arrow_upward

Hendri Septa-Hidayat Sudah, Kandidat Lain Kapan?

Rabu, 03 Juli 2024 : 10.29

Effendi

Pilkada serentak 27 November 2024, sekitar lima bulan lagi. Meski begitu sejak beberapa bulan belakangan, khususnya usai Pileg 14 Februari, genderang Pilkada mulai ditabuh. Sejumlah kandidat yang ingin maju, mamasang spanduk dan baliho. 

Di Padang, spanduk dan baliho kandidat itu sambuah. Mulai di titik-titik strategis dengan ukuran besar sampai ke sudut-sudut kota hingga pelosok. Cukup banyak kandidat yang mejeng sekaligus perkenalkan diri kepada warga Padang, baik wajah lama maupun wajah baru. Juga berkunjung bertajuk silaturahmi. Berupaya mencari simpati jelang Pilkada Padang.

Pilkada Padang memang menarik. Selain menjadi ibukota provinsi Sumbar, jumlah penduduk terbanyak dan sangat heterogen. Arus informasi pun cepat sekali meluas. Apalagi informasi itu bernada miring dan negatif. Penyebarannya baik di media massa (cetak/online/radio/TV) maupun media sosial (medsos) jauh lebih kencang dari pada berita baik-baik.

Dari beberapa kandidat yang muncul dan bertebaran baliho dan spanduknya, yang sudah menyatakan kesiapan untuk maju Pilkada Padang demi kota Padang hebat, baru satu pasangan yaitu Hendri Septa-Hidayat. Pasangan calon (Paslon) ini resmi diusung koalisi Gerindra (dapat 7 kursi) dan PAN (5 kursi). Bisa mengusung paslon, minimal raihan kursinya di DPRD Padang 9 kursi.

Kesiapan duet ini, tentu mencerminkan keseriusan untuk maju Pilkada Padang. Maju untuk Pilkada Padang, bukan untuk coba-coba. Butuh keseriusan dan sarat pengalaman agar Padang hebat, lebih baik terwujud. Apalagi Kota Padang, kotanya sangat dinamis, penduduknya beragam. Penduduknya terbanyak pula untuk kabupaten/kota.

DPP PAN dan DPP Gerindra menyetujui paslon Hendri Septa-Hidayat untuk maju Pilkada Padang, tentu bukan asal tetapkan saja. Tadi ada rekam jejak, kapasitas, kemampuan dan lainnya. Hendri Septa misalnya, seperti disampaikan Waketum DPP PAN Viva Yoga Mauladi sekaligus Ketua Tim Pilkada Nasional menjelaskan
alasan nama Hendri Septa disetujui karena dari hasil survei dan elektabilitas cukup bagus. Juga melihat aspirasi serta respon masyarakat terhadap Hendri Septa sendiri. Masyarakat Kota Padang masih menginginkan Hendri Septa untuk memimpin Kota Padang, beranjak dari keberhasilan yang dicapai selama memimpin Kota Padang.

"PAN sendiri dalam menetapkan calon kepala daerah, bukan asal-asalan saja. Melainkan ada mekanisme dan melihat  berbagai aspek. Rekam jejak bersangkutan. Program kerjanya dan respon publik.
Dan tentu memiliki program yang jelas dan terukur untuk kemajuan daerah dan masyarakatnya. Jadi betul-betul dikaji dan dianalisa baik-baik. Jadi PAN mengusulkan calon kepala daerah bukan sekadar ikut berpartisipasi dalam Pilkada, tapi juga ingin memenangi Pilkada," terang mantan aktivis ini seperti dilansir di beberapa media.

Begitu pula Hidayat, anggota DPRD Sumbar dari Fraksi Gerindra asal Dapil Kota Padang. Gigih berjuang untuk rakyat. Lantang bersuara. Kritis terhadap hal-hal yang berjalan tidak pada tempatnya. Ketua Alumni SMA 6 Padang ini memang begitu tipikalnya. 

Dan yang menjadi nilai plus juga, Hidayat punya link kuat ke tokoh-tokoh dan orang penting Gerindra. Sama-sama kita ketahui, Prabowo Subianto yang juga Ketum DPP Partai Gerindra akan dilantik menjadi Presiden RI ke-8 pada Oktober nanti. Ini adalah modal besar dan jalan mulus untuk gaet dana pusat ke Padang dan Sumbar umumnya. Daerah ini sedang butuh banyak uang untuk pemulihan pascabencana.

Lantas kandidat lain bagaimana? Hingga sekarang belum ada kabar beritanya. Ketua DPW Partai NasDem Sumbar Fadly Amran yang sudah keluar juga SK-nya dari DPP NasDem untuk maju Pilkada Padang, masih sibuk sosialisasi. Kunjung sana, kunjung sini. 

Untuk maju, Partai NasDem Padang yang meraih 7 kursi harus koalisi dengan parpol lain. Dengan siapa Fadly berpasangan dan parpol koalisinya belum jelas. Tapi kabar yang beredar, mencari parpol koalisi bagi Fadly tidaklah sulit. 

Begitu juga kandidat lain yang berhasrat maju di Pilkada Padang, Muhammad Iqbal. DPP PKS resmi menerbitkan SK buat Iqbal sebagai Calon Walikota Padang.  Sebagai partai pemenang Pileg 2024 dan sukses mengantarkan kadernya menjadi Ketua DPRD Padang nanti serta dua periode kadernya menjadi Walikota Padang, tentu rasanya "keterlaluan" kalau PKS mengincar kursi orang nomor dua di Padang. Apa kata kader dan simpatisannya nanti.

Senasib dengan Fadly, Iqbal sekarang juga sibuk, mencari pasangan. Ya, sama-sama proses mencari pasangan dan parpol koalisi. PKS bisa mengusung harus koalisi. Pasangan oke, tapi parpol koalisi belum dapat-dapat, ya nggak ada artinya. Atau parpol koalisi dapat, pasangan belum, juga tak ada artinya. Hanya beda dengan Fadly, mungkin Fadly agak lebih lasuah mencari pasangan dan parpol koalisi.

Kandidat lain Ekos Albar juga belum ada kepastian parpol mana yang mengusungnya. Santer terdengar, Ekos bakal diusung koalisi Golkar (5 kursi di DPRD Padang) dan Demokrat (4 kursi di DPRD Padang). Tapi belum ada tanda-tandanya. Termasuk pasangannya. Baru bisik-bisik tetangga.

Begitu juga kandidat lain yang spanduk dan balihonya terpasang di beberapa titik antara lain yaitu Alkudri, Dani Faizal, Herman Anwar, Khairul Ikhwan, Syafrial Kani, Miko Kamal dan Sovia Lorent, parpolnya juga belum dapat. Khusus Braditi Moulevey, biasa disapa Uda Levi yang juga bertebaran spanduknya, urung maju. Karena Gerindra memutuskan Hidayat. Dia ditugaskan partai Gerindra menjadi tim pemenangan Pilgub Sumbar. Ketua DPD Gerindra Sumbar Andre Rosiade yang menjelaskan dan tersebar pula di medsos.

Sementara itu, empat parpol masing-masing PKB, PDIP, PPP dan Partai Ummat mendeklarasikan koalisi menghadapi Pilkada 2024 pada peringatan Hari Pancasila 1 Juni lalu. Nama koalisinya juga pas mewakili keempat partai tersebut yakni koalisi Kebangkitan Perjuangan Persatuan Ummat (KPPU). Koalisi empat parpol ini bisa usung pasangan calon. Tapi entah siapa pasangan calon yang diusung belum jelas pula. Kita tunggu ya? Tapi jangan lama-lama. (*)



Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved