Ketua
DPRD Sumbar Supardi bersama Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar Syaifullah dan
lainnya, saat Jumpa Pers, Senin (04/9/2023) di Ruang Khusus DPRD setempat. (humasdprdsb)
PADANG, ANALISAKINI.ID--Sumatera Barat,
sungguh kaya warisan budaya tak benda yang telah diakui oleh pemerintah pusat
maupun dunia. Betapa tidak, hingga saat ini, pemerintah pusat telah mengakui 96
warisan budaya tak benda dari Sumbar. Sementara itu pengakuan dari Unesco telah
menetapkan pula 12 warisan budaya tak benda dari Indonesia, yang salah satunya
yakni Silat dari Sumatera Barat.
Namun,
pengakuan tersebut suatu waktu dapat dicabut kembali apabila warisan itu tidak
aktif atau tidak dijaga dan dilestarikan dengan baik.
Makanya,
dalam upaya mengaktivasi warisan budaya tak benda yang telah mendapat pengakuan
pemerintah pusat dan dunia tersebut, dengan menggunakan dana pokok-pokok
pikirannya, Ketua DPRD Sumbar Supardi berinisiatif untuk menggelar Festival
Warisan Budaya Tak Benda (Intangibel Cultural Haritage Festival) pada 12 sampai
17 Oktober 2023 di Payakumbuh.
Terkait
hal ini, Ketua DPRD Sumbar Supardi mengatakan, kegiatan festival yang akan
digelar tersebut merupakan bagian untuk terus mengenalkan atau memasyarakatkan
warisan budaya tak benda yang ada di Sumatera Barat.
"Ya,
ini upaya kita untuk mengenalkan dan memasyarakatkan warisan budaya tak benda,
terkhusus kepada generasi muda, sehingga mereka mengetahui warisan budaya yang
ada," ujar Supardi saat Jumpa Pers, Senin (04/09/2023) di Ruang Khusus 1 Kantor
DPRD Sumbar. Hadir Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar, Syaifullah.
Supardi
menambahkan, selain untuk melestarikan, kegiatan yang akan digelar ini juga
untuk menjadikan warisan budaya tak benda menjadi objek destinasi wisata
unggulan di Sumatera Barat.
"Kalau
objek wisata, setiap daerah mungkin punya tempat wisata unggulan yang indah dan
eksotis. Tapi kalau budaya berbeda di setiap daerah. Makanya, kita tonjolkan
budaya kita untuk menarik wisatawan lokal maupun mancanegara," kata
Supardi.
Dia
berharap kegiatan yang digelar ini dapat terus menambah kebanggaan masyarakat
Indonesia, khususnya Sumatera Barat, terhadap warisan budaya tak benda. "Kalau
dunia luar, mereka lebih dahulu telah melakukan branding terhadap warisan
budaya tak benda. Kita berharap masyarakat bisa upgrade atau kolaborasi
beberapa budaya yang ada di Sumbar, sehingga bisa menjadi unggulan pariwisata
dan menambah income perkapita. Pertumbuhan ekonomi jadi naik," ujarnya.
Sementara
itu, Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar Syaifullah mengatakan, festival yang akan
digelar tersebut mengangkat tema “Suara Dalam Diri” itu, dimana pihaknya juga
telah menggelar sosialisasi terkait festival tersebut.
"Kegiatan
yang kita gelar merupakan bentuk perlindungan dan pelestarian warisan budaya,
khususnya warisan tak benda. Nantinya dalam festival itu akan ditampilkan
sejumlah warisan budaya tak benda dari sejumlah daerah," ungkap
Syaifullah. (n-rel)