arrow_upward

Lima Menteri yang Layak Diganti Versi Relawan Jokowi, Dua Diantaranya dari NasDem

Selasa, 13 April 2021 : 19.06

 

Ketua Umum Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer bersama Presiden Joko Widodo.(jawa pos)

Jakarta, Analisakini.id-Relawan Jokowi Mania (Joman) kembali menghembuskan rencana perombakan kabinet atau reshuffle. Bahkan Ketua Joman, Immanuel Ebenezer menyebut rencana itu akan dilakukan di bulan Ramadhan.

Komisaris Independen PT Mega Eltra (anak perusahaan PT Pupuk Indonesia) itu mengaku sudah mengantongi sedikitnya lima menteri yang layak diganti karena tak menunjukkan kinerja yang baik.

“Ada 5 menteri yang wajjb hengkang, pertama Mensesneg Pratikno. Pejabat yang satu ini selalu bermasalah dalam adminitrasi dan memberikan pagar betis kepada Jokowi sehingga kelompok pro rakyat sulit berkomunikasi dengan presiden,” kata Ketua Joman, Immanuel Ebenezer dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (13/4/2021).

Lalu empat menteri lainnya yakni Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo; Menteri Agraria, Sofyan Djalil; Menkominfo, Johnny G Plate dan Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi.

Dari lima nama itu, ada dua yang menjadi kader partai. Yaitu Johnny G Plate yang saat ini menjabat Sekretaris Jenderal NasDem dan Syahrul Yasin Limpo dengan jabatan Ketua DPP Partai NasDem.

Noel meyakini pergantian 5 menteri tersebut akan berdampak baik pada kjnerja kabinet dan tentunya presiden.

“Khusus Pratikno, kalau dia dipertahankan akan ada jarak luar biasa antara Jokowi dan rakyat, ” kata aktivis 98 yang biasa disapa Noel ini.

Dijelaskan Noel, reshuffle penting dilakukan agar para menteri yang terpilih tidak bekerja sendiri-sendiri. Sebab belakangan, ia melihat ada kecenderungan para menteri bekerja tak sejalan dengan presiden.

“Kita bisa lihat Menteri Lutfi, Presiden tak mau impor kok (menteri) malah ngeyel impor. Begitu juga kasus subsidi pupuk yang tidak berdampak pada swasembada hasil pertanian,” tegas Noel.

Di sektor Kemenkominfo, kata dia, kementerian di bawah komando Johnny Plate ini dinilai tidak tegas.

“Menkominfo melempem dalam pemblokiran situs-situs atau akun-akun radikal di media sosial,” tandasnya.(sumber fajar.co.id)


Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved