Padang, Analisakini.id-Viral RSUD Rasyidin Kota Padang menolak pasien dan pasien tersebut akhirnya meninggal dunia, membuat politisi PAN Muhayatul geram. Dia tidak ingin ke depan, rumah sakit di Sumatera Barat khususnya milik pemerintah, melakukan hal serupa.
"Ini menyangkut nyawa manusia. Mesti ditangani dulu. Saya berharap manajemen RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi, wanti-wanti benar soal pelayanan kepada pasien. Hindari hal demikian. Viral, maka se-Indonesia, orang tahu. Malu dan tercoreng muka kita," kata anggota Komisi V DPRD Sumbar ini saat berkunjung ke rumah sakit milik Pemprov Sumbar itu belum lama ini.
Komisi V DPRD Sumbar yang membidangi kesehatan selain pendidikan, agama, sosial dan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak kunjungan kerja (kunker) ke sana, dalam rangka menyikapi PP No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan Keputusan Gubernur Sumatera Barat No. 440-509-2009 tentang Penetapan RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi untuk menjalankan penerapan PPK BLUD secara penuh.
Menurut Muhayatul, hingga saat ini, RSUD Dr. Achmad Muctar Bukittinggi sudah menjalankan fungsi utamanya sebagai penyedia pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna mulai penyelenggaraan pelayanan medis, pelayanan penunjang medis dan non medis hingga pelayanan keperawatan. Bahkan juga berperan dalam rujukan, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan, serta administrasi umum dan keuangan.
Sebagai anggota Komisi V DPRD Sumbar sesuai dengan tupoksi diantaranya melakukan pengawasan, Muhayatul berkunjung ke semua objek. Termasuk ke RSUD Dr. Achmad Mochtar untuk memastikan fungsi-fungsi pelayanan berjalan baik, sehingga masyarakat Sumbar yang membutuhkan, mendapatkan pelayanan paripurna.
"Alhamdulillah disini berjalan sebagaimana mestinya. Salut kita. Kita berharap manajemen rumah sakit untuk terus melahirkan inovasi. Memberikan pelayanan best of the best kepada pasien," kata Ketua Fraksi PAN DPRD Sumbar ini.(*)
Bagikan