arrow_upward

Syahrul Tarun Yusuf, Pencipta Lagu "Tinggalah Kampuang" Berpulang

Senin, 29 Juni 2020 : 09.58
Syahrul Tarun Yusuf.
Agam, AnalisaKini.id- Innalilahi wa inna ilaihi rojiun.  Pencipta lagu pop Minang yang legendaris, Syahrul Tarun Yusuf, Senin (29/6) tadi pagi sekitar pukul 06.00 WIB berpulang ke Rahmatullah di tempat kelahirannya di Balingka, Kabupaten Agam.

Maestro ini meninggalkan satu istri, Misnani asal Makassar dan tujuh anak serta belasan cucu. Rencananya Syahrul Tarun Yusuf dimakamkan di Balingka setelah shalat Zuhur nanti.

Syahrul Tarun Yusuf selama 58 tahun berkarya, dan telah menghasilkan sekitar 400 lagu. Semuanya legendaris dan dipopulerkan oleh penyanyi ternama Ranah Minang dan juga penyanyi nasional.

Beberapa karya terkenal buah tangan Syahrul Tarun Yusuf antara lain Tinggalah Kampuang yang sangat populer itu. Lalu Ampun Mandeh, Bapisah Bukannyo Bacarai, Kasiah Tak Sampai, Bugih Lamo, Batu Tagak, Gasiang Tangkurak, Hujan, Karam di Lauik Cinto, Minang Maimbau, Oi Andam Oii dan Japuiklah Denai.

Almarhum mulai berkarya tahun 1960 dengan lagu pertamanya berjudul Bugih Lamo yang dibawakan oleh Elly Kasim. Lagu tersebut dilaunching tahun 1964. Inilah debut pertamanya, yang kemudian terus berlanjut hingga ratusan lagu kemudian.

Karya-karya Syahrul banyak dibawakan dan kemudian membesarkan nama penyanyi-penyanyi Minang seperti Elly Kasim, Tiar Ramon, Yan Bastian, Lily Syarif, Fetty, Efrinon, Susi Susanti, Nurseha dan sederetan penyanyi generasi sekarang. Selain itu, lagu-lagu sang maestro ini juga dibawakan oleh penyanyi nasional seperti Hetty Koes Endang dan Eddy Silitonga.

Lagu-lagu ciptaan Syahrul Tarun Yusuf tidak hanya dinikmati oleh warga Sumatera Barat, namun juga digemari oleh masyarakat negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan lain-lain. Sering lagu ciptaannya di daur ulang sampai beberapa kali. Lagu karya Syahrul juga sempat mewarnai film layar lebar yang berjudul Merantau.

Almarhum dilahirkan di Nagari Balingka, Kecamatan IV Koto, Agam, pada 12 Maret 1942. Ayahnya bernama Yusuf Dt. Lelo Marajo, seorang pemangku adat di Pasukuan Koto, Jorong Koto Hilalang, Balingka. Ibunya bernama Hj. Nurani Gani, seorang bidan dan biasa dipanggil One oleh masyarakat Balingka.

Di masa tuanya, di hari-hari akhir hidupnya, Syahrul Tarun Yusuf tinggal dan berladang di kampung halamannya, Balingka, bersama istri, anak dan cucu. Di kampung ini pula Syahrul Tarun Yusuf pernah menjadi Kepala Desa.

Selamat jalan Sang Legendaris, "Pulanglah Kampuang". (***)

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved