Pertemuan NPWCC Sumbar dengan Ketua DPRD Muhidi, Senin
(13/01/2025). (humasdprdsb)
PADANG, ANALISAKINI.ID—Kasus kekerasan berbasis
gender masih tergolong tinggi. Untuk itu, Nurani Perempuan Women’s Crisis
Center (NPWCC) Sumatera Barat terus berkomitmen untuk mengatasi hal tersebut.
Makanya,
sebagai upaya untuk memastikan penanganan dan pemulihan korban yang lebih
komprehensif, NPWCC mengadakan pertemuan dengan DPRD Provinsi Sumatera Barat,
yang diterima langsung oleh Ketua DPRD, Muhidi, Senin (13/1/2025).
Dari
data yang disampaikan NPWCC bahwa antara 2015 hingga 2023, terdapat 952 kasus
kekerasan berbasis gender yang dilaporkan. Namun, penanganan dan pemulihan
korban belum dilakukan secara menyeluruh, sehingga berpotensi menyebabkan
terulangnya kekerasan itu kembali.
Direktur
NPWCC, Rahmi Meri Yenti, menyoroti kurangnya anggaran sebagai hambatan utama
dalam upaya penanganan ini.
Terkait
hal tersebut, Ketua Muhidi menanggapi serius permasalahan tersebut dan mengajak
seluruh pihak untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak dan berpartisipasi
aktif dalam menanggulangi kekerasan terhadap perempuan dan anak. Menurutnya,
penyelesaian masalah ini memang memerlukan penanganan yang terintegrasi dengan
mengetahui akar permasalahannya.
“Ya, kita
harus bergerak bersama untuk menekan angka kekerasan, agar kasus serupa tidak
terulang kembali,” tegasnya.
Untuk
itu, pertemuan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam mewujudkan
penanganan yang lebih baik terhadap kekerasan berbasis gender di Sumatera
Barat. (n-r)