Prof. Yassierli. (ist) |
Padang, Analisakini.id-Menteri Ketenagakerjaan RI, Prof. Yassierli mengungkapkan, dalam menghadapi tantangan dunia kerja dengan pesatnya perkembangan Artificial Intelligence (AI), generasi muda harus menyiapkan diri dengan softskill, salah satunya creative thinking.
"Teknologi tidak akan menggantikan peran manusia, kecuali kita mau diatur oleh teknologi. AI harus dibarengi softskill, AI hanya pemantik. Maka itu perlu creative thinking," kata Prof. Yassierli saat memberi kuliah umum di Convention Hall Universitas Andalas (Unand), Jumat (10/1).
Menurutnya, kehadiran teknologi AI ini tidak bisa ditahan, tapi hal tersebut bisa diarahkan. Maka disinilah butuh daya kreatif berpikir sehingga kehadiran teknologi itu bisa menjadi alat untuk mengeksplorasi lebih jauh kemampuan yang dimiliki setiap individu.
"Setiap manusia memiliki potensi, dan potensi ini harus dikembangkan. Kita anggap teknologi solusi, padahal tidak sepenuhnya demikian. Kuncinya, beri kesempatan untuk mengeksplorasi, dan harus ada ruang mengembangkan diri," kata Yassierli.
Dia juga menyebutkan, saat ini jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,4 juta jiwa dan angka ini akan terus bertambah apabila masyarakat khususnya mahasiswa tidak menyiapkan bekal setelah lulus.
Yassierli juga mengatakan, banyak tantangan yang bakal dihadapi di kedepannya, apalagi dengan perkembangan zaman kedepannya yang sulit ditebak, misalnya soal komposisi angkatan kerja, kualitas tenaga kerja dan produktivitas.
"Dari hal tersebut, Indonesia masih di bawah rata-rata Asean," katanya.
Dia juga mengatakan, agar kualitas tenaga kerja bisa semakin meningkat, seyogyanya generasi muda Indonesia bisa memadukan keilmuan Barat dengan kearifan lokal yang kita miliki.
"Kita yang harusnya men-direct teknologi, kemudian gunakan sesuai porsinya," pungkas dia.
Sementara itu, Rektor Unand, Efa Yonnedi mengatakan kuliah umum dengan menghadirkan Menteri Ketenagakerjaan RI ini menjadi bagian dari integrasi kurikulum pendidikan di Unand, dengan judul kegiatan "Studium Generale" yang pada setiap sesi selanjutnya akan menghadirkan tokoh-tokoh yang bisa membuat mahasiswa berimajinasi dan berpikir untuk solusi masa depan.
"Saat ini mahasiswa dan AI hubungannya sudah sangat intim, maka perlu dibarengi critical thinking, creative thinking, berkolaborasi dan mampu berkomunikasi agar bisa menjawab tantangan dunia kerja," kata rektor.
Menurut Rektor Unand, perkembangan teknologi dan informasi selama beberapa dekade terakhir telah membawa perubahan yang signifikan dalam kehidupan masyarakat salah satunya terkait kecerdasan buatan atau AI ini.
"Pemahaman tentang AI soft skills ini tentu dibutuhkan para lulusan sehingga relevan dengan kebutuhan pasar kerja," katanya.
Pada kesempatan itu juga hadir Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah. Dalam sambutannya, Mahyeldi menilai tema yang diusung dalam kuliah umum ini, yaitu AI Softskill "Mendukung Masa Depan Karir Lulusan di Pasar Kerja", sangat tepat sekali.
"Pemaparan materi oleh Menteri Ketenagakerjaan tentu bisa menjadi modal bagi generasi muda dalam menjawab tantangan yang ada saat ini," kata gubernur. (wy)