Sejumlah uang digantungkan, yang disebut ‘bungo lado’, pada
acara Maulid Nabi Muhammad di Masjid Raya Batu Basa Nurul Huda, Kecamatan IV
Koto Aur Malintang, Padang Pariaman. (lukman)
PADANG
PARIAMAN, ANALISAKINI.ID--Peringatan Maulid Nabi Muhammad, SAW di Nagari Batu Basa,
Kecamatan IV Koto Aur Malintang, Kabupaten Padang Pariaman, bertabur uang. Itu
adalah salah satu tradisi yang sudah membudaya semenjak lama hingga kini, yang disebut
dengan ‘bungo lado’.
Hal itu dituturkan Tokoh Masyarakat Syafruddin, Minggu (1/10/2023).
Sementara, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sendiri digelar, Rabu (27/9)
hingga Kamis (28/9), di Masjid Raya Batau Basa Nurul Huda.
Kegiatan itu, lanjutnya, sukses mengumpulkan uang cukup
banyak untuk melanjutkan pembangunan masjid. Tapi Syafruddin tidak mengetahui,
berapa uang terkumpul pada acara tersebut.
Pengurus
Masjid Nurul Huda Batu Basa, Ridatul Ikhlas Katik Bagindo, menyebut, peringatan
Maulid Nabi Muhammad SAW sehari semalam itu, dengan penceramah Ustadz H.
Zulkarnaini S.Ag yang datang dari Padang.
Dalam
ceramahnya Zulkarnaini mengupas terhadap perlunya menghargai kedatangan tamu,
meskipun tamu tersebut adalah orang yang miskin kelihatan lesu.
“Apalagi
kita belum mengetahui siapa gerangan tamu tersebut. Menghargai tamu itu adalah
perbuatan anjuran Nabi Muhammad SAW. Tapi, di zaman kini, perlu kita
berhati-hati,” katanya.
Uztadz Zulkarnaini juga menyinggung soal batas usia pemimpin.
Kalau dipedomani umur Rasulullah diangkat jadi pemimpin umat (Rasul) pada umur
40 tahun, dan meninggal pada usia 63 tahun.
Usai tausyiah, sekitar pukul 23.55 WIB, peringatan Maulid
Nabi Muhammad SAW dilanjutkan dengan kegiatan ‘badikie’ dan salawat dulang,
dari guru (siak) Sungai Geringging dan Kecamatan IV Koto Aur Malintang dengan
jumlah 15 orang. (L)