arrow_upward

Dari Pertemuan Pilar-Pilar Sosial, Ketua DPRD Sumbar Singgung Bahaya Judi Online

Sabtu, 29 Juni 2024 : 11.45

 

Ketua DPRD Sumbar, Supardi, menyerahkan sertifikat kepada peserta pertemuan Pilar-Pilar Sosial se Kota Payakumbuh baru-baru ini di salah satu hotel di Bukittinggi, Jumat (28/06/2024). (ist)

BUKITTINGGI, ANALISAKINI.ID—Belakangan, masalah jadi online tengah mengobrak-abrik berbagai lini kehidupan. Terlebih,  kecanduan judi online ini tidak hanya dialami oleh anak muda, tetapi juga memapar orang tua.

Ketua DPRD Sumbar, Supardi, SH mengaku prihatin dengan persoalan judi online yang semakin merebak ini. Hal itu dikatakannya di hadapan peserta Pertemuan Pilar Pilar Sosial se Kota Payakumbuh, yang digelar di salah satu hotel di Bukittinggi, Jumat (28/06/2024).

Pertemuan Pilar Sosial yang digelar oleh Dinas Sosial Provinsi ini berasal dari dana pokok pikiran (pokir) Ketua DPRD Sumbar, Supardi. Rencananya akan digelar sebanyak 19 angkatan, khusus bagi masyarakat Kota Payakumbuh.

Pada kesempatan tersebut, dia pun mengimbau peran aktif seluruh masyarakat untuk menghentinkan judi online ini. Kendatipun, katanya, persoalan judi dari dulu adalah penyakit masyarakat yang sangat susah dihilangkan. Namun sekarang, dengan gadget lebih mudah lagi mengakses judi tersebut.

Supardi menyebut, jika hanya mengandalkan pemerintah, maka mustahil bisa memberantas persoalan sosial ini. "Ya, banyak kasus di lingkungan kita, ayah dan anak, bahkan ibu ikut ikutan judi online melalui gadget masing masing. Jika ini sudah terjadi bagaimana cara orang tua melarang agar anaknya tidak terlibat judi. Yakinlah, judi ini adalah pintu gerbang untuk tindakan kriminalitas lain," kata politisi Gerindra ini.

Untuk itu, dia minta jangan sampai "tungkek mambaok rabah". Jangan sampai peserta pertemuan pilar sosial ini ikut pula main judi online. “Seharusnya bapak dan ibu peserta adalah garda terdepan pemberantasan judi online ini," tegas Supardi dihadapan 80 peserta Pertemuan Pilar Pilar Sosial angkatan IV di Bukittingi.

Judi, kata Supardi, hanya salah satu persoalan sosial yang menjadi ancaman masyarakat. Banyak persoalan lain seperti narkoba, LGBT, stunting, kemiskinan dan beragam permasalahan lain. 

Makanya, untuk mengatasi persoalan ini harus dilakukan secara bersama. Jangan hanya mengandalkan Dinas Sosial saja atau pemerintah saja, tetapi semuanya harus terlibat aktif melakukan pengawasan dan sosialisasi di lingkungan masing-masing.

Untuk diketahui, peserta pilar sosial ini berasal dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari karang taruna, organisasi sosial, organisasi perempuan, serta tokoh adat dan tokoh masyarakat di Kota Payakumbuh.

Dalam pertemuan itu, peserta diberikan materi tentang berbagai hal, tetapi yang menjadi fokus adalah mendeteksi persoalan sosial dan tindakan yang harus dilakukan jika terjadi di lingkungan masing-masing.

Kabid Pemberdayaan Sosial, Dinsos Sumbar, Rumainur, berharap kegiatan ini dapat memberi manfaat, sehingga ilmu yang didapatkan bisa ditularkan ke masyarakat di lingkungan masing masing. Kegiatan hanya dilaksanakan di 4 daerah, tetapi masyarakat yang paling banyak terlibat adalah di Kota Payakumbuh. “Ini tidak lepas dari perhatian Pak Supardi terhadap Kota Payakumbuh," tuturnya. (n-r)

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved