Drs. H. Guspardi Gaus, M.Si. |
Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus menyambut positif yang dilakukan oleh Kemendagri. Karena itu adalah semacam reward bagi kepala daerah untuk melakukan inovasi saat pandemi Covid-19.
“Jadi itu memicu kepala daerah melakukan inovasi. Ini adalah merupakan dana stimulus atau semacam reward dengan mendorong kepala daerah melakukan berbagai inovasi untuk kemajuan daerah ,” ujar Guspardi.
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini menambahkan, yang dilakukan Kemendagri bukanlah menghambur-hamburkan uang negara. Karena yang dilakukan adalah hal yang ada fungsinya. Sangat bermanfaat bagi kepala daerah dalam melakukan inovasi di tengah pandemi Covid-19.
”Menurut hemat saya adanya upaya yang dilakukan Kemendagri bukan sesuatu yang menghaburkan-hamburkan dana. Karena kalau mpemborosan dana ya pasti enggak ada manfaatnya,” tutur Legislator asal Sumbar ini.
“Kalau ini kan jelas peruntukannya, tujuannya untuk inovasi, sosialisasi, dan mendorong kepala daerah melakukan terobosan. Jadi kepala daerah berlomba-lomba mencari kebaikan untuk Covid-19,” tambah dia.
Oleh sebab itu saat ini yang terpenting adalah adanya laporan pertanggungjawaban mengenai dana yang digunakan untuk hadiah tersebut sehingga tidak ada persepsi pemerintah menghambur-hamburkan uang.
“Yang penting adalah bagaimana Mendagri ada laporan pertangung jawaban penggunaan anggaran tersebut, jadi jangan lepas begitu saja sehingga kesan menghabur-hamburkan uang itu tidak ada,” ungkap anggota Badan Legislasi ( Baleg ) DPR ini.
Mendagri Tito Karnavian menyampaikan, angka itu diberikan dalam bentuk dana insentif daerah (DID) kepada 84 pemda pemenang. Pemenang pertama diberikan Rp 3 miliar, pemenang kedua Rp 2 miliar, dan pemenang ketiga Rp 1 miliar.
“Sehingga total pemenang berjumlah 84, terdiri atas juara I, II dan III untuk 7 sektor kehidupan dan 4 klaster pemda dengan total hadiah DID Rp168 miliar,” kata Tito.
Pemda yang ikut serta diminta mengirimkan video berdurasi 2 menit. Video itu berisi simulasi protokol kesehatan yang dibuat dengan melibatkan ahli kesehatan dan bekerja sama dengan stakeholder lokal.
Tito menyebut telah ada 2.517 video simulasi protokol new normal yang telah dikirimkan berbagai pemda. Mantan Kapolri itu berujar kegiatan ini dilakukan sekaligus untuk mengampanyekan new normal.
Tito juga telah memberikan penghargaan kepada 84 daerah pemenang Lomba Inovasi Daerah Tatanan Normal Baru “Produktif dan Aman Covid-19” pada Senin (22/6). Penghargaan tersebut diserahkan oleh Mendagri kepada para kepala daerah atau yang mewakili di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat.
“Kami bersama Kemenkeu, Kemenkes, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Kemen PANRB, Kemendag dan BNPP berinisiatif untuk mengadakan lomba antar daerah untuk membuat protokol kesehatan Covid-19,” ujar Tito dalam pidatonya pada Senin.(***)
Bagikan