arrow_upward

TENTANG PILKADA SUMBAR (5) Zainal Bakar dan Leonardy Harmainy Bersaing Ketat

Jumat, 25 Desember 2020 : 21.28

 

Padang, AnalisaKini.id-Meski menjabat sebagai Ketua Partai Golkar Sumbar yang sukses membawa partai ini menjadi jawara pada Pileg 2004 di Sumbar, tidak otomatis Leonardy Harmainy menjadi calon gubernur dari Partai Golkar. Sengit dan alot pula rupanya partai berlambang pohon beringin ini untuk menetapkan calon gubernur yang akan diusung pada Pilkada 2005.

Jajaran petinggi Partai Golkar Sumbar terbelah dalam dua kubu. Satu kubu menginginkan sang petahana Zainal Bakar dan kubu yang lain menginginkan Leonardy Harmainy. Tapi akhirnya Partai Golkar setelah melalui dinamika tinggi di internal dan dengan mempertimbangkan berbagai aspek, maka diputuskanlah, Leonardy sebagai cagub dari Golkar.

Salah satu pertimbangannya adalah Golkar di bawah kepemimpinan Leonardy sukses memenangkan Pileg 2004 dan mayoritas Ketua DPRD kab/kota adalah kader Golkar. Di DPRD Sumbar sendiri, Leonardy adalah Ketuanya.

Leonardy berpasangan dengan pamong senior yang terakhir menjabat Sekdaprov Sumbar, yaitu Rusdi Lubis. Perpaduan pasangan yang pas dan ideal, politisi dengan pamong senior.

Sejumlah pihak tidak menampik paslon Leonardy-Rusdi akan mendapat lawan berat dari paslon yang digadang-gadangkan akan menang yaitu Gamawan-Marlis, tapi pihak lain bersikukuh optimis bisa melihat hasil Pileg 2004 dimana Golkar menang cukup telak.

Bahkan jelang pencoblosan dan hari-hari terakhir kampanye, di sejumlah media harian di Sumbar, dipajang iklan sehalaman  menyebutkan," Keluarga besar Anas Malik (Bupati Padang Pariaman) mendukung Leonardy-Rusdi pada Pilgub 2005. Mohon doa restu masyarakat Sumbar,".

Iklan itu muncul dalam rangka untuk menarik simpati dari masyarakat Piaman baik di kampung maupun kabupaten/kota lain. Iklan itu wajar ditampilkan karena memang istri Leonardy, Ilya Rosa Anas Malik adalah putri Anak Malik, mantan Bupati Padang Pariaman.

Bagaimana pula pasangan Irwan Prayitno dan Ikasuma Hamid?. Menurut Murdani yang saat itu menjabat Sekretaris DPW PBR Sumbar, usai pecah kongsi dengan Gamawan dan PBB, pihaknya langsung melakukan komunikasi politik dengan petinggi PKS. 

Saat itu, Ketua DPW PKS Sumbar adalah Mahyeldi, sekampung dengan Murdani, sama-sama urang Agam. Sekretaris PKS Sumbar Sultani. Kebetulan, mereka sama-sama anggota DPRD Sumbar yang dilantik pada 28 Agustus 2004, termasuk juga Ikasuma Hamid sehingga komunikasi politik yang dibangun termasuk cepat.

"Dua parpol PKS dan PBR sepakat mengusung Irwan Prayitno (anggota DPR dari PDIP PKS) dengan Ikasuma Hamid (mantan Bupati Tanah Datar dua periode/Ketua DPW PBR Sumbar dan anggota DPRD Sumbar) dan bentuk tim pemenangan sampai kabupaten/kota," ucap Murdani.

Dua tokoh ini juga perpaduan yang pas dan layak pimpin Sumbar. Duo datuak. Irwan Prayitno Dt. Rajo Bandaro Basa dan Ikasuma Hamid Dt. Gadang Batuah. Irwan selain politisi, juga cendikiawan. Sedangkan Ikasuma Hamid, sudah teruji pula di pemerintahan.

Lima paslon resmi berlaga. Nomor urut 1 adalah Leonardy Harmainy-Rusdi Lubis (diusung Partai Golkar), nomor urut 2, Kapitra Ampera-Dalimi Abdullah (diusung PPP dan Partai Demokrat), nomor urut 3, Gamawan Fauzi-Marlis Rahman (diusung PBB dan PDI-P), nomor urut 4 Irwan Prayitno-Ikasuma Hamid (diusung PKS dan PBR) dan nomor urut 5, Jeffrie Geovanie-Dasman Lanin (diusung 16 parpol non parlemen).

27 Juni 2005 dilakukan penyoblosan dengan hasil akhir adalah pasangan nomor urut 3 paling banyak mendapatkan suara yaitu 757.296 (41,5 persen), lalu paslon nomor urut 4 mendapat 446.996 (24,5 persen), paslon nomor urut 5 mendapat 293.011 suara (16,1 persen), paslon nomor urut 1 mendapat 187.457 suara (10,3 persen) dan terakhir paslon nomor urut 2, mendapat 139.854 suara (7,7 persen).

Gamawan-Marlis yang trend disebut GAMMA itu menang Pilkada langsung dengan 63,72 persen tingkat partisipasi pemilih datang ke TPS. Pemilih saat itu tercatat 2.912.457 orang. Irwan Prayitno kembali menjadi Anggota DPR, Leonardy kembali menjadi Ketua DPRD Sumbar dan Ikasuma Hamid kembali juga ke DPRD Sumbar. Begitu pula Dasman Lanin kembali ke kampus sebagai dosen di UNP. Bahkan saat pelantikan Gamawan-Marlis sebagai Gubernur dan Wagub Sumbar oleh Mendagri M. Ma'ruf atas nama Presiden, rapat paripurna istimewa DPRD Sumbar dipimpin Leonardy Harmainy sebagai Ketua DPRD Sumbar.

Saat itu regulasinya memang begitu. Tapi Pilgub berikutnya tahun 2010, aturan berbeda. Banyak kejutan yang terjadi. Apa saja? Penasaran bukan? Saya juga,.. hehe...(bersambung/Effendi)

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved