arrow_upward

Penutupan Ramadan, Positif Covid-19 di Sumbar Tembus 443 Orang. Gubernur: Jangan Mudik Dulu

Minggu, 24 Mei 2020 : 06.33

AnalisaKini.id - Penutupan Ramadan 1441 hijriyah ini jumlah warga Sumatera Barat yang terpapar virus Covid-19 tembus ke angka 443 orang. Angka ini terjadi penambahan 5 orang dari hari kemarin. Sementara pasien yang sembuh bertambah 18 orang, sehingga total pasien yang sembuh capai 175 orang.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Barat, Jasman Rizal, mengatakan, total positif Covid-19 hingga malam kemarin telah mencapai angka 443. Adanya penambahan jumlah ini, setelah keluarnya hasil laboratorium sampel swab.

Ia menyebutkan sejak kemaren sampai subuh dinihari kemarin, tim yang bekerja dengan waktu 22 jam di Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran dan Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Wilayah II Bukittinggi, berhasil memeriksa 1.154 sample swab warga Sumatera Barat, hasilnya ada 5 orang yang positif Covid-19.

"Ini rekor tertinggi yang pernah dicapai di Indonesia. Dari 1.154 sampel tersebut, di dapat 5 warga Sumatera Barat yang positif terinfeksi Convid-19, dan semuanya berasal dari Kota Padang," katanya, Sabtu (23/5/2020).

Jasman menjelaskan, 5 orang yang positif Covid-19 yang berasal dari Kota Padang itu, yakni warga Kelurahan Kuranji, pekerjaan swasta, tidak ada riwayat kontak dan riwayat perjalanan, penanganan isolasi mandiri sementara.

Lalu, ada warga Parak Karakah, pekerjaan tenaga kesehatan, diduga terpapar dari rumah sakit, penanganan isolasi mandiri sementara. Dan juga datang dari warga Lubuak Bagaluang, pekerjaan pedagang, terinfeksi karena sebagai pedagang Pasar Raya, penanganannya juga melakukan isolasi mandiri sementara.

Selain juga datang dari warga Surau Gadang, pekerjaan pedagang, terinfeksi karena sebagai pedagang Pasar Raya, penanganan isolasi mandiri sementara. Terakhir, warga Siteba Padang, pekerjaan pedagang, terinfeksi karena sebagai pedagang Pasar Raya, penanganan juga melakukan isolasi mandiri sementara.

"Dengan adanya hasil tes swab dari ribuan sampel itu, dan ternyata hanya sedikit orang yang positif. Kita berharap masyarakat lainnya juga dalam keadaan sehat-sehat saja, dan tidak ada lagi penambahan kasus positif Covid-19," ucapnya.

Ia mengaku bahwa dengan kondisi hingga penutupan Ramadan ini, secara jumlah positif Covid-19 berada jauh dari perkiraan kemungkinan terburuk, yang telah diperkirakan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat bersama tim laboratorium.

Jasman memaparkan, dari 443 orang yang positif Covid-19 itu, ada sebanyak 120 orang dirawat di berbagai Rumah Sakit, lalu melakukan isolasi mandiri sebanyak 43 orang, serta isolasi daerah 2 orang, dan isolasi di Bapelkes 9 orang dan di BPSDM 59 orang, BPP Padang 11 orang, meninggal dunia 24 orang dan sembuh 175 orang.

"Kalau untuk yang PDP hingga malam kemarin ada sebanyak 842 orang. Dari 842 PDP tersebut, 45 orang masih dirawat di berbagai rumah sakit rujukan sambil menunggu hasil lab. Dinyatakan negatif, pulang dan sehat sebanyak 797 orang," ungkapnya lagi.

Agar tidak terjadi penambahan jumlah positif Covid-19 di momen lebaran nanti, Gubernur Sumatera Barat menghimbau kepada perantau, untuk tidak melakukan mudik atau pulang kampung dulu. Sebab, salah satu cara mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 ini, tidak menerima orang yang datang dari zona merah atau daerah positif Covid-19.

Parantau Diminta jangan Mudik Dulu


Gubernur menggatakan, ada baiknya perantau untuk mengrungkan niat untuk mudik atau pulang kampung dulu. Jika ingin membuat keluarga di kampung halaman dalam keadaan sehat dari ancaman wabah Covid-19, cara yang tepat ialah bertahan di rantau dulu.

"Tidak hanya untuk mudik luar Sumatera Barat saja. Tapi mudik lokal, seperti antar kabupaten dan kota di Sumatera Barat, juga di imbau untuk tidak mudik dulu," pintanya.

Menurutnya, saat ini daerah Sumatera Barat bisa dikatakan sebagian besar dilanda wabah Covid-19. Sehingga jika ada orang yang datang dari zona merah, ke daerah yang mungkin masih belum terpapar Covid-19, sangat berisiko terjadi penularan.

"Sehat badan saat turun dari rumah dan hendak menuju ke kampung halaman, bukanlah jaminan bahwa akan aman saat sampai di kampung halaman. Mana tahu selama dalam perjalanan, virus itu terbawa, dan tersebarlah kepada keluarga di rumah," tegasnya.

Irwan mengaku, hal tersebut lah yang dikhawatirkannya kepada warganya yang melakukan mudik atau pulang kampung pada lebaran tahun ini. Sebab, sekarang ada juga yang positif Covid-19, meski tidak memiliki gejala Covid-19, yang dikenal dengan Orang Tanpa Gejala (OTG).
Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved