arrow_upward

Dua Buku tentang Syekh Ahmad Khatib Alminangkabawi Diluncurkan, Ditulis Khairul Jasmi dan Hasril Caniago

Senin, 08 Juli 2024 : 11.03

 

Penulis novel biografi Syekh Ahmad Khatib al Minangkabawi Guru Para Ulama Indonesia, Khairul Jasmi menyerahkan buku pada Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharulla, Minggu (7/7/2024) pada pemberian nama Masjid Raya Sumbar

Padang, Analisakini.id-Dua buku tentang Syekh Ahmad Khatib Alminangkabawi diluncurkan, Minggu (7/7/2024) bertepatan dengan peresmian nama Syekh Ahmad Khatib Alminangkabawi untuk Masjid Raya Sumbar.

Dua buku itu yakni novel biografi Syekh Ahmad Khatib al Minangkabawi Guru Para Ulama Indonesia yang ditulis wartawan senior Khair Jasmi. Buku kedua dengan judul Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi Sumatera Barat yang ditulis budayawan Hasril Chaniago, Bambang Istijono, Gusrizal Gazahar dan Rahmat Irfan Denas.

Buku diluncurkan di hadapan 58 cucu cicit Syekh Ahmad Khatib yang datang khusus dari Saudi Arabia. Juga sanak saudaranya dari Agam, Bukittinggi dan Jakarta.

Buku diserahkan pada keluarga, mantan Gubernur Sumbar Gamawan Fauzi dan Irwan Prayitno dan ketua MUI Buya Gusrizal Gazahar dan tokoh lainnya.

Buku laris yang karya KJ itu pada pekan kemarin tidak ada stok di Padang. Akhirnya terpaksa dipesan ke penerbit. Sejauh itu, sejarah Ahmad Khatib memang belum terkenal seluas sepupunya Haji Agus Salim.

“Saya coba menghidangkan kisah ulama tersebut,” kata KJ.

Ia berpesan pada Gubernur Mahyeldi agar Masjid Syekh Ahmad Khatib dijadikan juga sebagai “rumah intelektual Minangkabau, istilah ini saya dapat dari budayawan Edy Utama,” katanya.

Momentum Turunkan Kemiskinan Ekstrem

Mahyeldi mengatakan, momen peresmian nama masjid hari ini, juga dicanangkan Pemberantasan Kemiskinan Ektrem di Sumbar. “Kita telah targetkan di tahun 2024 ini angka kemiskinan ekstrem di Sumbar menjadi nol persen. Melalui upaya dan sinergi bersama, angka kemiskinan ekstrim Sumbar turun dari 0,77 persen menjadi 0,41 persen (BPS, Maret 2023), ini penurunan yang tertinggi ketiga di Sumatera,” terangnya.

Angka Gini Rasio Sumbar sebesar 0,28 persen juga yang terendah ketiga di Indonesia yang berarti ketimpangan pendapatan tidak begitu signifikan. Begitu juga angka Indeks Pembangunan Manusia di Sumbar (IPM) juga mengalami kenaikkan dari 73,26 persen menjadi 75,46 persen di tahun 2023, posisi tujuh secara Nasional. “Kami mengucapkan terima kasih atas kontribusi semua pihak yang telah mendukung upaya besar ini,” ucapnya.(*)

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved