arrow_upward

Mantap, Unand Masuk Konsorsium Indonesia Cyber Education Institute

Minggu, 30 Januari 2022 : 17.58

 

Unand masuk dalam konsorsium Indonesia Cyber Education (ICE) institute ditandai dengan penandatangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) oleh Rektor  Prof. Dr. Yuliandri, SH, MH  dengan ICE Institute. (ist)

Padang, Analisakini.id-Universitas Andalas (Unand) masuk dalam konsorsium Indonesia Cyber Education (ICE) institute ditandai dengan penandatangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) oleh Rektor  Prof. Dr. Yuliandri, SH, MH  dengan ICE Institute. 

Penandatanganan PKS ini diinisiasi oleh Universitas Terbuka dan Direktorat Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Perguruan Tinggi, Sabtu (29/1) secara daring.

Rektor Universitas Terbuka Prof. Ojat Darojat mengemukakan melalui penandatanganan PKS ini diharapkan dapat mengembangkan pembelajaran daring di Indonesia, khususnya pada pendidikan tinggi. 

“ICE Institute menjadi salah satu jawaban dan solusi strategis yang diambil oleh pemerintah dalam mengaplikasikan merdeka belajar bagi seluruh masyarakat. Pembelajaran daring dapat menjangkau berbagai lapisan masyarakat mulai dari perkotaan hingga pelosok Indonesia,”ujar dia.

Disebutkannya sejumlah universitas menjadi mitra baru dalam konsorsium ICE Institute terkait pengembangan game lokal. Sejumlah perguruan tinggi yang disebut Prof Ojat jadi mitra baru, antara lain, Unand dan lembaga lainnya. Selain perguruan tinggi yang masuk anggota konsorsium juga ada lembaga mitra. 

Dikatakan Ojat Darojat sesuai dengan arahan Dirjen Dikti, beberapa waktu belakangan pembelajaran sudah berlangsung secara daring. "Ada 12 perguruan tinggi  dan 1 lembaga dari asosiasi yang jadi mitra dalam pengembangan game lokal ini," kata Ojat.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Prof. Nizam menyebutkan game merupakan peluang baru di dunia yang nilai valuasinya mencapai triliunan dengan melibatkan 30 juta pekerja.

Ditambahkannya produk dalam negeri sangat sedikit menggunakan game produk lokal, lebih banyak menggunakan produk impor. 

Untuk itu, dikatakannya industri game ini perlu dikembangkan dan digarap bersama sebagai upaya membangun industri game di Indonesia. Saatnya Indonesia mengembangan para talenta muda untuk pengembangan game. ICE Institute telah berbuat dalam menggarap para talenta itu yang bekerja sama dengan asosiasi pekerja games.

“Diperlukan teknologi, entah itu software maupun hardware, serta pendampingan dari para mentor profesional. Kolaborasi perguruan tinggi dengan industri sangat penting dalam pengembangan industri game. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Ristekdikti akan melatih para talenta guna pengembangan games itu,” ujarnya.

Nizam menekankan perlunya kerja sama dengan industri yang lebih dulu dari pemerintah karena dengan kerja sama tersebut akan membuka peluang bagi mahasiswa. 

ICE Institute merupakan lokal pasar digital untuk mata kuliah daring berkualitas di Indonesia, yang bertujuan untuk  memfasilitasi penyediaan pendidikan berkualitas sekaligus menjamin kuailtas pelayanan pembelajaran  daring dan pendidikan jarak jauh. 

Lewat ICE Institute pengguna akan lebih mudah dalam memilih kuliah online yang tepat untuk pengembangan karir di era Industri 4.0, para dosen yang terlibat dalam pembelajaran itu juga akan dilatih. ICE Institute mengusung tagline merdeka belajar untuk semua. (***)


)

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved