arrow_upward

Anggota DPRD Sumbar Periode 2024-2029 Ikuti Orientasi di Kemendagri

Selasa, 03 September 2024 : 17.31

 

Anggota DPRD Sumbar Periode 2024-2029 bersama narasumber saat orientasi yang diadakan Kemendagri. (humasdprdsb)

ANALISAKINI.ID—Guna memberikan pemahaman tentang kelembagaan legislatif sekaligus menggenjot kinerja, maka Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) periode 2024 -2029 mengikuti program orientasi yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), pada Senin-Jumat (2-6/9/2024) di Mercure Ancol Jakarta. Dengan program Kemendagri tersebut, diharapkan kinerja DPRD Sumbar secara kelembagaan lebih meningkat.


Terkait hal ini, Ketua DPRD Sumbar (sementara), Irsyad Syafar kepada media, Selasa (3/9/2024) mengungkapkan, setelah diresmikan untuk periode 2024-2029, anggota DPRD yang baru maupun yang melanjutkan amanah, harus melalui proses orientasi.Katanya, diharapkan nanti akan tertanam nilai-nilai kinerja yang penuh semangat, tanggungjawab dan berintegritas.


“Ya, jadi orientasi selama lima hari ini, merupakan proses pembekalan dan pendalaman tugas anggota dewan untuk mengawali masa kerja 2024-2029,” katanya.


Politisi PKS ini menjelaskan, selama proses orientasi anggota DPRD Sumbar mendapatkan belasan materi yang berkaitan dengan wawasan kebangsaan, mekanisme pemerintah negara hingga pelaksanaan penegakan hukum. Orientasi yang diselenggarakan oleh BPSDM Kemendagri ini, dibagi beberapa gelombang. Gelombang pertama dikuti tiga provinsi, yaitu Sumbar, Jatim dan DKI


Secara spesifik, lanjutnya, anggota DPRD Sumbar juga mendapatkan materi terkait tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) dewan dan sejumlah regulasi baru untuk rujukan kinerja dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.


Sementara itu Plt. Sekjen Kemendagri (RI), Tomsi Tohir saat membuka acara orientasi tersebut mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas dan pengetahuan anggota legislatif dalam menjalankan tugas. Namun, hal yang harus menjadi perhatian bersama, katanya, yakni terkait krisis anggaran yang tengah mengancam sejumlah daerah.


Tohir mengungkapkan bahwa lebih dari 99 persen dana yang dikelola oleh pemerintah daerah adalah uang pemerintah pusat.


Untuk itu, dia mengingatkan para anggota DPRD untuk berhati-hati dalam pengelolaan keuangan daerah. “Bukan nakut-nakutin, tapi mengingatkan,” tegasnya.


Betapa tidak, lanjut Tohir, sejumlah daerah mengalami defisit anggaran yang serius hingga tidak mampu membiayai program penting, termasuk penyelenggaraan Pilkada.


“Ya, banyak daerah yang anggarannya minus karena target pendapatan yang terlalu tinggi. Proyek banyak, tapi akhirnya anggaran defisit,” sebutnya Tohir. (n-r)

 

 

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved