Padang, Analisakini.id-Wawancara 44 pejabat yang ikut lelang pada enam jabatan eselon 2 Pemprov Sumbar tuntas Senin (1/3/2022) oleh tim panitia seleksi (pansel). Besok, Kamis (3/3/2022), tiga peserta nilai tertinggi untuk masing-masing jabatan yang diincar, akan diumumkan. Siapa kira-kira?
Wawancara 44 peserta lelang jabatan itu dimulai sejak Sabtu (27/2022) sampai Senin (1/3/2022). Masing-masing mereka dapat jatah waktu 30 menit diwawancarai oleh tim pansel yang diketuai oleh Hansastri (Sekdaprov). Anggota pansel antara lain Ahmad Zakri (Kepala BKD), Andri Yulika (Asisten 3), Dr. Sudarman (Sekretaris TPSM), Prof. Syukri Arief (Dekan FMIPA Unand) dan Dr. Eva Yonedi (Dekan Fekon Unand).
Untuk jabatan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi diikuti 11 peserta. Ada dari daerah dan Pemprov Sumbar sendiri. Siapa yang dapat nilai tertinggi dan masuk tiga besar? Di sini juga ikut orang dekat Mahyeldi saat menjadi Walikota Padang dulu, yaitu Al Amin yang kini menjadi staf ahli Walikota Padang. Melihat rekam jejak semua calon yang ikut dan tradisi yang ada sejak era otoda, pejabat yang bakal jadi itu adalah peserta yang sedang menjabat eselon 2.
Mengacu ke sini, maka ada tiga peserta yang sedang menjabat eselon 2, yaitu Al Amin (staf ahli Walikota Padang), Nizam Ul Muluk (Kadis Pangan dan Perikanan Sijunjung) dan Wal Asri (Kadis Dukcapil Payakumbuh). Nah bisa jadi tiga nama ini ditetapkan pansel. Tapi ini tidak jaminan ya? Sebab ada pejabat eselon 3 yang ikut juga, kabarnya "mamacik" dan kemampuan oke pula. Kita tunggu saja besok.
Kemudian untuk jabatan Kepala Dinas Kesehatan, sejak seleksi administrasi, pembuatan makalah hingga tes kompetensi, dari lima peserta yang ikut, lolos semuanya. Siapa bakal unggul tiga besar? Pejabat Pemko Padang yang juga orang kepercayaan Mahyeldi saat di Pemko Padang, diperkirakan masuk, yaitu Feri Mulyani Hamid, mantan Kadis Kesehatan yang sekarang diberi amanah pimpin Dinas Arsip dan Perpustakaan Padang.
Lalu Lila Yanwar, Kepala RSUD Padang Panjang. Bahkan nama Lila lebih menguat ketimbang Feri Mulyani. Lila sebelumnya adalah Kabid di Dinas Kesehatan dan hampir saja terpilih saat "berkompetisi" dengan Arry Yuswandi yang akhirnya terpilih.
Nama ketiga yang bakal diajukan adalah Afando Ekardo (Kepala UPTD Balai Kesehatan Indra Masyarakat Dinas Kesehatan Sumbar). Tentu menjadi tamparan jika tiga besar tak satupun ada dari pejabat Pemprov Sumbar. Tak dipilih Gubernur Mahyeldi, misalnya, itu urusan lain.
Bagaimana Kepala Dinas Pendidikan? Lagi-lagi pejabat Pemko Padang ada yang ikut, yaitu Barlius (Kepala BPBD). Meski begitu Barlius adalah orang yang matang urus pendidikan. Sebelumnya, dia adalah Kepala Dinas Pendidikan Padang. Melihat peserta lain yang lolos, banyak yang memperkirakan Barlius akan dipilih Gubernur Mahyeldi. "Itu penilaian objektif ya. Dilihat dari pengalaman, kepangkatan dan rekam jejak" kata seorang guru yang juga seorang wartawan ini, tapi enggan ditulis namanya.
Di OPD ini sejak awal hanya diikuti empat peserta. Kemungkinan dua lagi yang diajukan tim Pansel kepada Gubernur adalah Ariswan (Analis Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Sumbar) dan Sadrianto (Kacab Wilayah IV Kelas A Dinas Pendidikan Sumbar).
Posisi Kabiro Umum bagaimana? Sama halnya dengan Kadis Pendidikan, juga yang lolos itu sejak awal empat orang. Orang malas ikut di sini, karena nama yang menguat itu benar-benar kuat. Dia adalah Syefdinon, Kabag Rumah Tangga merangkap Plt. Kabiro Umum.
Bahkan didengar kabar yang ikut lelang di jabatan ini hanya sekedar pelengkap saja, yaitu Maihendry (Kabag Administrasi Keuangan dan Aset Biro Umum) dan Budi Yarma (Kabid Pengelolaan Barang Milik Daerah BPKAD). Tiga nama inilah yang bakal ditetapkan pansel untuk disampaikan kepada Gubernur. Benarkah begitu? "Tidak begitu. Gubernur persilakan siapa minat dan penuhi syarat, ikut. Tak ada garansi-garansian," ujar seorang pejabat Pemprov Sumbar yang dikenal dekat dengan Gubernur Mahyeldi.
Untuk Biro Perekonomian? Tiga besar yang ditetapkan pansel adalah Benny Sakti (Kabid Ekonomi dan SDA Bappeda Sumbar), Edi Dharma (Sekretaris Dinas Sosial Sumbar), Yulius Honesty (Kabag Pengendalian Administrasi Pembangunan Wilayah Biro Adbangda Setdaprov Sumbar). Tapi ini tidak harga mati ya?
Hanya saja kalau melihat kemampuan pengalaman dan rekam jejak, apalagi pasangan Mahyeldi-Audy berpedoman benar ke sini, maka pilihan terbaik itu kemungkinan jatuh kepada Edi Dharma. Dia sebelum tugas di provinsi, adalah Kabag Perekonomian Pemko Padang yang sukses kendalikan inflasi. Dapat reward pula lagi dari Presiden Joko Widodo pada 2018. Tapi? Antahlah.
Terakhir, Biro Administrasi Pimpinan (Adpim), ini yang sulit ditebak. Karena di Biro ini punya karakteristik tersendiri dan khas. Namun diperkirakan yang bakal masuk tiga besar adalah Adi Dharma (Kabid Ideologi, Wawasan Kebangsaan, dan Karakter Bangsa Badan Kesbangpol Simbar), Maifrizon (Asdep Pengelolaan Olahraga Rekreasi Kemenpora RI) dan Zardi Syahrir (Kabag Materi dan Komunikasi Pimpinan Biro Adpim Sumbar). Tapi sekali lagi, bisa saja meleset. Tim pansel punya penilaian yang sudah terukur siapa yang bakal ditetapkan sebagai tiga besar. Siapa kira-kira? Penasaran kan? Awak juga. Hehehe. (effendi)