arrow_upward

Politisi PAN : Polarisasi Politik di Pemilu 2024 Harus Dihindari

Selasa, 16 Agustus 2022 : 12.30
Drs. H. Guspardi Gaus,M.Si.


Jakarta, Analisakini.id-Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Guspardi Gaus, berharap gelaran kontestasi Pilpres 2024 mendatang dapat memunculkan lebih dari dua  pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden. Dimana hampir semua elemen masyarakat menjadikan pembelajaran sangat berharga atas kejadian dua kali pilpres seperti 2014 dan 2019 dimana setelah pilpres terjadi pembelahan dan polarisasi masyarakat yang sampai sekarang masih sangat dirasakan.

Preseden polarisasi politik yang terjadi pada dua pemilu Pilpres tersebut telah menimbulkan kekhawatiran dari berbagai pihak karena menghasilkan perpecahan di tengah masyarakat. Oleh sebab itu, jalan keluar yang mungkin dilakukan, ialah menciptakan kondisi minimal tiga pasang capres dan cawapres.

"Pilpres terakhir menyisakan trauma mendalam karena menimbulkan pembelahan sosial dan polarisasi yang tidak kunjung sembuh meskipun pemilu sudah usai," ujar Guspardi Senin (15/8/2022).

Menurutnya, paling tidak minimal tiga pasang calon dan akan lebih bagus lagi jika empat pasang calon Presiden dan wakil Presiden yang berlaga dalam pemilu 2024. Jika lebih dari dua pasang capres, masyarakat tentu punya beberapa pilihan calon pilpres diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik dalam kontestasi pada pemilu pilpres 2024 guna membangun bangsa dan negara dengan visi dan misi serta gagasan menuju dan meraih Indonesia Emas. DIsamping itu masyarakat juga mempunyai banyak alternatif pilihan untuk memilih calon yang diinginkan.

Anggota Komisi II DPR RI itu juga menegaskan langkah lain yang harus dilakukan untuk mencegah polarisasi ialah menegakkan ketentuan dan peraturan serta menghindari isu SARA, ujaran kebencian, provokasi, dan black campaign yang memicu perpecahan. Pegiat dan konten sosmed mesti di tata agar lebih sejuk dan jauh dari menghasut atau memprovokasi. Jika masih ada kelompok masyarakat yang mengangkat isu pembelahan harus ditindaklanjuti dengan penegakan hukum yang tegas dan dilakukan secara adil dan bijaksana untuk semua tanpa pandang bulu.

Langkah yang tidak kalah penting guna menghindari terciptanya polarisasi, bisa dicegah apabila para elit politik mampu mencerminkan sifat kenegarawanan dalam berpolitik. “Kita memerlukan contoh dari elit politik untuk menampilkan kompetisi politik yang sehat, seimbang, adil, dan tidak saling menjegal”, timpal pak Gaus. 

Untuk itu, diperlukan peningkatan kualitas pemilu dengan memperbaiki berbagai kelemahan penyelenggaraan pemilu sebelumnya. Hal ini tidak hanya menjadi tugas penyelenggara pemilu, pemerintah, DPR tetapi menjadi tugas semua stakeholder untuk meningkatkan kualitas pemilu. Calon yang akan berlaga di pilpres 2024 harus mempunyai integritas, kapasitas dan kapabilitas yang mumpuni dan sifat kenegarawanan yang membawa misi untuk kesejahteraan rakyat.  "Sehingga pasangan Presiden dan Wakil Presiden yang terpilih betul-betul bisa membawa aspirasi masyarakat yang memilihnya dan sesuai dengan harapan dan keinginan masyarakat,"pungkas anggota Baleg DPR RI tersebut. (***)

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved