Wagub Audy Joinaldy bersama alumni Belanda. (ist) |
Padang, Analisakini.id-Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) membidik peluang kerja sama bidang pertanian dan peningkatan SDM dengan Belanda untuk mempercepat pembangunan di Sumbar.
Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy menyebutkan Belanda memiliki teknologi dan manajemen yang sangat baik di bidang pertanian. Sementara sebagian besar masyarakat Sumbar bergerak di bidang pertanian.
"Jadi kerja sama dengan Belanda akan mempercepat pengembangan sektor pertanian Sumbar," kata Audy yang juga alumni Wageningen University and Research Belanda, Minggu malam (27/3/2022) di Padang.
Dalam acara silaturahmi dengan sejumlah alumni mahasiswa yang pernah menimba ilmu di Negeri Kincir Angin Belanda serta berkomunikasi secara virtual dengan Direktur Nuffic Nesso Indonesia Peter van Tuijl.
Audy menyebut salah satu kekurangan sektor pertanian di Sumbar adalah belum maksimalnya manajemen dan penerapan teknologi. Perlu dorongan dan fasilitasi dari pemerintah daerah agar sektor tersebut bisa terus berkembang dan ketahanan pangan terjaga.
Apalagi saat ini Sumbar sangat serius menggarap sektor pertanian secara luas, dibuktikan dengan alokasi APBD yang cukup besar untuk bidang pertanian, mencapai 10 persen atau lebih Rp600 miliar.
Selain itu, Belanda juga terkenal dengan sistem pendidikan yang sangat kompetitif dan unggul secara kualitas. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya alumni Belanda yang bisa memberikan kontribusi besar bagi kemajuan kampung halamannya.
"Kita juga ingin agar generasi muda kita bisa mengecap pendidikan di Belanda, kemudian pulang untuk membangun daerah," sebut Audy.
Upaya kerja sama menurut Audy sudah pernah dijajaki sebelumnya saat ia mengunjungi Kedutaan Besar Belanda. Saat itu, Audy menyatakan harapannya agar generasi muda Sumbar bisa mendapatkan fasilitas untuk kuliah di Belanda.
Harapan itu mendapatkan sambutan baik dari Kedutaan Belanda. Direktur Nuffic Nesso
Indonesia Peter van Tuijl mengatakan pihaknya akan menfasilitasi lulusan SMK Pertanian dari Sumbar untuk bisa menuntut ilmu di Belanda.
Dalam waktu dekat, program yang telah mendapatkan persetujuan itu akan bisa segera terealisasi.
Peter juga menyebutkan saat ini Belanda sudah menjalin kerjasama "food estate" dengan Sumatera Utara. Kerja sama itu bisa dikembangkan juga dengan Sumatera Barat.
"Kami mengajak alumni Belanda yang ada di Sumbar untuk berperan aktif mendorong kerjasama antara Belanda dan Sumbar," ujarnya.
Nuffic Neso Indonesia merupakan organisasi resmi yang bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Budaya, & Sains Belanda serta Kementerian Luar Negeri Belanda untuk menjadi perwakilan Belanda di Indonesia dalam bidang pendidikan.
Diskusi itu sangat interaktif yang dipandu Inty Dienasari dari Nuffic Neso Indonesia. Sejumlah alumni Belanda hadir antara lain Wempie Yuliane, alumni Vrije Universiteit Amsterdam yang kini dosen Unand dan lainnya. (***)