arrow_upward

Absen Sejak 2014, Alumni Unand Kembali Mengisi Kursi Kabinet

Kamis, 18 Juli 2024 : 18.34


Jakarta, Analisakini.id-Setelah absen sejak 2014, pasca habisnya masa jabatan Gamawan Fauzi sebagai Mendagri dan Basrief Arief sebagai Jaksa Agung pada 20 Oktober 2014, tidak ada lagi alumni Universitas Andalas (Unand)  yang dilantik masuk kabinet. Gamawan dan Basrief adalah alumni Unand dari Fakultas Hukum.

Tapi terhitung Kamis,18 Juli 2024, muncul lagi alumni Unand di kabinet. Dia adalah Yuliot Tanjung yang dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Wakil Menteri Investasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal di Istana Kepresidenan Jakarta.

Selain Yuliot, dua wakil menteri yang dilantik adalah Sudaryono sebagai Wakil Menteri Pertanian, Thomas A.M. Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan.

Kepada wartawan setelah pelantikan, Yuliot mengungkapkan fokusnya sebagai pendamping Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. "Tugas kami ke depan adalah bagaimana kami mengawal berbagai kebijakan investasi dan juga mengoordinasikan berbagai kebijakan dengan kementerian/ lembaga," ujarnya seperti dikutip dari cnbc.indonesia.com

Siapakah Yuliot? Berdasarkan catatan Kementerian Investasi yang diungkapkan oleh Juru Bicara Menteri Investasi/Kepala BKPM Tina Talisa, Yuliot lahir di Padang Panjang, 7 Oktober 1963. Yuliot merupakan lulusan sarjana Produksi Ternak Universitas Andalas (Unand) angkatan 82 dan Magister Manajemen Sekolah Tinggi Manajemen PPM.

Karier Yuliot semasa di Kementerian Investasi/BKPM berawal pada tahun 1988. Ia kemudian menduduki sejumlah jabatan, yaitu sebagai Kepala Kantor Perwakilan BKPM di Taiwan, Kepala Biro Perencanaan dan Informasi, Direktur Promosi Dalam Negeri, Direktur Pengendalian Pelaksanaan Wilayah II, dan Direktur Deregulasi.

Sebelum dilantik sebagai Wakil Menteri Investasi, Yuliot menempati jabatan fungsional sebagai Penata Kelola Penanaman Modal Ahli Utama Kementerian Investasi/BKPM.

Sebelumnya, Yuliot menjabat sebagai Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal sejak September 2023 hingga Juni 2024. Semasa di Kedeputian tersebut, Yuliot fokus pada pencapaian realisasi investasi dan fasilitasi penyelesaian permasalahan investasi yang dihadapi oleh perusahaan.

Adapun, Yuliot juga pernah menjabat sebagai Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal sejak Oktober 2020-September 2023.

Usai dilantik, Yuliot mengungkapkan pesan khusus yang disampaikan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia kepadanya.

"Pesan khusus pak menteri ini bagaimana konsolidasi internal dan target-target kementerian. Kan semakin lama, semakin meningkat. Jadi Pak Menteri memberikan sebagian kewenangan kepada wamen untuk melakukan koordinasi di internal dan juga koordinasi keluar," katanya.

Menurut dia, ada 18 kementerian yang harus dikoordinasikan oleh Kementerian Investasi/BKPM dalam urusan investasi. Utamanya terkait dengan program-program prioritas.

"Jadi ini ada hilirisasi, ada IKN (Ibu Kota Negara Nusantara), ada ketahanan pangan, energi. Termasuk seluruhnya kita konsolidasikan," ujar Yuliot.

Terkait tugas prioritas, dia mengingatkan kalau saat ini merupakan era transisi dari pemerintahan Presiden Joko Widodo kepada Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

"Jadi sampai dengan masa akhir pemerintahan saya harus memastikan bahwa ini seluruh target-target investasi itu bisa tercapai," kata Yuliot. (*)

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved