arrow_upward

Tak Kenal Lelah, Kisah 17 Jam Petugas Jinakkan Api yang Menari Liar Saat Kebakaran Pabrik Karet

Senin, 19 Mei 2025 : 18.00

 


PADANG, ANALISAKINI.ID -- Asap hitam tebal memayungi langit selatan Padang sejak Ahad (18/5/2025) siang. Pabrik karet nan terbakar, hampir tak bisa dipadamkan. Api baru berhenti menyala 17 jam kemudian. 


Langit Lubuk Begalung kala itu tidak lagi menyimpan bintang. Malam seperti kehilangan warna, digantikan merah saga yang menari-nari di atas atap dua gudang karet milik PT. Teluk Luas. Api menyala sejak tengah hari Minggu, dan hingga dini hari Senin, kobaran masih menolak tunduk.


Dalam kabut asap dan gelegar sirene, suara-suara teriakan bersahutan. Bukan jerit panik, melainkan aba-aba penuh nyali dari petugas pemadam kebakaran yang tak mengenal lelah. Mereka berjibaku dengan panas dan bara, menggempur si jago merah dengan semangat lebih membara dari kobaran itu sendiri.


“Pukul lima pagi api berhasil padam total,” ujar Rinaldi, Kepala Bidang Operasional dan Sarana Prasarana Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang. 


Namun, kemenangan itu tidak diraih dalam diam. Butuh 35 unit armada dan sekitar 300 personel dari berbagai kota di Sumatra Barat, Pariaman, Padang Pariaman, Solok, Bukittinggi, Payakumbuh, hingga Sawahlunto untuk memadamkan lidah-lidah api yang terus menjilat isi gudang. Tidak hanya armada pemerintah yang terlibat dalam memadamkan api, armada PT. Semen Padang dan Pelindo ikut berjibaku.


Tak hanya pemadam kebakaran yang turun ke gelanggang. Di antara suara mesin dan semburan air, berdiri kokoh petugas TNI, Polri, relawan PMI, personel BPBD, hingga warga sekitar. Mereka bahu-membahu, tanpa upah, tanpa pamrih. Malam itu, mereka tidak melihat perbedaan, hanya satu musuh yang mesti dilawan, api yang terus menari liar.


Namun perjuangan itu tidak datang tanpa luka. Sebanyak sebelas warga harus mengungsi, sementara dua ratus karyawan menyaksikan tempat mereka mencari nafkah berubah jadi abu. 


Warga yang berada di samping pabrik masih bisa melihat api membesar di lokasi kejadian. Akibatnya warga panik dan berupaya mengeluarkan barang-barang berharga yang ada di dalam rumah.


Pantauan di lapangan, ada sekitar lebih kurang sepuluh rumah yang akan terdampak jika api tidak bisa dipadamkan. Petugas pemadam kebakaran terlihat mulai menyebar fokus pemadaman ke area pemukiman warga.


Selain itu, terlihat armada kebakaran mulai masuk ke pemukiman warga yang terdampak kebakaran. Sementara pemilik rumah hanya bisa pasrah duduk di samping tumpukan barang berharga mereka. 


"Khusus di rumah saya ini ada 3 kepala keluarga dengan total 10 orang. Belum tahu mengungsi kemana lagi," kata Rizky, seorang warga yang rumahnya paling dekat kobaran api. 


"Ini kami mau koordinasi dengan keluarga lain, pindah ke rumah saudara bawa anak-anak," sambungnya. 


Wati, warga lainnya yang terdampak juga tampak pasrah. Ia mengaku awalnya api tidak sedekat ini dari rumahnya. 


"Awalnya tidak sedekat ini, sekarang mulai mendekat ke rumah, kami warga mulai ketakutan," ujarnya.


Rumah yang dihuni Wati, terdapat 1 kepala keluarga. Ia belum tahu akan mengungsi kemana, sementara api belum padam. 


"Kata orang kecamatan untuk antisipasi, rencana akan bangun tenda darurat," imbuhnya. 

Jelaga jatuh berderai di bawah asap hitam, menimpa atap warga, halaman dan kepala penduduk. Bisa jadi, inilah kebakaran terlama yang pernah terjadi di Padang.


“Asap terlihat dari Ladang Padi,” kata wartawan Singgalang yang sedang berada di sana.

“Tampak saja dari kantor,” kawan lain menambahkan saat ia berada di gedung Singgalang, Jalan Veteran.


Seorang dosen berkata, “asap hitam pekat disebabkan sulfur yang merupakan residu pada yang akan mengasilkan asap berwarna hitam ketika dibakar. Karena residu sulfur yang terbakar dalam jumlah banyak, maka jelaga yang keluar pun berwarna hitam pekat,” katanya.


Apapun itu, ternyata karet yang terbakar memang melelahkan, apalagi pabrik karet.

Asap memang telah sirna, namun misteri masih membekas. Polisi memasang garis kuning dan memulai olah tempat kejadian perkara. Tim Inafis dari Polda Sumbar turun tangan, dibantu jajaran Polresta Padang. Hingga kini, belum jelas dari mana api bermula. Hanya saksi-saksi yang kini disandarkan harapan, agar jawaban segera didapat. (deri)

 

 

 

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved