Ilustrasi pemukulan. /Pixabay
Jakarta, Analisakini.id- Nigeria menarik duta besarnya untuk Indonesia. Ini buntut dari dugaan penganiayaan diplomat Nigeria oleh oknum petugas imigrasi.
Kabar tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Nigeria, Geoffrey Onyeama dalam konfresi persnya Selasa (10/8/2021).
Meskipun telah menerima permintaan maaf dari duta besar Indonesia di Nigeria, Onyeama mengatakan tetap akan menuntut sanksi berat terhadap pejabat imigrasi Indonesia tersebut.
"Tidak ada pembenaran untuk perlakuan (pemukulan) terhadap seirang diplomat dan bahkan terhadap warga negara Nigeria," katanya, dilansir dari PMNewsnigeria.
"Kami mengambil langkah kuat untuk membela kepentingan Nigeria di mana pun di dunia," katanya melanjutkan.
Di sisi lain, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI DKI Jakarta Ibnu Chuldun mengklarifikasi perihal video yang beredar viral di media sosial terkait kasus dugaan kekerasan yang dilakukan petugas Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan terhadap seorang diplomat warga Nigeria.
Menurut Ibnu, apa yang disampaikan dalam video tersebut tidak benar, justru diplomat asal Nigeria tersebut yang bertindak arogan dan lebih dahulu melakukan pemukulan terhadap petugas Imigrasi.
"Justru WNA asal Nigeria itu yang melakukan pemukulan terhadap petugas kami saat dalam perjalanan ke kantor imigrasi. Yang bersangkutan dibawa ke kantor karena bersikap tidak kooperatif dengan menghardik petugas yang melakukan pemeriksaan dokumen dan malah menantang untuk ditahan," katanya dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, yang dikutip Rabu 11 Agustus 2021.
Ibnu menuturkan, akibat pemukulan tersebut, salah satu petugas imigrasi mengalami luka bengkak dan berdarah pada bagian bibir sebelah kiri.
"Hal itu dapat dibuktikan dari hasil visum yang dilakukan atas petugas kami. Jadi, yang terlihat di video itu justru petugas kami berusaha mencegah WNA asal Nigeria itu kembali melakukan kekerasan atau hal yang tidak diinginkan," tuturnya. (sumber : pikiranrakyat.com)