Ka'bah. |
Jakarta, AnalisaKini.id-
Arab Saudi kemungkinan bakal tetap membolehkan ibadah haji dilakukan tahun ini. Namun, jumlah jemaah akan dikurangi secara drastis.
Hal itu dilakukan demi menekan penyebaran wabah virus Corona yang sudah menginfeksi lebih dari 100 ribu orang di negara itu. Ini diutarakan sumber yang dekat dengan persoalan ini, sebagaimana diutarakan Reuters, Senin (8/9/2020).
"Pihak berwenang sekarang ini sedang mempertimbangkan untuk mengizinkan hanya segelintir orang [untuk pergi berhaji] tahun ini, dengan [menerapkan] pembatasan termasuk larangan [haji untuk] jamaah yang lebih tua dan pemeriksaan kesehatan tambahan," kata dua sumber itu seperti dikutip dari cnbcindonesia.id.
Dengan prosedur yang ketat, pihak berwenang berpikir mungkin untuk membiarkan hingga 20% dari kuota jamaah reguler masing-masing negara.
Namun, sumber-sumber itu juga mengatakan sebagian pejabat masih mendesak untuk membatalkan ibadah haji tahun ini. Sebelumnya pada Maret, Saudi telah meminta umat Muslim untuk menunda rencana haji dan menangguhkan umrah sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Dalam setahun, biasanya ada sekitar 2,5 juta peziarah yang datang mengunjungi situs-situs Islam paling suci di Mekah dan Madinah untuk menjalankan ibadah haji. Menurut data resmi, kerajaan bisa menghasilkan sekitar US$ 12 miliar per tahun dari ibadah haji dan umrah sepanjang tahun.
Sebelumnya pada 2019, ada sekitar 19 juta peziarah yang menjalani umrah dan 2,6 juta orang yang melakukan ibadah haji.
Putra Mahkota Mohammed bin Salman juga telah mengumumkan rencana untuk meningkatkan kuota umrah dan haji menjadi 30 juta peziarah setiap tahun dan menghasilkan 50 miliar riyal (US$ 13,32 miliar) pendapatan pada tahun 2030. Itu merupakan bagian dari rencana reformasi Putra Mahkota.
Kantor media pemerintah dan juru bicara kementerian haji dan umrah tidak menanggapi permintaan komentar soal kabar pengurangan kuota jamaah haji. (***)
Bagikan