arrow_upward

Reses ke BP Batam, Nevi Zuairina Minta Kesejahteraan Masyarakat Seperti di Negara Maju

Kamis, 17 Desember 2020 : 13.47
Hi. Nevi Zuairina.


Batam, AnalisaKini.id- Legislator PKS asal Sumatera Barat, Hj Nevi Zuairina ketika mengikuti kunjungan kerja di masa Reses komisi VI ke Kepulaun Riau, salah satunya pada mitra komisi yakni BP Batam (Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam). Ia meminta secara khusus kepada BP Batam agar mengusahakan tingkat kesejahteraan masyarakat Batam memiliki kesetaraan dengan negara maju.

Menurut Legislator asal Sumatera Barat II ini, BP Batam perlu meningkatkan konsentrasinya pada pengelolaan tata ruang penyediaan air bersih kawasan industri,  infrastruktur pengembangan lahan pertanian, pengembangan pelabuhan dan hal teknis yang perlu diperhatikan dalam mempertahankan keseimbangan lingkungan. Batam harus menjadi etalase indonesia berbenah diri menyaingi negara tetangga.

"Penduduk Batam kan tidak terlalu banyak, saya berharap aktivitas BP Batam dapat melibatkan masyarakat sekitar sekaligus mengupayakan penduduk sekitar menjadi memiliki kemampuan seperti negara maju. Misal seperti penduduk Singapura yang sudah relatif maju perekonomiannya dengan tingkat pendapatan perkapita sekitar sebesar 65.233.000 USD", tutur Nevi.

Nevi melihat, biaya hidup di Batam relatif sangat tinggi. Bagi masyarakat yang tinggal di Batam, wajib membayar beberapa jenis pajak daerah atau pungutan antara lain Uang Wajib Tahunan otorita Batam atau UWTO. UWTO merupakan uang yang harus dibayarkan pemilik hak pengelola lahan kepada BP Batam (Otorita Batam) dengan jumlah tertentu, tergantung dari lokasi dan luas lahan tersebut. Kewajiban membayar pungutan tersebut termuat dalam Keputusan Kepala BP Batam Nomor 85 tahun 2010 tentang penetapan perpanjangan waktu alokasi lahan dan tarif perpanjangan UWTO. 

Selain masalah tingkat kesejahteraan masyarakat batam terutama penduduk asli, Politisi PKS ini menyoroti bagaimana peran BP Batam dalam mengelola persoalan lingkungan. BP Batam diberi kewenangan dalam pengelolaan,pembangunan dan pengembangan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam.  Dalam Pelaksanaan Kewengannya,  BP Batam sering menghadapi kendala dengan terbitnya berbagai perijinan dari berbagai Kementerian / Lembaga  yang ditujukan kepada swasta dan instansi lainnya untuk melakukan pengelolaan dalam Kawasan Perdagangan Bebas Batam seperti Pengelolaan Sumber Daya Air, Limbah dan Lingkungan. 

"Persoalan lingkungan terutama pada kawasan yang diberikan otorita khusus akan menjadi sorotan berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri. BP Batam saya harap tidak saja fokus pada penyelesaian persoalan aturan yang saling tabrak dan tidak harmonis akibat peraturan kementerian keuangan yang mengakibatkan investasi mangkrak. Tapi persoalan lingkungan yang secara jangka panjang mengakibatkan dampak tidak menguntungkan juga harus diperhatikan sehingga aktivitas kawasan Batam menjadi sepanjang masa dapat hidup dan berkembang", tutup  Nevi Zuairina.(***)

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved