Pasaman Barat, Analisakini.id - Polres Pasaman Barat merespon kejadian bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar dengan meningkatkan pengamanan di sejumlah gereja-gereja. Sejumlah personel bersenjata diturunkan untuk membantu pengamanan ibadah gereja.
Kapolres Pasaman Barat, AKBP Sugeng Hariyadi. S.IK. MH melalui Kasubag Humas AKP. Defrizal. SH. MH menerangkan untuk mengantisipasi kejadian pengeboman di Makassar, Polres Pasbar memberikan pengamanan pelaksanaan ibadah.
Selain itu, Kapolres telah menginstruksikan personel selain menjaga pelaksanaan ibadah di gereja, serta melakukan patroli dan koordinasi dengan tokoh agama maupun pengurus gereja.
"Kita sudah lakukan komunikasi dan koordinasi terkait pengamaan di setiap gereja yang ada di Pasaman Barat," katanya.
Kapolres menuturkan, dalam komunikasi dan koordinasi bersama pihak gereja, pihaknya mengimbau agar umat atau jemaat tetap tenang, jangan takut menjalankan ibadah namun tetap waspada.
"Percayakan kepada aparat keamanan dalam hal ini TNI dan Polri, tetap menjaga kondusivitas kamtibmas di Pasaman Barat, tetap berkoordinasi dan komunikasi dengan pihak keamanan dalam pelaksanaan ibadah," pesannya.
Kapolres juga meminta, agar pihak gereja dapat membantu pelaksanaan pengamanan dengan melibatkan pengurus gereja sebagai pengamanan swakarsa dan dilengkapi dengan tanda pengenal.
"Dengan adanya kejadian di Makassar, agar Pihak Gereja dapat selalu waspada terhadap ancaman yang dapat terjadi," ujarnya.
Ia juga mengajak semua pihak, menjaga situasi kamtibmas yang kondusif, serta tidak terprovokasi apabila terdapat isu-isu terkait SARA pasca-kejadian Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral, Makassar.
Disampaikannya juga, jajarannya meningkatkan pengamanan pada saat ibadah di gereja dengan memplotting personel Polres Pasbar. Utamanya saat pelaksanaan misa hingga perayaan Paskah.
"Kita tingkatkan pengamanan dan patrolinya. Sekitar 200 personel diturunkan untuk membantu pengamanan maupun patroli," jelasnya. (bis)
