arrow_upward

Bertamu ke Ruangan Lurah Surau Gadang, Ini yang Ditemukan

Rabu, 09 Februari 2022 : 18.20

 

Beginilah keadaan ruangan kerja Lurah Surau Gadang, Nanggalo.

Padang, Analisakini.id-Bertamulah ke ruangan Lurah Surau Gadang, Kecamatan Nanggalo, Padang. Anda akan dihadapkan dengan suasana menyedihkan. Hiba dan prihatin. Tidak ada potret sebuah ruangan pejabat. Tumpukan arsip dan berkas menumpuk di sudut ruangan berukuran 3 x 4 meter itu.

"Beginilah kondisinya. Kami tetap layani masyarakat setiap hari, meski keadaan seperti ini," kata Lurah Surau Gadang Irzal, Rabu (9/2/2022).

Apalagi, warga Surau Gadang paling banyak di kecamatan Nanggalo. Ya, ibaratnya, seperti Jakarta. Penduduk paling padat dan dinamika paling tinggi pula. Di kelurahan itu ada 22 RW dan 98 RT. Penduduk sekitar 21 ribu jiwa. Belum lagi yang menghuni kos-kosan yang juga cukup banyak di Surau Gadang.

Tumpukan arsip dan berkas yang menumpuk itu adalah dokumen, SPJ tim penanganan Covid-19 dan arsip penting lainnya selama tahun 2021. "Kita tak punya lemari atau gudang. Itu semua berkas penting yang di suatu kelak, diperlukan. Ini termasuk bagian dari pertanggungjawaban sebagai lurah," katanya.

Tidak hanya tumpukan arsip dan berkas yang menumpuk di sudut ruangan, bagian loteng pun terlihat, ada bekas rembesan air dan bagian plesteran yang sudah dicat kuning mengelupas. Tampak besi-besi sambungan sepertinya mau dibuat lantai dua. Tapi bangunan kantor lurah itu tidak berlantai dua. Bangunannya masih berlantai satu.

"Kadang-kadang jatuh hingga mengena saya dan tamu. Makanya, kalau neken surat-surat saya lebih enjoy bekerja di luar ruangan. Tapi bukan berarti tidak pernah di ruangan. Ini contohnya, banyak surat-surat yang harus ditandangani,"terang dia.

Tapi, sambung Irzal, setiap pagi, ruangan ini harus dibersihkan dulu. Kalau tidak tentu, bekas bagian loteng yang mengelupas itu menyebar di meja dan kursi tamu, termasuk meja lurah. 'Segan saya menerima tamu kalau tidak dibersihkan," sebut dia.

Saat menerima kami , ada Heri Sugiarto (General Manejer Padang Ekspres) dan Fitra (Sekretaris RT 07/RW 01, kondisi Irzal pun tak fit pula. Demam dan flu. "Ini baru minum obat dari dokter,' kata Irzal yang masih memakai gips pada tangannya untuk melindungi dan menopang area yang cedera.

Kedatangan menemui Lurah Surau Gadang, bukanlah untuk wawancara, tapi mewakili warga RT 07/RW 1 untuk diskusi ringan tentang kelanjutan penanganan irigasi dan banjir secara komprehensif yang terjadi di kawasan yang dihuni empat perumahan, terdiri dari 3 RT. 

Namun melihat kondisi ruangan lurah yang memprihatinkan, perlu diberitakan agar diketahui Camat sampai Walikota. Apalagi seperti disampaikan Irzal, pihaknya sudah dua kali tahun anggaran mengusulkan rehab kantor Lurah Surau Gadang menjadi kantor yang representatif pada Musrenbang tingkat kecamatan. Tiba perencanaan pembangunan kota atau ketuk palu, tak muncul.

"Padahal dari enam kelurahan yang ada di Nanggalo, kantor lurah yang lain sudah diperbaiki. Sudah gagah. Sedang kantor Lurah Surau Gadang masih belum berubah. Kondisinya masih sama saat saya ditugaskan di sini sejak 2016," katanya.

Bahkan untuk mencat pagar kantor lurah yang mulai memudar, ASN kantor lurah setempat bergoro, termasuk mencat dinding luar kantor. "Sekaleng, dua kaleng cat masih bisa diatasi sendiri,"ujar Irzal.

Apa kata warga? "Tidak layak sebagai kantor lurah, tempat warga berurusan berbagai masalah. Walikota harus memperhatikan hal ini. Katanya, kantor kelurahan adalah ujung tombak Pemko Padang melayani masyarakat, tapi kondisi di kantor lurah Surau Gadang memprihatinkan," ujar Hadi, seorang swasta.

"Iya  nich, halaman juga sempit. Parkir mobil saya susah," sebut Eri, swasta yang mengaku urus sesuatu di kantor lurah. (pendi)

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved