 |
| Anggota Komisi VIII DPR H. Mhd. Asli Chaidir memberikan sambutan saat membuka kegiatan manasik haji bersama Kementerian Agama Padang di Masjid Nurul Iman, Padang. (ist). |
Padang, Analisakini.id-Calon jemaah haji (CJH) yang akan berangkat pada musim haji tahun mendatang diharapkan benar-benar menyiapkan diri sejak dini. Soalnya untuk melaksanakan ibadah haji ke tanah suci, Makkah, butuh kesiapan fisik dan rohani.
Apalagi dalam penyelenggaraan rukun Islam kelima ini, banyak rangkaian dan tahapan pelaksanaannya yang wajib diikuti, yang tidak hanya calon jemaah haji asal Indonesia, tapi juga seluruh dunia.
"Karena itu, sebelum menunaikan ibadah haji tersebut, penting dilakukan manasik haji agar tahu dan paham tahapan pelaksanaan ibadah haji,
termasuk soal kelompok dan hal lain terkait dengan penyelenggaraan haji," kata Anggota Komisi VIII DPR, H. Mhd Asli Chaidir saat membuka kegiatan manasik haji bersama Kementerian Agama Padang di Masjid Nurul Iman, Padang, Senin (3/10/2022).
Untuk itu, politisi PAN ini berharap peserta yang ikut kegiatan manasik haji mengikutinya dengan serius. Ada yang ragu, jangan malu untuk bertanya, karena itu semua untuk menambah pengetahuan dan pemahaman soal penyelenggaraan ibadah haji.
Dalam kesempatan itu, Asli sempat membahas bagaimana perjuangan DPR dan Kementerian Agama terkait pelayanan haji terbaik buat jamaah, mulai dari layanan transportasi dari kampung hingga kembali lagi ke kampung halaman, kesehatan, makanan, penginapan dan kesehatan. Terutama pelaksanaan tahun ini, yang boleh dikatakan dua tahun absen (tahun 2020 dan 2021) akibat pandemi Covid-19. Dan tak kalah penting perjuangan DPR terkait Biaya Perjalanan Haji.
Sementara itu, Kakankemenag Kota Padang H. Eddy Oktafiandi, mengatakan manasik haji dilaksanakan untuk menyiapkan Calon Jamaah Haji yang mandiri, sehingga akan terwujudnya haji yang mabrur. Selain itu juga untuk mempersiapkan calon jamaah haji dengan bekal berupa persiapan dini.
Dijelaskan, upaya untuk meningkatkan pelayanan haji terus dilakukan oleh Kementerian Agama Direktorat Jendral Penyelenggara Haji dan Umrah dengan melakukan evaluasi terhadap hasil pelaksanaan penyelenggaraan Haji dari tahun ke tahun yang kemudian ditindaklanjuti dengan penyempurnaan pola pelayanan untuk mengatasi kekurangan-kekurangan yang terjadi.
Penyelenggaraan ibadah haji, katanya adalah rangkaian kegiatan pengelolaan pelaksanaan ibadah haji yang meliputi pembinaan, pelayanan, dan perlindungan (P3) jemaah haji. Salah satu jaminan negara atas kemerdekaan beribadah adalah memberikan P3, bagi warga negara yang menunaikan ibadah haji dan umrah secara aman, nyaman, tertib, dan sesuai ketentuan syariat.
Dalam penyelenggaraan haji, Menteri Agama membentuk panitia penyelenggara ibadah haji tingkat pusat, daerah dan Arab Saudi.
"Kita berharap kegiatan ini berjalan lancar, sukses dan menghasilkan jamaah haji yang mandiri. Mari sama-sama kita bertekad memberikan pelayanan yang sebaik mungkin kepada para duyufurrahman yang akan menunaikan ibadah haji," terangnya. (ef)
.jpg)