arrow_upward

Berkunjung ke DPRD Sumbar, Bamus dan Banggar DPRD Jambi Ingin Maksimalkan Potensi PAD

Selasa, 23 Januari 2024 : 17.44

Suasana pertemuan Bamus dan Banggar DPRD Jambi saat berkunjung ke DPRD Sumbar, Selasa (23/01/2024). (humasdprdsb)

 

PADANG, ANALISAKINI.ID—Menjadi tempat kunjungan untuk edukasi, konsultasi, berdiskusi, mendapatkan berbagai informasi, bagi lembaga legislatif daerah lain, kontan membuat DPRD Sumatra Barat pantas diapresiasi. Kali ini, lembaga wakil rakyat yang berkantor megah di ujung Jl. Khatib Sulaiman, Kota Padang itu, dikunjungi Badan Musyawarah (Bamus) dan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Provinsi Jambi. Mereka berkonsultasi, ingin menggali seputar pemanfaatan potensi daerah guna menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Bertempat di Ruang Khusus I, Selasa (23/1/2024), Banggar dan Banmus dari provinsi tetangga itu, disambut hangat Wakil Ketua DPRD Sumbar Irsyad Syafar dan Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda), Budiman.

Hadir Sekretaris DPRD Sumbar Raflis, Kepala Bagian (Kabag) Hukum Perundang-Undangan Zardi Syahrir, Kepala Sub Bagian (Kasubag) Humas Protokol Dahrul Idris dan lainnya.

Sebenarnya, banyak hal yang didiskusikan. Hanya saja, pembicaraan dan diskusi lebih ditukikkan pada seputar upaya-upaya dalam menggenjot PAD. Terutama kontribusi dari pihak swasta.

Bukan apa-apa, kata Wakil Ketua DPRD Jambi Pinto Jayanegara, bukankah Sumbar telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) tentang pendapatan daerah dari pihak ketiga, sementara di Jambi belum.

“Mestinya produk hukum daerah (Perda-red) ini yang ada pula di Jambi,“ sebut  Pinto.

Katanya, Sumbar memiliki industri yang cukup terkenal yaitu Semen Padang, sementara di Jambi banyak menjamur pula industri pertembangan batu bara. Sayangnya, kontribusi perusahaan yang bergerak pada bidang industri tersebut tidak signifikan PAD-nya kepada daerah.

“Untuk inilah, kita ingin mempelajari, bagaimana modelnya, sehingga potensi ini bisa dimaksimalkan untuk daerah. Bagaimana tidak, seluruh potensi memang harus dimaksimalkan, termasuk dari pihak swasta,” terang Pinto.

Jadi, PAD maksimal pembangunan pun lancar.

Terkait hal ini, Wakil Ketua DPRD Sumbar Irsyad Syafar mengatakan, memang dibutuhkan berbagai inovasi dalam menggenjot PAD. Salah satunya, tentu dengan menggandeng pihak ketiga ataupun pihak swasta agar mereka pun memiliki andil dalam memajukan daerah.  


Pada kesempatan tersebut, Irsyad pun membeberkan seputar APBD Sumbar Tahun 2024 yang disusun dengan memperhatikan sinkronisasi kebijakan pemerintah daerah dengan pusat, seiring dengan percepatan transformasi ekonomi. Di antaranya penghapusan kemiskinan ekstrem, penurunan stunting, pengendalian inflasi, peningkatan investasi, penguatan kualitas SDM, pembangunan infrastruktur dan peningkatan nilai tambah Sumber Daya Alam.

Dia merincikan pendapatan daerah, sebesar Rp6,46 triliun. Target pendapatan daerah yang terdapat dalam APBD tahun 2024 masih bersifat tentatif dan untuk target penerimaan pendapatan transfer masih mempedomani alokasi tahun 2023, belum berdasarkan alokasi Transfer ke Daerah (TKD) Tahun 2024 yang ditetapkan oleh Pemerintah.

Dari sisi belanja terdapat permasalahan utama yaitu masih belum terpenuhinya alokasi belanja mandatory spending dan alokasi belanja masih lebih besar dari target pendapatan daerah.

“Ya, penyusunan pembahasan APBD 2024 yang kita lakukan dimaksudkan untuk mengelola belanja secara efektif, efisien dan fokus terhadap capaian target pelayanan publik. Dari berbagai tahapan pembahasan yang sudah dilalui, secara umum postur APBD 2024 yang telah disepakati bersama adalah sebesar Rp6,7 triliun lebih,” terang politisi PKS tersebut. (n-r-t)

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved