Anggota DPRD Sumbar Gustami
Hidayat bersama Gubernur Mahyeldi dan lainnya saat Bimtek "Penguatan Adat
dan Budaya Minangkabau" angkat ke-3 di Aula Museum Adityawarman, Kota
Padang. Kegiatan itu digelar, 10-12 Juni 2024). (ist)
PADANG,
ANALISAKINI.ID—Geliat
teknologi akan terus terjadi. Banyak budaya luar yang datang dan bisa menggerus
peradaban budaya sendiri. Untuk itu, generasi muda perlu dibentengi dengan
penguatan adat Minangkabau.
Penegasan itu disampaikan Anggota
DPRD Provinsi Sumatera Barat H. Gustami Hidayat, saat kegiatan Bimbingan Teknis
(Bimtek) Penguatan Adat dan Budaya Minangkabau, bertempat di Aula Museum
Adityawarman.
Kegiatan Bimtek angkatan ke-3 yang dihadiri
sejumlah kelompok/organisasi pemangku kebudayaan, generasi muda dan lainnya
itu, terlaksana dengan memanfaatkan dana pokok pikiran (Pokir) Anggota DPRD
Sumbar Gustami Hidayat. Digelar 10-12 Juni 2024.
Tampil
sebagai narasumber Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar Jefrinal Arifin, Ketua Bundo Kanduang Sumatera Barat, Prof. Dr. Ir. Raudha
Thaib, MP, Kurniawan dan lainnya.
Gustami Hidayat berharap dengan
adanya bimtek ini para peserta bisa lebih memahami adat dan budaya Minangkabau.
Terlebih bagi generasi muda, agar tidak mudah tergerus kemajuan zaman.
“Ya, kami
berharap bimtek ini bisa lebih meningkatkan pemahaman para peserta tentang
penguatan Adat Minangkabau. Dengan banyaknya budaya luar yang datang, berharap
generasi muda tidak mudah tergerus, dan tetap memegang teguh budaya Minang,” ungkap
politisi dari PKS ini.
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah yang ikut berikan
pencerahan saat itu, melihat bimtek Penguatan Adat dan Budaya Minangkabau,
cukup strategis. Terlebih di era kemajuan digitalisasi saat ini. Dia berharap perihal
ABS-SBK, benar-benar menjadi pondasi untuk mewujudkan Sumbar Religius dan
Berbudaya.
Sementara itu,
Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar Jefrinal Arifin mengatakan bahwa ini merupakan bimtek
ke-3 yang diadakan Dinas Kebudayaan dengan memanfaatkan Pokir Anggota DPRD
Sumbar, Gustami Hidayat.
Jefrinal berharap para peserta lebih memahami akan budaya Minangkabau. Banyak hal yang unik di adat Minangkabau seperti falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah atau yang dikenal ABS-SBK.
Untuk itu,
katanya, melalui bimtek ini masyarakat bisa memahami penguatan adat Minangkabau.
Mengerti tentang falsafah Minang ABS-SBK serta paham dengan kultur Minang yang
berasal dari materialisme atau garis keturunan menurut ibu. (n-r)