Effendi. |
Effendi
Nanda Satria terpilih secara aklamasi menjadi Ketua DPD KNPI Sumbar periode 2021-2024 menggantikan Fadly Amran pada Musdaprov KNPI Sumbar XV, Senin (8/11/2021) di Hotel Truntum, Padang.
Dalam Musdaprov KNPI itu, hadir dua ketua umum DPP KNPI. Selain Noer Fajrieansyah, pada Musdaprov yang dibuka Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy itu hadir pula Raden Andreas yang notabene juga Ketua Umum DPP KNPI hasil Kongres Lombok pada 2021. Sementara Noer Fajrieansyah merupakan ketua umum hasil Kongres Bogor pada 2018 yang mengantongi SK Menkumham.
Tak heran, kehadiran dua ketum KNPI ini, banyak pihak yang menyebut Musdaprov Sumbar bisa mendorong sinyalemen penyatuan KNPI Pusat. “Semangat penyatuan KNPI tampaknya bisa dimulai dari Sumbar,” ujar Andreas saat diberi kesempatan berbicara oleh pembawa acara, yang disambut hidup pemuda oleh hadirin di ruang itu.
Hadirnya kedua ketua umum beda versi itu tampaknya tak terlepas dari peran dan kepiawaian Fadly Amran, Ketua KNPI Sumbar yang digantikan Nanda Satria. “Untuk persatuan pemuda secara nasional ini baik,” kata Walikota Padang Panjang itu.
Siapa Nanda Satria? Pengusaha muda ini sekarang menjabat Ketua Pimpinan Wilayah Angkatan Muda Ka'bah (AMK) Sumbar. AMK ini adalah sayap pemuda Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Dan salah satu dari tiga sayap pemuda dari partai ini. Lainnya, Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) dan Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI).
Terpilihnya Nanda Satria sebagai Ketua KNPI Sumbar, tentunya kebanggaan bagi PPP. Maklum, sejak lahir, yang menakhodai KNPI belum pernah ada figur yang menjadi kader atau berafiliasi ke PPP. Di era Orde Baru, Ketua KNPI baik pusat maupun di Sumbar, diisi oleh kader Golkar. Dan dianggap perpanjangan tangan Golkar.
Sejak reformasi bergulir, paradigma itu bergeser. Di Sumbar, terpilih Asnawi Bahar lalu dilanjutkan oleh Kandris Asrin , Yul Akhyari Sastra, Marzul Very, Adib Alfikri, Defika Yufiandra dan Fadly Amran.
Meski KNPI berbenah dan reformasi pula,tapi aroma Golkar tetap ada. Yul Akhyari Sastra, ketua KNPI Sumbar adal kader Golkar. Defika Yufiandra juga kader Golkar. Fadly Amran, juga berafiliasi ke Golkar.
Sedangkan Adib Alfikri, meski berbaju ASN, saat terpilih pada tahun 2011 dan sang kakak kandung, Irwan Prayitno (dedengkot PKS) menjabat Gubernur pula, tapi isinya adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Tokoh Golkar Sumbar Leonardy Harmainy pun sudah memperkirakan Adib Alfikri yang menang. Meski Adib bersaing dengan kader Golkar. Prediksi cerdas dan logika akal sehat dari sosok Leonardy yang saat itu menjadi Wakil Ketua DPRD Sumbar sekaligus tempat mengadu dan minta nasihat petinggi organisasi pemuda.
Marzul Very? Menang netral saat terpilih sebagai Ketua KNPI Sumbar, karena saat itu sedang menjabat posisi Ketua KPU Sumbar. Tapi akhirnya berlabuh juga di parpol dan pernah menjabat Ketua Partai Hanura Sumbar.
Singkat kata, kader parpol atau berafiliasi ke parpol, PPP sebagai partai tua dan sarat pengalaman di Sumbar, belum ada jadi nakhoda KNPI Sumbar. Nah baru sekarang, muncul, Nanda Satria. Kemenangan Nanda menakhodai KNPI adalah kebanggaan PPP.
Wagub Audy Joinaldy sebagai pengurus DPP PPP tentu senang dan bahagia. Begitu pula keluarga besar PPP Sumbar dan PPP kabupaten/kota. Bahagia dan senang pula. Tentu juga akan mendukung dan memback upnya. Sebab, ini adalah kebanggaan PPP. Pertama dalam sejarah pucuk pimpinan kepemudaan Sumbar di bawah naungan KNPI, kader PPP menjadi nakhoda.
Meski begitu, Nanda Sastria diharapkan mampu membawa KNPI yang benar-benar bisa menyatukan elemen pemuda. Usai terpilih, Nanda Sastria segera rapat prematur untuk menjaring kader terbaik KNPI termasuk OKP sebagai pengurus DPD KNPI Sumbar periode 2021-2024. Ini baru mantap.
Tapi diingatkan juga meski berafiliasi ke PPP, tiba di KNPI keberagaman parpol dan multi latar belakang harus dijaga sekaligus dijadikan modal kuat untuk melahirkan berbagai inovasi dan kreasi.
Penulis masih ingat, saat KNPI Sumbar dipimpin oleh Yul Akhyari Sastra yang tidak lain adalah kader Golkar pada periode 2004-2007. Tapi di jajaran kepengurusan, isinya beragam. Ada orang parpol, tidak hanya dari Golkar tapi juga parpol lain seperti PPP, PKB, PAN dan lainnya.
Kebetulan, penulis termasuk salah seorang pengurus dan saat rapat pengurus KNPI, kental benar warna-warninya. Tapi dengan kental benar warna-warni itu pula, KNPI makin berwibawa, disegani dan jadi panutan. Kegiatan yang diadakan berkelas dan berkualitas.
Kita yakin, Nanda Sastria bisa seperti itu. Apalagi dukungan dari para orang-orang hebat dari beragam parpol memberikan ucapan selamat, seperti Andre Rosiade, anggota DPR sekaligus Ketua Partai Gerindra Sumbar, Athari Gauthi Ardi, anggota DPR dari Fraksi PAN dan elemen pemuda lainnya. Ini artinya sebuah kemenangan pemuda Sumbar.
Sekali lagi, ajak pemuda-pemuda lain. Satukan semua dalam KNPI utuh. Dan apa yang disampaikan Ketum KNPI Raden Andreas, semangat penyatuan KNPI tampaknya bisa dimulai dari Sumbar, terwujud. (***)