arrow_upward

IHSG Tembus Angka Tertinggi Sepanjang Masa di Posisi 7.032,70,

Kamis, 17 Maret 2022 : 17.36

 

Ilustrasi.

Jakarta, Analisakini.id-Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan kenaikannya pada perdagangan Kamis (17/3/2022) setelah kemarin ditutup di zona hijau. IHSG menembus level 7.000 dan terus menguat ke level tertinggi sepanjang masa di posisi 7.032,70. 

Menguatnya IHSG sejalan dengan pergerakan indeks saham global yang bergerak naik. Di Wall Street, indeks yang fokus pada saham-saham teknologi, Nasdaq, memimpin kenaikan sebesar 3,77 persen. Kenaikan Nasdaq juga turut mengangkat harga saham BUKA dan EMTK. 

Kedua saham teknologi tersebut masuk jajaran 10 top gainers dengan BUKA naik signifikan sebesar 11 persen ke level 288, sedangkan EMTK menguat 1,80 persen ke posisi 2.260. Sebaliknya, saham komoditas tambang melemah dengan ITMG turun sebesar 2 persen serta ADRO, PTBA dan INCO masing-masing turun 1 persen. 

"Indeks saham di Asia pagi ini dibuka naik menyusul pergerakan indeks saham utama di Wall Street semalam yang menguat setelah bank sentral AS Federal Reserve mengumumkan sikap yang lebih tegas," kata  Phillip Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Kamis (17/3). 

Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) bertenor 10 tahun lompat 8 bps menjadi 2,24 persen. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak 2019 sebelum akhirnya turun menjadi 2,17 persen. 

Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan Federal Fund Rate (FFR) sebesar 0,25 persen menjadi kisaran target 0,25 - 0,50 persen. Federal Reserve juga berharap akan mulai mengurangi jumlah surat utang Pemerintah AS dan KIK-EBA dalam portofolionya pada pertemuan kebijakan berikutnya. 

Lebih lanjut, Federal Reserve merilis Summary of Economic Projections atau yang lebih di kenal dengan Dot Plot. Dot Plot memberi sinyal adanya kemungkinan kenaikan suku bunga FFR enam kali lagi di tahun ini. Dengan demikian, suku bunga acuan FFR akan lebih tinggi 1,75 persen dari posisi akhir tahun lalu.

Federal Reserve sekarang memproyeksikan kenaikan inflasi 4,3 persen sepanjang 2022, jauh di atas kenaikan 2,6 persen yang di proyeksikan pada Desember lalu. Di tahun 2023, Federal Reserve berharap dapat menekan laju inflasi menjadi 2,7 persen dan terus turun hingga 2,3 persen pada 2024.(sumber republika.co.id)

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved