris menyebutkan Pasbar hanya ada satu bakal Paslon perseorangan dan tahapannya verifikasi administrasi KTP dukungan pengganti dari Bakal Paslon Agus Susanto dan Rommy.

“Habis verifikasi adminitrasi kita melakukan verifikasi faktual pada 8-16 Agustus 2020, dengan mengumpulkan pendukung pengganti oleh LO Bakal Paslon,”ujar Al Haris

Al Haris menyebut dana optimalisi dialihkan untuk penambahan TPS sesuai ketentuan KPU RI.

“Kalau soal APD KPU Pasbar mendapatkan anggaran dari  KPU Pusat.  APD ini wajib karena pelaksanaan tahapan saat pandemi ini KPU semua tingkatan harus menerapkan protokol kesehatan," katanya.

Komisioner KPU Pasbar Misdarlyah mengatakan soal target partisipasi 77,5 persen nasional, pihaknya siap memenuhi target walau anggaran sosialisasi Rp1 miliar dibanned.

“Ada upaya lain dengan metode daring dan mendekati tokoh masyarakat di nagari-nagari dan mendatangi nagari sulit sinyal,”ujar Misdarlyah. (***)

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved