arrow_upward

KILAS BALIK (2), Di Era Gubernur Zainal Bakar, Pejabat Eselon 2 Beraroma Piaman Lebih 25 Persen

Minggu, 19 Januari 2025 : 14.37
Lima pamong senior, masing-masing Marzuki Oenmar, Hendrinal, Djufri, Basril Taher dan Sudirman Gani. Empat diantaranya pernah jadi pejabat Pemprov Sumbar dan dua orang Piaman (Hendrinal dan Sudirman Gani), satu sumando (Basril Taher). (sumber : facebook Basril Taher)

Padang, Analisakini.id- Tanggal 2 Juli 2001 adalah pelantikan seluruh pejabat eselon II di lingkungan Pemprov Sumbar oleh Gubernur Zainal Bakar. Pejabat yang dilantik itu beraroma Piaman. Soalnya diperkirakan lebih 25 persen adalah putra Piaman. 

Ada yang menilai wajar, karena Gubernur Zainal Bakar adalah orang Piaman. Tentu orang-orang yang dekat dan dipercaya Zainal. Bakar lebih mendapat tempat. Tapi ada pula yang menilai lain. Tak apalah. Terlepas dari orang Piaman atau tidak, bagi duet Zainal Bakar-Fachri Ahmad yang penting adalah mampu bekerja dan menerjemahkan kebijakan Pemprov Sumbar dibawah kepemimpinan mereka.

Untuk diketahui, jumlah jabatan eselon II Pemprov Sumbar pasca otonomi daerah ada 61 jabatan, meliputi 4 asisten (eselon II a), 12 kepala biro (eselon II b), 12 kepala badan (eselon II a), 16 kepala dinas eselon II a), 16 wakil kepala dinas (eselon II b) dan seorang Sekretaris DPRD Sumbar (eselon IIa).

Untuk mengisi posisi 61 jabatan itu tentu sulit. Apalagi dengan meleburnya sejumlah kantor pemerintahan vertikal (kanwil) dan kepala kanwil ikut pula "bertanding" dengan pimpinan instansi Pemprov Sumbar.
Dari 61 jabatan eselon II itu dari data dan beberapa sumber, didapat 19 jabatan diisi oleh orang Piaman, sekampung dengan Gubernur Zainal Bakar.
Siapa saja mereka? Untuk jabatan 4 asisten, tidak ada orang Piaman, yang ada hanya sumando Piaman yaitu Asisten 2 Basril Thaher. Dia adalah suami Zarnifa Basril yang akrab disapa Uni Djan, tokoh wanita Piaman yang reputasinya diakui.

Sedangkan di jajaran kepala biro yang berjumlah 12 orang, ada 6 orang, masing-masing Kabiro Pemerintahan Chairul Darwis, Kabiro Pembangunan Daerah (Bangda) Muslim, Kabiro Keuangan Alizar, Kabiro Umum Yusman Kasim, Kabiro Perlengkapan Hendrinal dan Kabiro Aparatur Eka Nuzla. Sedangkan Kabiro Perekonomian Suhil Noer adalah sumando Piaman, karena istrinya Prof. Mariati Syukur, orang Piaman.

Di jajaran kepala badan yang juga 12 orang, orang Piaman ditempatkan di Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Irvan Khairul Ananda, Kepala Badan Pengawas Daerah (Bawasda) Nasri Nazar, Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Arman Moenek. Jadi ada 3 orang.

Berikutnya untuk kepala dinas, ada 3 orang yaitu Prof. Satni Eka Putra (Kepala Dinas Pendidikan), Isrin Agus (Kepala Dinas Tata Ruang dan Pemukiman/Distarkim) dan Batiori (Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan/Distanbun).

Untuk posisi wakil kepala dinas, ada 7 orang, yaitu Syahrial Syam (Distanbun), Sjamsuir Burhan (Distarkim), Djafri Gewang (Diskop dan UKM), Muchlis Avis (Dispenda), Zakir Wahid (Dinas Peternakan), Amry (Dinas Sosial) dan Thamrin Sikumbang (Disperindag).

Dengan demikian, kabinet bentukan pertama   Zainal Bakar-Fachri Ahmad dari 61 jabatan eselon II, 19 jabatan diantaranya, diisi oleh orang Piaman. Atau lebih dari 25 persen.

Bahkan komposisi orang Piaman bertambah saat pelantikan pejabat sekira Juli 2002, menyusul pensiunnya sejumlah pejabat, yaitu Nasri Nasar (Kepala Bawasda, Nazif Lubuk (Kepala BPM), Rusdi Djabar (Kadis Pertambangan dan Energi) dan Nurmawan (Kadis Pariwisata). Seorang yang pensiun (Nasri Nazar), masuk tiga orang masing-masing Sultani Wirman (Asisten 3), OS Yerli Asir (Kepala Bawasda) dan Suhermanto Raza (Kabiro Hukum). Sejumlah pejabat memang digeser jabatannya.

Lebih dari 25 persen orang Piaman dalam kabinet Zainal Bakar-Fachri Ahmad sudah menjadi pembicaraan di rumah bagonjong (sebutan untuk kantor gubernur). Begitu juga pelantikan pejabat pada 2003, 2004 dan 2005. Walau pejabat asal Piaman pensiun, tapi tetap ada yang masuk kabinet.

Mereka antara lain, Editiawarman (Kabiro Umum), Zainal Ibrahim (Kabiro Binsos),  Fuady (Wakadishut), Syukri Lukman (Kepala BKPMD) dan lainnya. 

Tak heran ketika Zainal Bakar "berkuasa" ada ASN yang nyeleneh. Katanya, kalau dia orang Piaman. Pasti diangkat jadi pejabat pula. Soal kemampuan bisalah dibawa ke tengah.
"Rancak dulu awak pabinian pacar awak yang urang Piaman, bia bisa jadi pejabat pula awak. Tapi baa lai, awak dijodohkan amak abak awak jo nan lain, " ujar seorang ASN yang sudah lama pensiun dari rumah bagonjong. (effendi).

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved