arrow_upward

Tragedi ‘Cinta’ dari Tanah Datar, Terbungkus Misteri

Kamis, 20 Februari 2025 : 19.17

 

Tangis Lisa, ibunda Cinta Novita Sari Mista (15), tak terbendung. Cinta, ditemukan tewas, terbungkus dalam karung. 


PADANG, ANALISAKINI.ID--Di tengah kesunyian Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Padang, seorang ibu bernama Lisa Delka, dengan wajah muram, merenung dalam. Tangis tak mampu ia tahan. Air mata meluncur bebas di pipinya.


Dialah Lisa, ibunda Cinta Novita Sari Mista (15), yang putri sulungnya baru saja menemui ajal dengan cara yang begitu tragis. Kini, dia hanya bisa berdoa dalam kesedihan yang mendalam, menanti kepastian dari pihak kepolisian. 


Cinta ditemukan tewas, terbungkus dalam karung putih yang tak memberi kesempatan bagi siapa pun untuk menebak kisah hidup terakhirnya. Tubuhnya ditemukan di pinggir jalan perkampungan. Tersembunyi dari pandangan, namun tak mampu menyembunyikan kekejaman yang telah menimpanya. Bekas cakaran di tubuh dan cekikan di lehernya menjadi saksi bisu bahwa dirinya telah meninggal dalam derita yang tidak wajar. 


"Saya tidak ikhlas. Saya tidak terima anak saya diginiin, dari ujung rambut hingga kaki saya tidak rela anak saya diginiin," ujar Lisa, dengan suara serak, penuh kepedihan. 

Air matanya tak kunjung berhenti mengalir, seperti aliran sungai yang tak bisa dibendung. Ia mengungkapkan betapa sulitnya menerima kenyataan pahit yang menghantam keluarga mereka. 

Kehidupan Cinta yang penuh harapan, yang tak pernah merepotkan siapa pun, harus berakhir dalam cara yang tak bisa diterima akal sehat. Selama ini, Cinta dikenal sebagai anak yang baik dan tidak pernah menyusahkan orang lain. 


Lisa, yang telah mengerahkan segala usaha untuk anaknya, kini hanya bisa berharap agar pelaku dari tragedi ini segera tertangkap dan mendapat hukuman setimpal.

"Saya tidak ikhlas," kata Lisa lagi, dengan lirih.


Di balik tragedi yang menggores luka mendalam, ada sebuah kisah yang tak banyak diketahui. Cinta, yang masih duduk di bangku kelas 9 MTsN 2 Sumanik, Kabupaten Tanah Datar, ternyata pernah merasakan ancaman terhadap hidupnya. 


Sebelum ditemukan tewas, Cinta sempat menghabiskan waktu di rumah neneknya yang tidak jauh dari rumah Lisa. Saat itu, Cinta meminta uang untuk membeli paket internet, sebuah kebiasaan kecil yang menunjukkan keceriaan anak remaja pada umumnya. Namun, tidak ada yang tahu bahwa itu adalah kali terakhir mereka berbicara.


Cinta pergi tanpa jejak. Ketika pagi tiba, Lisa merasa ada yang aneh, karena putrinya yang biasa ada di kamar, kini menghilang begitu saja. Hingga akhirnya, kabar buruk itu datang, melalui teman-teman anaknya yang memberitahu bahwa ada penemuan jenazah seorang gadis yang mengarah pada ciri-ciri Cinta. Tato di lengan kiri yang bertuliskan nama "Cinta" menjadi petunjuk utama.


Selama beberapa waktu terakhir, Cinta juga sempat bercerita kepada adiknya bahwa ia merasa diancam seseorang. Ancaman yang datang melalui pesan-pesan media sosial, yang sempat dihapus oleh pelaku, menyebutkan kata-kata mengerikan seperti, "Awas kau, saya bunuh!" 


Siapa sosok yang mengancam hidup Cinta, hingga akhirnya membawa dirinya pada akhir tragis ini? Pertanyaan itu masih menggelayut, tak ada jawaban pasti yang terungkap hingga kini. 


Kepolisian setempat, khususnya Polres Tanah Datar, terus mengusut kasus ini dengan harapan bisa menemukan pelaku dan mengungkap misteri di balik pembunuhan yang kejam ini. Hingga saat ini, siapa yang bertanggung jawab atas hilangnya nyawa seorang anak yang penuh cita-cita, masih menjadi teka-teki yang belum terpecahkan.


Tragedi ini bukan hanya tentang kehilangan seorang anak, tetapi juga tentang kebisuan masyarakat yang mungkin telah mengabaikan ancaman yang nyata. Cinta mungkin hanya menjadi korban dari ketidakpedulian, namun kisahnya akan terus hidup dalam ingatan mereka yang mencintainya.


Setelah diatopsi, jenazah Cinta dibawa pulang ke rumah dengan penuh duka untuk disemayamkan. "Hari ini kita akan kebumikan jasadnya di rumah di Tanah Datar. Cinta anak pertama dari tiga bersaudara‎. Saya berharap pelaku bisa ditangkap secepatnya dan dihukum seberat-beratnya, saya tidak ikhlas. Selama ini anak saya tidak pernah menyusahkan orang lain, saya tidak terima anak saya diginiin," harapnya.

 

Polisi Buru Pelaku

Polisi terus melakukan penyelidikan kasus mayat dalam karung di Kabupaten Tanah Datar tersebut. Kepolisian telah memastikan bahwa Cinta merupakan korban pembunuhan. Terdapat luka goresan dan bekas cekikan di leher Cinta. 


Kapolres Tanah Datar AKBP Simon Yana Putra mengatakan, dari penyelidikan sementara, beberapa petunjuk arah pelaku mulai ada titik terang. "Arahnya memang pembunuhan. Sejauh ini pelaku masih dalam lidik. Untuk petunjuk-petunjuk ada beberapa, cuman harus dibuktikan diperkuat dengan saksi-saksi," kata Simon, Kamis (20/2/2025). 


Simon masih enggan membeberkan arah pelaku yang dimaksudnya. Ia meminta semua pihak untuk bersabar, kepolisian fokus mengungkap kasus ini. "Kita fokus mengungkap kasus ini. Kami di-backup tim Resmob Ditreskrimum Polda Sumbar, termasuk tim siber," katanya. 


Selama penyelidikan, Simon tak menampik tim gabungan mengalami kendala. Terutama, minimnya saksi-saksi dalam kasus tersebut. "Kesulitan pasti ada. Karena minim saksi-saksi, TKP kejadian tidak ada CCTV. Sepi," ucapnya. 


Jasad Cinta dalam karung berwarna putih ditemukan pada Rabu (19/2/2025) pagi, dibuang di rerumputan di pinggir jalan perkampungan Sungai Tarab, Tanah Datar. Penemuan ini membuat heboh masyarakat setempat. (deri)

 

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved