arrow_upward

Penanganan Covid-19 Dinilai Baik, DPRD Padang Puji Kepemimpinan Hendri Septa

Rabu, 17 November 2021 : 19.02

 

Faisal Nasir.

Padang, Analisakini.id-Pemerintah pusat menilai Kota Padang dan 29 daerah lainnya, baik dalam penanganan Covid-19, adalah wujud apresiasi pemerintah pusat kepada daerah. Penilaian itu, tentu ada kriterianya, terukur sehingga untuk mendapatkan penghargaan yang diberikan Presiden itu tidaklah mudah.

"Padahal seperti kita ketahui bersama, Padang cukup lama berada pada PPKM level 4 hingga akhirnya turun langsung ke PPKM level 2. Ini tidak terlepas kepemimpinan Walikota Padang Hendri Septa yang terus berkoordinasi dengan Forkopimda dan elemen masyarakat lainnya," kata Sekretaris Komisi 4 DPRD Padang Faisal Nasir, Rabu (17/11/2021) di Padang.

Menurut Faisal, dalam hal ini dilihat betul manajerial dan koordinasi yang dimainkan oleh orang nomor satu di Padang. Tanpa memiliki bekal manajerial dan koordinasi yang baik diyakini unsur Forkopimda tidak akan pula maksimal memback up. Begitu pula dengan elemen masyarakat lain dam ternyata Walikota Padang sukses melakoninya.

Bahkan, sebut Faisal dengan diraihnya penghargaan sebagai satu dari 30 daerah yang sukses dalam penanganan Covid-19, juga menjawab kekhawatiran pihak-pihak tertentu dan warga terhadap jalannya roda pemerintahan di Pemko Padang, lantaran belum adanya Wawako dan Sekdako defenitif.

"Yang penting dalam menjalankan roda pemerintahan itu, manejerial dikuasai, koordinasi dimantapkan dan tahapan kerja jelas pula, termasuk siapa mengerjakan apa. Bisa sukses atau tidak, tergantung sosok siapa orang nomor satunya. Alhamdullillah, Walikota Hendri Septa bisa melakoninya dengan baik,' kata anggota dewan yang vokal ini.

Dia menyebutkan penanganan covid-19 di Padang sangat jauh berbeda dengan kota kecil seperti Kota Pariaman, Kota Solok dan Kota Padang Panjang. Di Padang, jumlah penduduk jauh lebih banyak. Swalayan dan supermaket begitu pula. 

Rumah sakit dan terkait dengan tingkat isian pasien Covid-19, cukup banyak. Padahal yang dirawat tidak saja warga Padang, tapi juga warga luar Padang. Hal ini berpengaruh kepada level PPKM Kota Padang.

"Banyak regulasi yang dilahirkan Pemko Padang hingga pengawan di lapangan, baik swalayan, supermarket, objek wisata, rumah makan hingga proses belajar mengajar dan hal lainnya. Ini tidaklah pekerjaan mudah, karena banyak dinamika dan tantangannya. Sekali lagi, figur kepemimpinan kepala daerah diuji di sini,"terangnya.

Relatif aman soal kriteria kesehatan dalam penentuan level PPKM, Padang dihadapkan dengan capaian vaksinasi yang masih rendah. Berkat koordinasi dan merangkul semua sektor, capaian vaksinasi di Padang mulai meningkat. Walikota Padang sendiri optimis hingga akhir November akan tercapai angka 70 persen.

Melihat respon masyarakat dan berbagai elemen bergerak mulai Forkopimda, ulama, generasi muda, swasta, perguruan tinggi dan lainnya, Faisal juga optimis dengan capaian tersebut. 

"Soal capaian vaksinasi ini, paling berat tantangan itu ya di Padang, karena penduduknya sangat banyak. Adanya penambahan capaian vaksin di Padang dan di Padang panjang, meski sama-sama bertambah 10 persen, tapi dari tingkat kesulitannya jauh lebih di Padang. Jadi tidak bisa disamakan. Persentase memang sama, tapi secara kuantitatif jauh berbeda," katanya. (***)


Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved