arrow_upward

Melonjak Drastis 430 Positif Covid-19 Hari Ini, Andani : Warning Keras untuk Sumbar

Rabu, 21 April 2021 : 10.57


Padang, Analisakini.id-Hari ini kasus positif Covid-19 melonjak cukup drastis di Sumbar. Mencapai angka 430 orang. Hal itu membuat heboh netizen media sosial.

"Hari ini Positivity Rate (PR) kita 17,6 persen. Dari 2.493 sample, didapat positif sebanyak 430 positif. Ini kondisi terburuk kita saat ini," info kilat Jubir Satgas Covid-19 Sumbar Jasman Rizal.

Data itu dirilis Satgas hari ini, Rabu (21/4/2021) merupakan pemeriksaa sample swab Selasa kemarin oleh dua laboratorium rekomendasi Kemenkes RI.

"Hasil itu adalah kondisi terburuk sejak era pandemi, mengingat jumlah testing sudah banyak 2.493 sample swab, namun PR tinggi 17,6 persen," ujar Kepala Pusat Diagnostik Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unand, Dr.dr. Andani Eka Putera.

Andani menyebut terburuk hari ini memperlihatkan kondisi penanganan Covid-19 di Sumbar merupakan warning keras.

"Warning keras bahwa tanpa keseriusan dan kerja bersama ancaman Covid-19 gelombang ketiga menunggu waktu," ujar Andani.

Dia mengusulkan 9 langkah kongrit yang harus dilakukan di Sumbar menahan laju perkembangan Covid-19, yaitu :

1. Perlu pertimbangan pelarangan buka bersama atau buka bersama dengan Prokes ketat.

2. Pertimbangan Pesantren Ramadhan.

3. Pengawasan saat taraweh.

4. Sanksi untuk mall atau fasum yg menerima pengunjung tanpa Prokes.

5. Perlu pertimbangan WFH untuk kantor pemerintah hingga lebaran.

6. Pengawasan pendatang.

7. Screening PCR ketat di Bandara dan daerah-daerah batas.

8. Peningkatan tracing kontak erat.

9. Rumah sakit sebagai benteng terakhir harus bersiap dg segala kemungkinan terjadi.

Info miris hari ini soal positif Covid-19 juga terjadi. Yaitu Pesantren Ar-risalah Kota Padang potensi pasien postiif covid-19 kabarnya mencapai ratusan orang. sedangkan di IPDN Baso Agam 25 prajanya terkonfimasi positif Covid-19.

Kekhawatiran banyak pihak, ketika siswa pesantren atau pesantren Ramadhan saat pulang sebagai virus carrier maka tentu menjadi ancaman bagi orang tua dan saudara tersayang mereka yang punya riwayat cormobid.

Wagub Sumbar Audy Joinaldy yang mengajak pending Pesantren Ramadan Minggu malam lalu, justru dibully netizen ternyata faktanya kluster Ramadhan tengah mengancam.

Bahkan pending pesantren dan tarawih jika tidak memastikan penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) bukan anti Islam atau tidak Islam.

Menurut pendapat ahli agama lain, melindungi diri dan orang lain dari ancaman pandemi dengan mengikuti Prokes dan tidak ke masjid justru lebih Islami. (***)


Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved