arrow_upward

Rektor Unand Lantik Satgas PPKS Kampus Beranggotakan 11 Orang

Selasa, 20 September 2022 : 12.00
Rektor Unand, Prof. Yuliandri melantik Satgas PPKS kampus tersebut, Senin (19/9) di aula Hotel Santika. (ist)

Padang, Analisakini.id-Rektor Universitas Andalas (Unand), Prof. Yuliandri melantik Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) kampus tersebut, Senin (19/9/2022).

Rektor mengatakan, adanya pembentukan satgas ini mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi.

“Selain itu pembentukan satgas ini juga tindak lanjut Unand terkait Surat Edaran Kemendikbudristek terkait pedoman pencegahan dan penanganan kekerasan seksual,” kata Yuliandri dalam pelantikan dan orientasi Satgas PPKS Unand tersebut.

Rektor menyebutkan, Satgas PPKS Unand periode pertama ini beranggotakan 11 orang yang terdiri dari dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa. Adapun untuk ketua dijabat oleh Rika Susanti, Ahli Forensik Unand yang juga pernah menjabat Dekan Fakultas Kedokteran.

Yuliandri mengingatkan agar satgas ini bisa segera berkoordinasi dan menyiapkan mekanisme kerja dan teknis lainnya dalam upaya pencegahan kekerasan seksual di kampus.

"Pengoptimalan pencegahan penting digerakkan. Saya rasa satgas sudah punya modal dan kemampuan dalam langkah pencegahan tindak kekerasan seksual ini," kata rektor.

Ketua Pokja Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Pendidikan, Lindung Saut Sirait yang hadir pada pelantikan itu mengatakan kalau Unand adalah perguruan tinggi kelima yang sudah membentuk Satgas PPKS.

“Kami harus apresiasi Unand yang telah berupaya dengan baik membentuk Satgas PPKS ini. Karena banyak kami terima laporan dari beberapa kampus tidak siap untuk membentuk satgas ini,” katanya.

Dia pun mendorong kampus lain untuk bisa segera membentuk Satgas PPKS ini. 

"Bentuk saja dulu, satgas pusat siap mendampingi dan akan back-up. Kalau nunggu sempurna dulu, bakal nggak jadi-jadi," kata Lindung.

Dia menyebutkan, dari 147 perguruan tinggi, baru 6 yang sudah membentuk Satgas PPKS ini, 4 diantaranya berasal dari perguruan tinggi swasta.

"Satgas ini penting ada di kampus. Apalagi akhir-akhir ini muncul laporan terkait dugaan kekerasan seksual di beberapa kampus, seperti UGM dan Undip," katanya.

Ia mengatakan pembentukan Satgas PPKS merupakan program Menteri Nadiem yang menginginkan suasana kampus yang aman dan nyaman dalam proses belajar mengajar, dan tidak ada adanya ancaman pelecehan maupun kekerasan seksual.

Menurutnya, relasi kuasa yang tinggi antara dosen dan mahasiswa di kampus misalnya, menjadi salah satu penyebab korban kekerasan seksual tidak mau melapor. Selain itu, juga wadah untuk melaporkan belum ada, sehingga banyak kasus tidak terungkap.

“Sekarang sudah mulai terbuka, sudah berani bersuara melapor. Itu yang kita harapkan,” katanya.

Sementara itu, Ketua Satgas PPKS Unand Rika Susanti mengatakan timnya masih melakukan orientasi dan pembekalan sebelum menyiapkan mekanisme kerja dalam pencegahan maupun dalam penanganan kasus menyangkut kekerasan seksual di kampus.

“Kita masih dalam proses orientasi. Menyiapkan dulu langkah-langkahnya sesuai mekanisme dan program dari satgas pusat,” katanya. (ef)


Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved