Maidestal Hari Mahesa. |
Padang, Analisakini.id-Ketua DPC PPP Padang H. Maidestal Hari Mahesa tergelak-gelak baca pernyataan Wakil Ketua DPRD Padang dari Fraksi PKS Arnedi Yarman seperti dikutip di berbagai media online.
"Sakit perut saya menahan gelak, habis baca berita soal pernyataan tokoh PKS itu,"ucap mantan anggota DPRD Padang tiga periode ini, Rabu (9/3/2022).
Arnedi dalam berita itu mempertanyakan kualitas dari Walikota Padang, Hendri Septa, sehingga tidak ada seorang pun yang berminat untuk mengikuti seleksi terbuka ini.
“Biasanya seleksi untuk jabatan ini begitu banyak peminatnya. Tetapi kali ini cukup unik. Tidak ada yang berminat mengikuti seleksi terbuka ini. Tentu warga Kota Padang mempertanyakan kualitas dari kepala daerahnya,” tambah Armedi.
Tetapi menurut Esa, sapaan akrabnya, tak adanya peserta yang daftar pada lelang jabatan Sekdako-dan kini pansel memperpanjang masa mendaftaran-, tidak ada kaitannya dengan kualitas walikota. Tapi sepertinya dikait-kaitkan ke sana.
"Seyogyanya gak usahlah PKS malah mempertanyakan Kualitas Walikota. Padahal dulunya PKS yang juga minta Hendri Septa jadi wakilnya dalam Pilwako Padang 2018 hingga akhirnya pasangan Mahyeldi-Hendri Septa yang diusung koalisi PKS-PAN,"jelas Esa.
Esa menjelaskan sangat disayangkan adanya pernyataan ini, PAN dan PKS diibaratkan dulunya sepasang kekasih, terus menikah.. dan berpisah/ cerai.
"... Eeeh si suami malah yg buka aib istri...takana kudian atau kah karena sakit hati ..? Dalam Islam, beberkan aib suami istri ini dosa lo."tambahnya.
Disebutkan, karena mempertanyakan "kualitas walikota" jika dipikir masak-masak, ini sangat dalam "menusuk jantung".
Padahal saat ijab kabul sebelum maju Pilkada Padang 2018, sudah sepakat membangun "rumah tangga" lima tahun ke depan. Dan sudah tahu pula, plus minus masing-masing. Tidak mungkin dijadikan wakil atau pendamping Mahyeldi saat Pilwako Padang 2018 itu, kalau kualitas dan kemampuan Hendri Septa seperti yang dipertanyakan itu. Nyatanya dijadikan wakil juga.
"Yang benar-benar sajalah,"kata Esa lagi.(***)