Gubernur Sumbar Mahyeldi mencoba membawa handtraktor untuk panen padi. (adpim), |
Pessel, Analisakini.id-Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi mengapresiasi masyarakat petani Linggo Sari Baganti, Pesisir Selatan yang terus konsisten memproduksi padi organik.
"Ini cukup baik dan potensial untuk dikembangkan. Karena hal itu akan menjamin kebutuhan pangan Sumbar dalam beberapa waktu ke depan. Bila stok pangan sudah aman, kita optimistis kesejahteraan masyarakat juga stabil, "kata Gubernur Sumbar usai melakukan Panen Raya yang diiniasi oleh kelompok tani Bunga Padi di Areal Sawah Nagari Padang XI Punggasan, Sari Linggo Baganti, Minggu (15/8/2021).
Ikut hadir dalam Panen Padi Organik tersebut, Bupati Pessel, Asisten II Pessel, Anggota DPRD Sumbar Mochlasin dan Anggota Komisi IV DPRD Pessel Feby Rifli, dan Anggota Komisi III Pessel Pardis serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Sumbar, seperto Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Syafrizal, Kepala Dinas PUPR Fathol Bari, Kepala Balitbangda Reti Wafda, Kepala Dinas Kesehatan Arry Yuswadi, Kepala Dinas Peternakan dan Keswan Erinaldy dan Kepala Satpol PP Dedi Diantolani.
Mahyeldi mengingatkan masyarakat untuk selalu bersyukur serta tidak mengingkari nikmat yang telah diberikan, karena hari ini petani Sari Linggo Baganti panen padi yang berlimpah, jika hal tersebut tidak diindahkan maka balasan Allah SWT akan sangat pedih.
"Patut kita bersyukur kepada Allah SWT, hari masyarakat Sari Linggo Baganti panen padi," kata Mahyeldi.
Selain itu, Gubernur Sumbar mengajak para petani harus bangga dengan profesinya, mengingat sebagian besar lahan di Pessel merupakan lahan pertanian yang luas dan harus dimanfaatkan dengan layak. Untuk mendukung majunya sektor pertanian di Sumbar.
"Nanti dengan Dinas Pertanian akan terus sebar orang tenaga PPL ke Kabupaten/Kota di Sumbar untuk membimbing para petani," ucapnya.
Ia juga meminta para petani untuk terus meningkatkan kelembagaan usahanya dengan inovasi serta terobosan-terobosan baru guna meningkatkan kesejahteraan petani.
"Untuk meningkatkan hal tersebut maka mari kita melanjutkan pembangunan pertanian secara bersama-sama dan tetap mengedepankan budaya gotong royong dalam kehidupan sehari-hari," pungkasnya.
Mahyeldi mengungkapkan konsumsi padi organik yang sehat merupakan salah satu upaya menghindarkan kita dari penyakit yang berasal racun insektisida dari makanan. Sehingga dengan adanya produk pertanian semacam ini dan jika dikembangkan lebih luas lagi, niscaya dapat berdampak baik bagi kualitas konsumsi penduduk.
Sementara itu perihal infrastruktur pertanian, Bupati Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar yang turut mendampingi gubernur menyatakan pihaknya akan kami mengupayakan pembangunan Bendungan irigasi Lubuk Buaya, dimulai dengan pembebasan lahan.
"Kalau pembebasan lahan nanti sudah tuntas, kami minta bantu provinsi untuk pembangunan cabang-cabang irigasinya yang terus bisa dilalui menuju ke sawah," sebut Rusma.
Rusma menyebut jika para petani mengetahui sejak reformasi, rata-rata bangunan intake bendungan lebih tinggi dari aliran sungai. Hal ini tentu menjadikan aliran air sulit menuju areal persawahan petani di Sari Linggo Baganti.
Maka sejak dibangunnya bendungan Lubuk Buaya pada tahun 2016 yang lalu, hasil panen di Sari Linggo Baganti terus meningkat. Tinggal bagaimana cara agar petani dapat melangsungkan panen padi.
Sementara untuk Pupuk organik akan dibantu, termasuk alat panen (combine harvester) dan benihnya. Upayakan tanam serentak panen serentak juga. Pertanian organik ini banyak keuntungannya, bisa 3 kali panen.
Ketua Kelompok Tani Bungo Padi, Afendi, berharap kedepan agar dibangun saluran irigasi permanen sehingga pertanian organik ini bisa berkembang.
"Alhamdulillah hasil panen padi organik kita cukup memuaskan. Soal pupuk tidak ada kendala, hanya saja permasalahan irigasi belum ada yang permanen. Jalan usaha tani juga belum memadai, sehingga biaya angkut padi jadi tinggi," kata Afendi. (nov)