Agam Analisakini.id-Republik Indonesia adalah negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak nomor empat di dunia, setelah China, India dan Amerika. Tidak saja itu, berasal dari beragam etnis, ras, suku dan agama. Namun hal yang membanggakan, sangat beragam begitu, tapi tetap satu.
"Kenapa bisa tetap satu? Perekatnya adalah Pancasila. Nilai-nilai yang dikandung di dalamnya, diterapkan dalam kehidupa sehari-hari. Singkatnya Pancasila yang merekat persatuan itu. Tanpa Pancasila, masyarakat Indonesia tidak akan pernah bersatu,"kata Anggota MPR/DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Mulyadi.
Dalam sosialisasi empat pilar bangsa itu, Mulyadi menekannya. Pancasila dan nilai-nilai yang dikandung di dalamnya menjadi perekat bangsa. Sekalipun menghuni banyak pulau dengan beragam agama, ras, etnis dan budaya, tapi dengan Pancasila keragaman tersebut justru menjadi kekuatan bangsa.
Makanya baik MPR/DPR maupun komponen bangsa lainnya, terus disosialisasikan empat pilar bangsa kepada berbagai lapisan masyarakat. Empat pilar tersebut adalah Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika
"Keempatnya harus dipahami dan dilaksanakan secara konsisten. Sebab, keempat pilar tersebut menjaga kemajemukan sama halnya dengan mempertahankan dan merawat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia," kata Ketua DPD Partai Demokrat Sumbar ini di hadapan 300-an orang peserta sosialisasi empat pilar kebangsaan di Pondok Pesantren Asy Syarif, Koto Laweh, Nagari Koto Tangah, Kecamatan Tilatang Kamang, Agam.
Hadir juga Pimpinan Pondok Pesantren Ustad Zuharmen sekaligus menyampaikan terimakasih kepada Mulyadi yang pada beberapa kesempatan telah mempercaya pondok pesantren Asy Syarif untuk menjadi salah satu penerima manfaat bantuan lampu Jalan tenaga surya program Ditjet EBTKE, Kementerian ESDM yang dibawa Mulyadi tahun ini. (ef)