arrow_upward

Mayoritas Incumbent Berguguran di Pilkada Serentak Sumbar

Jumat, 18 Desember 2020 : 23.34

 

Drs.H.Guspardi Gaus,M.Si

Jakarta, AnalisaKini.id-Anggota Komisi II DPR RI, Guspardi Gaus mengungkapkan terjadi fenomena menarik pada pemilihan Gubernur dan pemilihan Bupati/Walikota di  kab/kota di Sumbar. Yaitu bergugurannya para incumbent/petahana dalam perhelatan Pilkada serentak yang baru saja usai di Sumatera Barat. 

Dari data, 10 dari 14 incumbent yang maju dalam kontestasi pemilihan kepala daerah di Sumatera Barat (Sumbar) harus berlapang dada menerima kekalahan dari para  penantangnya.

Berdasarkan data sementara Sirekap KPU Sumbar dan hasil penetapan KPU kabupaten/kota sampai malam ini Jumat ( 18/12/2020) jam 19.13 dalam pemilihan Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit (petahana wakil Gubernur Sumbar ) yang berpasangan dengan Indra Catri mendapatkan 624.204 (30,4% dan dikalahkan oleh  pasangan Mahyeldi Ansyarullah - Audy Joinaldi yang unggul dengan 672.698 suara (32,7% ) dan berada di posisi teratas. Diitempat ketiga pasangan Mulyadi -  Ali Mukhni dengan perolehan 553.302 ( 26.9%) dan terakhir pasangan Fakhrizal - Genius Umar yang  mendapat 205.622 suara (10%). Data tersebut dihimpum dari 11.436 TPS dari 12.548 TPS (91,14% ) suara yang telah selesai di hitung.

Legislator dapil Sumbar 2 itu menjelaskan untuk pemilihan Bupati dan Walikota yang digelar di 13 kabupaten/ kota  tercatat hanya dua incumbent  yang bisa mempertahankan kursinya yaitu Walikota Solok ( Zul Elfian ) dan Bupati Dharmasraya (Sutan Riska Tuanku kerajaan). Sementara Suhatri Bur (petahana Wakil Bupati Padang Pariaman) naik dari wakil bupati menjadi Bupati Padang Pariaman hasil  pemilihan pada Pilkada 9 Desember 2020.

Mantan Anggota dan pimpinan DPRD Sumbar ini memaparkan incumbent yang tumbang berturut-turut yaitu Walikota Ramlan Nurmatias di Bukitinggi , Bupati Hendrajoni di  Pesisir Selatan dan Bupati Pasaman Barat Yulianto. Di Pasaman  dimana pemilihan Bupati tidak diikuti oleh petahana Bupati dan Wakil Bupati (Yusuf Lubis  dan Atos Pratama), akhirnya dimenangkan oleh pasangan Benny Utama dan Sabar AS melawan kotak kosong. Selanjutnya 2 Plt Bupati Solsel (Wabup Abdul Rahman ) dan Plt Bupati Tanah Datar (Wabup Zuldafri Darma) juga harus mengakui keunggulan penantangnya. Selanjutnya Wakil Bupati petahana yang maju sebagai Bupati yang kalah adalah Trinda Farhan Satria di  Agam, Ferizal Ridwan di Kab 50 Kota. Dan wakil bupati petahana Solok (Yulfadri Nurdin) yang kembali maju sebagai Wakil Bupati  Solok juga belum berhasil mempertahankan jabatannya sebagai Wakil Bupati.

Secara nasional dari hasil sementara yang dihimpun dari KPU tingkat partisipasi pemilih pada pilkada serentak 9 Desember 2020 mencapai 75,83 %. Artinya hanya turun sedikit dari target yang ditetapkan oleh KPU sebesar 77,5%. Ini pencapaian yang luar biasa apalagi pilkada serentak kali ini digelar dimasa pandemi Covid-19. Di beberapa daerah di Indonesia, partisipasi pemilih bahkan melampaui target KPU yang ditetapkan sebesar 77,50 persen. 

"Di provinsi Sumsel, dimana saya bersama Komisi II DPR RI melakukan peninjauan langsung ke lapangan, partisipasinya tembus 80,13 persen dan Provinsi Bengkulu 79,13 persen yang artinya melampaui target Nasional.  Untuk Sumatera Barat partisipasi pemilih tertinggi di raih Solok Selatan ( 80,59 % ) disusul Dharmasraya 78,15% sementara Kab Sijujung  tembus diatas 70 persen tepatnya 71,55 % ", tutur Mantan Akademisi UIN Imam Bonjol Padang itu.

Oleh karena itu, Komisi II  akan terus melakukan pemantauan. Laporan evaluasi dari Kemendagri pun sudah diterima. "Indikator kesuksesan pilkada, ada beberapa, tapi secara umum sebagaimana sudah pernah saya katakan bahwa pilkada serentak yang digelar dimasa Pandemi ini berjalan aman,damai dan sukses dengan penerapan protokoler kesehatan ( Prokes ) yang begitu disiplin yang ketat. Selanjutnya, hal-hal yang menjadi ekses dari gelaran pilkada kali ini  merupakan tanggungjawab kita bersama untuk terus memperbaikinya agar kualitas demokrasi di negeri tercinta ini semakin meningkat, menghasilkan  para pemimimpin atau  kepala daerah yang dapat menjalankan roda pemerintahan yang mengedepankan pengabdian kepada rakyat atau  masyarakat untuk kemajuan bangsa dan negara , " pungkas Anggota Baleg DPR tersebut.(***)

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved