arrow_upward

Berdasarkan IDM, Sumbar Urutan 5 Nasional Kategori Provinsi Maju

Jumat, 12 November 2021 : 15.36

 

Gubernur Sumbar Mahyeldi bersama Kepala Dinas PMD Amasrul.

Padang, Analisakini.id-Sumatera Barat (Sumbar) berada pada urutan ke-5 nasional untuk kategori provinsi 'maju' berdasarkan klasifikasi indeks desa membangun (IDM). Hal ini berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pembangunan dan Perdesaan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Republik Indonesia No. 395.4.1 Tahun 2021.

Atas keberhasilan itu, Gubernur Mahyeldi sangat mengapresiasi dan bangga atas kemajuan desa dan nagari di Sumbar. "Alhamdulillah ini adalah keberhasilan kita semua," kata Mahyeldi, Jumat (12/11/2021).

Mahyeldi menyebutkan Sumbar termasuk provinsi yang lonjakan sangat luar biasa dalam mewujudkan masyarakat yang maju dan mandiri dengan Klasifikasi IDM. Misalnya, desa/nagari sangat tertinggal di 2016 sebanyak 51 turun menjadi 3 pada 2021 dan desa/nagari tertinggal di 2016 sebanyak 328, turun pada 2021 menjadi 35.

Sedangkan desa/nagari berkembang di 2016 sebanyak 374, naik di 2021 menjadi 415 dan desa/nagari maju di  2016 sebanyak 120 naik pula menjadi 399 di 2021. Desa/nagari mandiri di 2016 hanya 7 naik menjadi 76 pada 2021.

Mahyeldi menjelaskan tiga nagari sangat tertinggal itu berada di Kabupaten Solok Selatan yaitu Nagari Lubuk Ulang Aling, Lubuk Ulang Aling Tengah dan Lubuk Ulang Aling Selatan. 

"Inilah yang menjadi fokus kita ke depan, bagaimana mengeluarkan ke 3 nagari tersebut dari sangat tertinggal  menjadi berkembang, maju atau mandiri, hal ini tentu saja diperlukan program dan kegiatan semua OPD provinsi, pemkab Solsel dan stakeholder lainnya yang mengarah ke nagari ini," sebut Mahyeldi.

Hal itu tentu saja melalui strategi yang dilakukan melalui mengisi atau memenuhi indikator IDM yang belum terpenuhi di nagari tersebut, sebab data IDM ini merupakan potret dan kondisi dari desa/nagari.

Pada kesempatan berbeda, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sumbar Amasrul mengatakan IDM merupakan salah satu instrumen yang dikembangkan untuk dapat mengukur status perkembangan desa mulai dari sangat tertinggal, tertinggal, berkembang, maju dan mandiri.

Disebutkan pengembangan IDM diharapkan mampu menjangkau seluruh dimensi kehidupan desa/nagari di Sumbar sehingga dapat memperbaiki pemerataan dan mengurangi kesenjangan serta memberi ruang bagi pembangunan Desa yang berkelanjutan namun lekat dengan nilai, budaya dan karekteristik masing–masing desa/nagari, ketersediaan data dan pengukuran sebagai gambaran dimensi perkembangan desa sangatlah dibutuhkan.

Oleh karena itu Pemprov bersama kabupaten/kota, Tenaga Ahli Kabupaten, Camat, Pendamping Desa (PD), Walinagari, BPD/Bamus dan Pendamping Lokal Desa (PLD) telah memberikan kontribusi yang sangat tinggi dalam proses pendataan IDM Sumbar 2021.

"Terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pendataan serta validasi data IDM ini. Mudah-mudahan dengan adanya data IDM ini diharapkan dapat membantu di tataran Pemprov Sumbar, kab/kota, dan Pemerintahan Desa/Nagari dalam menentukan lokus dan fokus strategi sasaran pembangunan dalam menjawab persoalan dasar pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa/nagari  di Sumbar," terangnya. (***)

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved